RI - Brunai Ingin Tingkatkan Kerjasama Pertahanan

Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menerima kunjungan Wakil Menteri Pertahanan Brunei Darussalam Pehin Datou Singamanteri Kolonel (B) Dato Seri Paduka Hj. Mohammad Yasmin Bin Hj. Umar, Senin Pagi (22/3) di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta. Maksud kunjungannya dalam rangka mempererat dan meningkatkan hubungan kerjasama pertahanan kedua negara khususnya menjajaki kerjasama di bidang industri pertahanan.

Selain melakukan kunjungan ke Menhan RI, Wamenhan Brunei Darussalam juga berencana melakukan kunjungan kedua perusahaan industri pertahanan Indonesia yaitu PT Dirgantara Indonesia dan PT. Pindad di Bandung. Di PT. DI, Wamenhan Brunei Darussalam akan meninjau pesawat milik Brunei Darussalam yang saat ini sedang dalam perawatan. Sedangkan di PT. Pindad, Wamenhan Brunei Darussalam akan melihat Panser APC produksi PT. Pindad.

Wamenhan Brunei Darussalam dalam kunjungan kepada Menhan RI menyampaikan, bahwa rencana kunjungannya ke Industri Pertahanan Indonesia adalah dalam rangka menjajaki dan mendalami lebih lanjut kemungkinan kerjasama Industri pertahanan kedua negara sekaligus mendukung pengaktifan kerjasama industri pertahanan di kawasan ASEAN.

Menanggapai hal tersebut, Menhan RI atas nama pemerintah Indonesia menyampaikan ucapan terimakasih atas perhatian pemerintah Brunei Darussalam terkait kerjasama industri pertahanan. Hal tersebut menurutnya, akan semakin mempererat dan meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.

Menhan RI lebih lanjut berharap, ada dukungan yang kuat dari Brunei Darussalam sebagai salah satu negara sahabat agar industri pertahanan ini dapat dikembangkan secara bersama-sama.

Terkait perjanjian kerja sama pertahanan kedua Negara atau Defence Coperation Agreement (DCA), Menhan RI menyampaikan bahwa untuk DCA antara Indonesia-Brunei Darussalam saat ini masih dalam proses ratifikasi di parlemen, dan diharapkan dalam waktu dekat akan segera diratifikasi.

RI - Brunai Ingin Tingkatkan Kerjasama Pertahanan

CN-235 Tentera Udara Diraja Brunei (TUDB)

Menurut Menhan, DCA antara kedua negara sangat penting dalam rangka memperkokoh hubungan kerja sama pertahanan, baik kerja sama di bidang latihan kedua angkatan bersenjata, tukar menukar perwira, kerjasama industri pertahanan, pendidikan maupun kerjasama di bidang lain.

Dalam kunjungannya ke Menhan RI tersebut, Wamenhan Brunei Darussalam didampingi Dubes Kerajaan Brunei Darussalam Untuk Indonesia, Dato Paduka Mahmud, Setiausaha Tetap I Kementerian Pertahanan Brunei Darussalam, Dato Paduka Hj. Mustappa Bin Hj. Sirat, dan Atase Pertahanan Brunei Darussalam, Kol. Pangiran Hafiz. Sementara itu, Menhan RI didampingi oleh Wamenhan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, Dirjen Strahan Mayjen TNI, Syarifudin Tippe, S.IP, M. Si, Karo Humas Brigjen TNI I Wayan Midhio, M.Phil dan Karo TU Kemhan Laksma TNI Agus Purwoto.

Usai diterima Menhan RI, Wamenhan Brunei Darussalam juga diterima secara khusus oleh Wamenhan RI di ruang kerjanya. Dalam pertemuan tersebut dibahas lebih detail tentang mekanisme kerjasama industri pertahanan kedua negara dan kerjasama teknis lainnya seperti kerjasama di bidang pendidikan dan kerjasama lainnya di bidang pertahanan.


(DMC)

PT IPTN dan KAI Produksi bersama pesawat tempur

Jet tempur T-50B Golden Eagle melepaskan tanki bahan bakar tambahan, dimungkinkan PT. IPTN akan produksi bersama dengan KAI 200 jet tempur jenis ini. (Foto: DID)

29 Maret 2010, Bandung -- " Kita pernah mengembangkan sendiri pesawat terbang CN-235 dan N-250 untuk membuktikan bahwa SDM Indonesia mampu menguasai dan mengembangkan teknologi secanggih apa pun. Di mana itu semua sekarang?" tegas B.J. Habibie, mantan presiden RI, di depan peserta kuliah umum bertema Filsafat dan Teknologi untuk Pembangunan di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI), Depok, Jumat lalu (12/3).

