Konflik Israel-Gaza 2008-2009 merujuk pada konflik yang berlangsung antara Israel dan Hamas, yang terjadi setelah kadaluarsanya gencatan senjata selama 6 bulan. Israel melancarkan serangan udara, disebut Operation Cast Lead (bahasa Ibrani: מבצע עופרת יצוקה, Mivtza Oferet Yetzukah), terhadap Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan roket dari Gaza dan Hamas.
Partai-partai berkuasa di Israel menjadikan perang sebagai propaganda menjelang pemilu parlemen Israel pada 10 Februari 2009. Sebuah jajak pendapat yang dilakukan surat kabar Haaretz menunjukkan masyarakat Israel berada di belakang operasi itu. Bahkan, di samping 52 persen yang mendukung serangan udara, ada 19 persen yang mengharapkan serangan darat. Dari semua ini, ada 25 persen yang menganjurkan gencatan senjata secepatnya. Perkembangan ini menyelamatkan popularitas koalisi Partai Kadima (Menteri Luar Negeri Tzipi Livni) dan Partai Buruh (Menteri Pertahanan Ehud Barak), yang melorot ketika menghadapi Benjamin Netanyahu yang ultranasionalis.
Partai-partai berkuasa di Israel menjadikan perang sebagai propaganda menjelang pemilu parlemen Israel pada 10 Februari 2009. Sebuah jajak pendapat yang dilakukan surat kabar Haaretz menunjukkan masyarakat Israel berada di belakang operasi itu. Bahkan, di samping 52 persen yang mendukung serangan udara, ada 19 persen yang mengharapkan serangan darat. Dari semua ini, ada 25 persen yang menganjurkan gencatan senjata secepatnya. Perkembangan ini menyelamatkan popularitas koalisi Partai Kadima (Menteri Luar Negeri Tzipi Livni) dan Partai Buruh (Menteri Pertahanan Ehud Barak), yang melorot ketika menghadapi Benjamin Netanyahu yang ultranasionalis.
Dalam perang kali ini faksi yang bergabung adalah Hamas, Front Rakyat bagi Pembebasan Palestina dan Jihad Islam Palestina serta Front Rakyat bagi Pembebasan Palestina menyatakan yang bertanggung jawab atas tiga atau lima roket yang dilepaskan dari Libanon menghantam tiga lokasi berbeda di wilayah Galilea Israel utara. Tembakan roket dari luar Palestina itu mencederai dua orang.[38] Israel membalas dengan menembakkan 6 mortir ke arah Libanon. Belum diketahui apakah terdapat korban jiwa dari serangan balasan Israel tersebut. akan tetapi Pemerintahan Hamas berjanji akan memberikan uang pengganti kepada para korban serta berdampak traumatik pada masyarakat sipil.
Pada 17 Januari 2009, Israel secara sepihak menyatakan gencatan senjata dalam konflik tersebut.[42] Dua hari kemudian Hamas turut menyatakan gencatan senjata setelah Israel mengumumkan akan menarik pasukannya dari Jalur Gaza dalam waktu 1 minggu.
Pada 17 Januari 2009, Israel secara sepihak menyatakan gencatan senjata dalam konflik tersebut.[42] Dua hari kemudian Hamas turut menyatakan gencatan senjata setelah Israel mengumumkan akan menarik pasukannya dari Jalur Gaza dalam waktu 1 minggu.
Tanggal 27 Desember 2008 - 18 Januari 2009
Lokasi Jalur Gaza & Israel Selatan
Hasil Israel dan Hamas saling menyatakan (dengan sepihak) Gencatan senjata.
Casus belli Serangan roket Qassam terhadap Sderot dan Kibbutzim sekitarnya.