Ya, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) memang tidak bisa dibandingkan dengan ketika perusahaan itu masih bernama Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN) dan Habibie masih menjabat presiden direktur. Saat itu IPTN memiliki 16 ribu karyawan. Kompleks gedung IPTN di kawasan Jalan Pajajaran, Bandung, berdiri megah, menempati lahan seluas 83 hektare.

Yang paling laris adalah pesawat CN-235. Pesawat berkapasitas 35 sampai 40 orang itu paling banyak diorder dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, ada pesawat C-212 (kapasitas 19-24 orang). Produk chopper alias helikopter juga tak mau kalah. Ada NBO-105, NAS-332 Super Puma, NBell-412, dan sebagainya. Semua produk burung besi tersebut begitu membanggakan bangsa saat itu.

Namun, persoalan muncul saat krisis ekonomi menggebuk Indonesia pada 1998. Ketika itu, PT DI yang bernama Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) mendapat order membuat pesawat N-250 dari luar negeri. Pesawat terbang ini berkapasitas 50 hingga 64 orang. Sebuah kapasitas ideal untuk penerbangan komersial domestik. Umumnya pesawat domestik di tanah air saat ini menggunakan pesawat dari kelas yang tak jauh berbeda dari N-250.

PT DI menerima pesanan 120 pesawat. Ongkos proyek yang disepakati USD 1,2 milliar. PT DI langsung tancap gas. Ribuan karyawan direkrut. Mesin-mesin pembuat komponen didatangkan. ''Kami berupaya keras menyelesaikan proyek itu sesuai target,'' tutur Direktur Integrasi Pesawat PT DI Budiwuraskito saat ditemui Jawa Pos di Bandung pekan lalu.

Namun, PT DI harus menelan pil pahit. Pemulihan krisis ekonomi bersama International Monetary Fund alias IMF mengharuskan Indonesia menerima sejumlah kesepakatan. Salah satunya, Indonesia tak boleh lagi berdagang pesawat. ''Itu benar-benar memukul kami,'' kata Budiwuraskito, pria Semarang ini.

Padahal, kata Budi, PT DI telanjur merekrut banyak karyawan. Sejumlah teknologi dan peralatan sudah didatangkan. Semua siap produksi. Pesawat contoh bahkan sudah jadi, sudah bisa terbang, dan siap dijual. Tinggal menunggu proses sertifikasi penerbangan. ''Nggak tahu, mungkin ada negara yang takut tersaingi kalau Indonesia bikin pesawat,'' ujarnya mengingat sejarah kelam PT DI itu.

Bayangan menerima duit gede USD 1,2 milliar menguap. Malah, PT DI harus memikirkan cara menghidupi karyawan yang telanjur direkrut. Proyek memang batal, tapi orang-orang yang hidup dari PT DI juga tetap harus dikasih makan. ''Akhirnya, mau tidak mau, kami mem-PHK karyawan secara baik-baik,'' katanya.

Pada 2003, PT DI memutus kerja sembilan ribu lebih karyawan. Jumlah itu terus bertambah. Dari 16 ribu pekerja, PT DI hanya menyisakan tiga ribu pekerja. Baik di bagian produksi maupun manajemen. Kondisi itu semakin membuat PT DI terpuruk. Apalagi, tak ada lagi order pesawat yang datang. Roda perusahaan pun tak berjalan.

Namun, PT DI berupaya mempertahankan diri. Semua pasar yang bisa menghasilkan duit disasar. Mulai pembuatan komponen pesawat hingga industri rumah tangga seperti pembuatan sendok, garpu, dan sejenisnya. Salah satunya membuat alat pencetak panci.

''Pabrik-pabrik pembuat panci itu kan perlu alat pencetak. Biasanya mereka impor dari luar negeri. Mengapa harus impor kalau bisa kita bikinin. Dan, itu lumayan untuk membuat roda perusahaan berjalan,'' kata Budi. Tapi, urusan panci itu tak banyak membantu. Pada 2007, BUMN yang didirikan pada 26 April 1976 itu dinyatakan pailit alias bangkrut.

PT DI tak lantas almarhum. Pemerintah masih punya keinginan mengembangkannya meski modal yang diberikan tak terlalu deras. Dan, kendati sudah dinyatakan pailit, masih ada rekanan dari mancanegara yang percaya akan kualitas produk PT DI.

Salah satunya British Aerospace (BAE). PT DI mendapat order sebagai subkontrak sayap pesawat Airbus A380 dari pabrik burung besi asal Inggris itu. Juga ada order dari dua negara Timur Tengah enam pesawat jenis N-2130. Apalagi, Indonesia sudah menceraikan IMF. Artinya, PT DI sudah leluasa berdagang pesawat.

Budi menuturkan, order enam pesawat itulah yang bisa dibilang ''menyelamatkan'' PT DI saat itu. Laba dari pesanan itu digunakan sebagai modal pengembangan. Selain itu, PT DI semakin fokus menggarap pasar komponen dan bagian-bagian pesawat dengan menjadi subkontrak atau offset program. Antara lain bagian inboard outer fixed leading edge (IOFLE) dan drive rib alias ''ketiak'' sayap milik Airbus A380.

Airbus A380 adalah pesawat bikinan Airbus SAS (Prancis) yang sudah kondang di jagat dirgantara. Pesawat ini biasanya digunakan untuk penerbangan internasional lintas benua dengan muatan 500 hingga 800 penumpang. ''Kita mencoba meraih untung dengan menjadi subkontrak dari pemain besar,'' kata Budi.

Kondisi PT DI terus membaik. Dalam waktu dekat mereka akan memproduksi pesawat tempur dengan dana urunan bersama pemerintah Korea Selatan (Korsel) sebesar USD 8 milliar. Indonesia menyumbang USD 2 milliar, sedangkan pemerintah Korsel USD 6 milliar. ''Tapi, untuk Indonesia itu akan kita konversikan dalam bentuk tenaga, teknologi, dan pengembangan pesawat tersebut,'' katanya.

Kemampuannya tak jauh berbeda dengan F-16 Fightning Falcon, pesawat tempur kondang buatan Amerika Serikat yang digunakan 24 negara di dunia. Rinciannya, 200 unit untuk Korsel dan 50 untuk Indonesia. ''Proyek ini memakan waktu sampai tujuh tahun,'' kata Budi.

Selain itu, order dari Timur Tengah terus berdatangan. Sejumlah negara memesan CN-235untuk pesawat pengawas pantai, pengangkut personel militer, dan pemantau perbatasan. Dari dalam negeri, Kementerian Pertahanan (Kemhan) juga memesan enam unit helikopter dan Badan SAR Nasional (Basarnas) empat unit.

Budi mengakui, tren industri dirgantara di Indonesia terus naik kendati perlahan. Paling tidak, tujuh tahun ke depan, PT DI bisa meraup laba yang lumayan dari membuat pesawat. Sebenarnya, kata Budi, keuntungan itu bisa didongkrak bila ada keberanian mencari pinjaman. Tapi, itu bakal sulit. ''Tidak banyak bank yang mau. Sebab, risikonya terlalu tinggi. Padahal, semakin tinggi risiko, janji revenue juga besar,'' kata Budi yang lulusan Teknik Penerbangan, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan menyelesaikan gelar MBA di Belanda itu.

Strategi pengembangan PT DI saat ini, kata Budi, tak bisa terlalu ekspansif. PT DI memilih berjalan perlahan dengan memanfaatkan margin keuntungan sebagai modal pengembangan. ''Begini saja, lebih aman,'' kata Budi lantas tersenyum.

Menanti Gelombang Pensiun Besar PT DI pada 2014

Saat ini PT DI memiliki 4.200 karyawan. Tapi, jumlah itu akan turun tiap tahun. Pada 2014, badan usaha milik negara (BUMN) produsen burung besi itu hanya akan dioperasikan 300 orang. ''Yang senior banyak yang harus pensiun,'' kata Manager Corporate Communication Rakhendi Triyatna saat ditemui di kompleks PT DI di Bandung pekan lalu.

Kondisi itu tak bisa dibiarkan. Apabila, jika tidak ada penanganan, grafik perkembangan PT DI yang terus menanjak bisa terjun bebas. Mereka akan mengalami persoalan krisis tenaga kerja. ''Karena itu, secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan akan ada rekrutmen besar-besaran,'' kata Rakhendi yang juga akan pensiun dua tahun lagi.