Pihak yang terlibat
ISRAEL
ISRAEL
KEKUATAN Israel (176.500 Tentara reguler) Total
Ehud Barak
Gabi Ashkenazi
Ido Nehoshtan (IAF)
Eli Marom (ISC)
Yoav Galant (SoCom)
Yair Golan (HFC)
Ehud Barak
Gabi Ashkenazi
Ido Nehoshtan (IAF)
Eli Marom (ISC)
Yoav Galant (SoCom)
Yair Golan (HFC)
PALESTINA
HAMAS
Ismail Haniyeh
Mahmoud az-Zahar
Ahmed al-Ja'abari
Osama Mazini
Ahmed Jibril
Abdullah Shallah
Ismail Haniyeh
Mahmoud az-Zahar
Ahmed al-Ja'abari
Osama Mazini
Ahmed Jibril
Abdullah Shallah
Front Rakyat bagi Pembebasan Palestina
KEKUATAN (HAMAS 20.000) & 10.000
KEKUATAN (HAMAS 20.000) & 10.000
ISRAEL
Jumlah korban
Jumlah terbunuh : 13
Tentara: 10
Warga sipil : 3
Jumlah terluka : 424
Tentara : 242
Warga sipil : 182
Versi Hamas
Tewas : 227
Terluka : 207
Tank : 47
Pesawat tempur : 3
Pesawat tanpa awak : 1
PALESTINA
Jumlah terbunuh : 1.314 Sipil
Militan dan polisi : 48 (HAMAS)[11], 400-650** (IDF)
Warga sipil : ~700 (Reuters) 904 + (PCHR)
Jumlah terluka : 5.300 (Kementerian Kesehatan (Palestina)
Seorang petugas perbatasan Mesir tewas dan tiga petugas perbatasan dan dua anak-anak terluka.
Lebih dari 50.800 warga Gaza kehilangan tempat tingga
Jumlah korban
Jumlah terbunuh : 13
Tentara: 10
Warga sipil : 3
Jumlah terluka : 424
Tentara : 242
Warga sipil : 182
Versi Hamas
Tewas : 227
Terluka : 207
Tank : 47
Pesawat tempur : 3
Pesawat tanpa awak : 1
PALESTINA
Jumlah terbunuh : 1.314 Sipil
Militan dan polisi : 48 (HAMAS)[11], 400-650** (IDF)
Warga sipil : ~700 (Reuters) 904 + (PCHR)
Jumlah terluka : 5.300 (Kementerian Kesehatan (Palestina)
Seorang petugas perbatasan Mesir tewas dan tiga petugas perbatasan dan dua anak-anak terluka.
Lebih dari 50.800 warga Gaza kehilangan tempat tingga
Lebih dari 50.800 warga Gaza kehilangan tempat tinggal.
Jumlah korban jiwa dan status warga sipil/pejuang di Gaza belum dapat dipastikan secara independen.
Dari Wikipedia
Jumlah korban jiwa dan status warga sipil/pejuang di Gaza belum dapat dipastikan secara independen.
IDF mengklaim bahwa korban yang tewas adalah "anggota Hamas"168 polisi yang tewas (138 saat serangan udara awal) dianggap IDF sebagai pejuang musuh sementara PCHR menganggap mereka warga sipil.
Tidak ada perkiraan korban jiwa warga sipil pria yang bukan manula. Sekitar 723 korban jiwa adalah: 4 petugas PBB dan 13 petugas medis, 4 jurnalis, 3 pemain sepak bola, 412 anak-anak, 110 wanita, 97 manula dan 40 - 80 orang yang dieksekusi Hamas. Selain itu dua warga asing, seorang wanita Ukraina dan anaknya juga termasuk korban jiwa.
Terdapat 1.855 anak-anakdan 795 wanita yang termasuk korban yang terluka.
Tidak ada perkiraan korban jiwa warga sipil pria yang bukan manula. Sekitar 723 korban jiwa adalah: 4 petugas PBB dan 13 petugas medis, 4 jurnalis, 3 pemain sepak bola, 412 anak-anak, 110 wanita, 97 manula dan 40 - 80 orang yang dieksekusi Hamas. Selain itu dua warga asing, seorang wanita Ukraina dan anaknya juga termasuk korban jiwa.
Terdapat 1.855 anak-anakdan 795 wanita yang termasuk korban yang terluka.
Dari Wikipedia
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar pajak ditanggung pemilik blog ^-^