Tahun ini 25 orang akan ditarik menjadi karyawan. Pada 2011, sebanyak 700 lebih tenaga kerja akan direkrut. Mereka yang direkrut tidak hanya dari bagian produksi, tapi juga bagian manajemen perusahaan. ''Setiap 300 orang yang direkrut terdapat 30 orang lulusan ITB (Institut Teknologi Bandung, Red),'' kata lelaki 53 tahun itu.

Hingga sekarang, kata Rakhendi, PT DI masih cukup bisa mengandalkan tenaga dari dalam negeri. Pekerja di bagian produksi umumnya adalah lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Penerbangan atau umum. Selain SMK, tenaga sarjana yang diambil kebanyakan dari Teknik Penerbangan ITB.

Direktur Integrasi Pesawat PT DI Budiwuraskito mengatakan, karyawan yang bekerja di PT DI tak perlu susah beradaptasi. Sebab, budaya kerja PT DI sudah sangat kuat terbentuk. Mereka yang bertugas mengebor dan mengecor aluminium alloy (bahan ringan kuat pembuat bodi pesawat) dan komposit cukup mengikuti para senior. ''Dua bulan di sini kami training pasti sudah bisa,'' katanya.

Soal tenaga kerja, PT DI memang tak punya banyak masalah. Yang menjadi masalah hanyalah peralatan dan mesin untuk membuat pesawat. Peralatan yang dipakai kini masih terbatas. Bahkan, untuk meng-handle order yang terus berdatangan, peralatan tersebut sampai overload.

Menurut Budi, pesawat dibuat dalam beberapa bagian yang terpisah untuk kemudian disatukan. Biasanya, panjang setiap bagian sekitar 5 meter. Nah, mesin yang berkapasitas 5 meter itulah yang cukup terbatas. Proses produksi menjadi lama karena mesinnya terbatas. ''Harus antre,'' kata Budi, lantas tersenyum.

JAWA POS

Pasukan Elit GULTOR Beraksi Di Malaysia


29 Maret 2009, Tanjung Beruas -- Setelah menempuh perjalanan laut selama empat hari dengan mengangkut 452 prajurit TNI yang terdiri dari Detasemen-81 Gultor Kopasus TNI AD, Denjaka TNI AL dan Denbravo TNI AU serta pasukan pendukung, KRI Surabaya 591 melakukan lego jangkar di Pelabuhan Tanjung Beruas Malaysia. Selanjutnya setelah debarkasi peralatan dan personel di dermaga Tanjung Beruas, KRI Surabaya 591 akan kembali ke Indonesia.

TNI dan Angkatan Tentera Malaysia (ATM), rencananya akan menyelenggarakan Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Malaysia-Indonesia Darat Samudera Angkasa (Latgabma Malindo Darsasa) 7AB/2010. Pada Latgabma tahun ini, TNI dan ATM akan melaksanakan operasi gabungan bersama dalam rangka menanggulangi serangan teroris dan dampak bencana bagi kemanusiaan yang dapat terjadi di wilayah kedua negara.

Latihan ini dilaksanakan berdasarkan hasil keputusan sidang High Level Committe (HLC) ke-3 pada 10 Mei 2007 di Jakarta tentang persetujuan Direktif Malindo Latgabma Darsasa-7AB/2010. Latihan gabungan bersama antara ATM dan TNI pada tahun ini bertujuan untuk melatih Combine Joint Task Forces – Counter Terorism (CJTF-CT) yang dibentuk dalam rangka meningkatkan kerjasama, pengertian dan profesionalisme diantara kedua pasukan ATM dan TNI beserta komponen lainnya.

Perwira Penerangan Latgabma Malindo, Letda Sus Santoso, S.Sos, menjelaskan latihan gabungan bersama Malaysia-Indonesia, menurut rencana dibuka oleh Panglima ATM Jenderal Tan Sri Dato Sri Azizan Arifin bersama dengan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso pada 2 April 2010 di Malaysia. Latihan dan aksi ini akan digelar di tempat-tempat strategis di Malaysia seperti Everly Resort Hotel, Selat Malaka dan Bandara Batu Berendam.

PUSPEN TNI/POS KOTA

TNI AU Butuh radar di Kalimantan Barat


27 Maret 2010, Kubu Raya -- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara membutuhkan radar militer di Provinsi Kalimantan Barat. Pasalnya, selama ini belum ada radar militer di Kalimantan Barat yang berbatasan darat dan laut dengan negara Malaysia.

Demikian diungkapkan mantan Komandan Pangkalan TNI AU Supadio Kolonel (Pnb) Yadi Indrayadi, Sabtu (27/3). Yadi menyerahkan jabatan kepada penggantinya, Kolonel (Pnb) Imran Baidirus. Serah terima jabatan dipimpin oleh Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I Marsekal Muda TNI Eddy Suyanto.

"Tanpa radar militer, kami tidak bisa mendeteksi pelanggaran pesawat-pesawat asing di wilayah kita," kata Yadi. Namun, dari patroli-patroli yang dilakukan rutin oleh TNI AU di Kalbar, belum pernah didapati pesawat asing yang melintas secara ilegal.

Imran mengatakan, pembangunan radar militer di kawasan Kalimantan Barat sudah menjadi prioritas. "Setidaknya sebelum tahun 2014, radar militer itu sudah ada dan bisa digunakan di Kalbar," kata Imran.

KOMPAS.com

TNI AL siapkan Satgas tempur laut


27 Maret 2010, Jakarta -- Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), Laksamana Pertama TNI Hari Bowo mengatakan prajurit TNI AL wilayah Koarmabar telah mempersiapkan satuan tugas (Satgas) dalam operasi tempur laut. Persiapan satgas tempur laut TNI AL ini sebagai perwujudan dari tingginya tanggung jawab, pengabdian dan loyalitas dalam menjaga keutuhan NKRI.

Hal tersebut dikatakan Kepala Staf Koarmabar melalui Kepala Dinas Penerangan Koarmabar, Letkol Supriyono pada acara penutupan Latihan Pratugas Satgas Tempur Laut wilayah Koarmabar di Markas Komando Armabar, Jakarta, Kamis (25/3).

Letkol Supriyono, menjelaskan latihan Satgas tempur laut ini diproyeksikan untuk melaksanakan operasi siaga tempur laut dan Operasi Arung Pari-10 tahun 2010, guna menghadapi berbagai kontinjensi yang mungkin akan timbul. "Pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dalam latihan pratugas ini, dapat menambah bekal untuk diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas di lapangan," katanya.

Secara terpisah, Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) III, Laksma TNI Iskandar Sitompul mengatakan salah satu tugas pokok Lantamal III dalam Pembinaan Potensi Nasional di bidang Maritim, diantaranya melalui kegiatan pelestarian lingkungan hidup (Ekosistem) laut di perairan Kepulauan Seribu dan sekitarnya.

JURNAL NASIONAL

Pasukan Elit TNI AL Bebaskan Sandera di Merak


23 Maret 2010, Merak -- Ratusan pasukan Komando Armada RI Kawasan Barat (Armabar) yang terdiri dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) Armabar dan pasukan intai amfibi Marinir dari Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), Selasa (23/3), menggelar latihan di Pantai Salira, Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon. Latihan perang dimaksudkan untuk menjaga keamanan perairan Selat Sunda dari ancaman aksi teror.

Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Banten, Kolonel Laut (P) S Irawan, usai memantau latihan mengatakan, serangkaian latihan digelar hingga 30 Maret. Kata Irawan, latihan yang akan dilakukan diantaranya serangan ke atas kapal, pembebasan sandera baik di bawah air maupun di atas air.

“Ini (latihan-red) untuk mengasah kemampuan prajurit khusus dalam pengamanan perairan Indonesia khusunya wilayah barat,” ujar Mantan Komandan Pasukan Katak ini.

Konsep latihan sendiri, kata Irawan, memadukan kecepatan dan kesigapan para pasukan katak dalam melumpuhkan para penjahat saat beraksi. Serangan yang dilakukan melalui udara dengan para penerjun, dan serangan bawah air.

“Dibawah satu komando, para pasukan diminta melumpuhkan kawanan penjahat tanpa melukai sandera. Maka dari itu, kecepatan penyergapan terhadap sasaran aksi diperlukan,” ujarnya.

Menurut Irawan, Selat Sunda yang merupakan wilayah perlintasan kapal roro Merak-Bakauheni cukup rentan disusupi para penjahat yang beraksi. Yakni, melakukan penyanderaan penumpang untuk tujuan tertentu. Apalagi, lanjutnya, Selat Sunda masuk dalam kawasan Alur Laut Kepulauan Indonesia I (ALKI-I).

“Kita (TNI AL-red) tidak ingin segala bentuk yang mengancam keamanan perairan laut Indonesia terjadi. Maka dari itu perlu kesinergisan di tubuh TNI AL terutama kerjasama antar pasukan khusus angkatan laut,” paparnya.

POS KOTA

IPDN Penuhi 30 Persen Kebutuhan TNI

CN-235MPA milik TNI AU buatan PT. IPTN.

26 Maret 2010, Jakarta -- Banyak kendala untuk membangkitkan industri pertahanan dalam negeri (IPDN) baik dari sisi produsen, pengguna (TNI-Polri) maupun pendanaan.

“Saat ini IPDN baru dapat memenuhi 30-40 persen dari kebutuhan TNI-Polri. Sedangkan sisanya dijual di luar dari TNI dan Polri atau diekspor keluar negeri,” kata Menhan, saat ceramah kepada Siswa Sekolah Staf & Komando Angkatan Udara (Seskoau) Angkatan ke-47/2010, di Seskoau, Bandung.

Juru bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI I Wayan Midhio mengatakan salah satu faktor yang jadi kendala karena minimnya pendanaan APBN. “Namun begitu diharapkan pemberdayaan BUMNIP dalam memenuhi kebutuhan Alutsista dapat dilanjutkan,” ujarnya.

15 Tahun Lagi IPDN Penuhi Kebutuhan Senjata TNI-Polri

Industri Pertahanan Dalam Negeri (IPDN) Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI-Polri dalam waktu dekat. Diperkirakan baru 15 tahun ke depan IPDN bisa memenuhi kebutuhan termasuk kerjasamakan alihteknologi dengan asing.

Dirjen Sarana Pertahanan (Sarhan) Kementerian Pertahanan (Kemhan), Laksda TNI Gunadi, menyatakan saat ini Kemhan mempertemukan antara kebutuhan pemakai yaitu TNI-Polri dengan IPDN yaitu PT PAL dan Krakatau Steel.

“TNI sekarang ini telah membuat master plan kebutuhan Alutsista untuk 15 tahun mendatang, yang disesuaikan dengan kemampuan industri pertahanan dalam negeri,” katanya didampingi Dirjen Renhan Kemhan Marsda TNI Silaen, Aslog Kasad, Mayjen TNI Karsidi, dan Kabiro Humas Kemhan, Brigjen TNI I Wayan Midhio.

Mengenai anggaran, Gunadi mengungkapkan dialokasikan dari Pinjaman Dalam Negeri (PDN), kredit ekspor dan anggaran rutin masing-masing angkatan TNI sampai Rp 400 triliun selama 15 tahun. “Alokasi setiap lima tahun sebesar 3,7 milyar dolar AS atau 740 juta dolar AS/tahun,” jelasnya.

POS KOTA

Keppres KKIP Belum Terselesaikan Juga


25 Maret 2010, Jakarta -- Bola penyelesaian keputusan presiden terkait pembentukan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) ada di tangan sekretariat negara. Meski termasuk program prioritas pemerintah seratus hari, realisasinya hingga kini tak berwujud.

"Bolanya bukan di kita, di setneg. Itu masuk program seratus hari mestinya sudah selesai," kata Dirjen Sarana Pertahanan Laksda Gunadi kepada Media Indonesia, Rabu (24/3).

Tugas penyusunan dan pengkoordinasian dengan departemen terkait sudah selesai dilaksanakan. Saat itu, Menhan Purnomo Yusgiantoro menyatakan bahwa Mensesneg menjanjikan penyelesaian Keppres maksimal pada dua minggu. Hingga sekarang, janji itu belum direalisasikan.

"Kita tempatkan orang disana untuk memonitor itu. Kita tidak bisa memaksakan. Tapi, revitalisasi jalan terus," tegasnya.

Sebelumnya, anggota DPR Komisi I Enggartiasto Lukita menyatakan bahwa keberadaan KKIP menegaskan arah revitalisasi BUMNIP. DPR juga akan mudah untuk mengontrol niat pemerintah dalam memajukan industri pertahanan. Apalagi, anggaran untuk pengadaan alutsista cukup besar dan membutuhkan transparansi sebagai pertanggungjawaban.

MEDIA INDONESIA

KRI Dewaruci Tiba di Sabang



23 Maret 2010, Sabang -- Kapal Perang Latih TNI Angkatan Laut KRI Dewaruci yang melaksanakan muhibah keliling Eropa dalam rangka operasi Pelayaran KJK luar negeri hari ini, Selasa (23/3) tiba di Dermaga Pangakalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Sabang.

Kedatangan KRI Dewaruci disambut Komandan KRI Patimura-371 serta seluruh perwira staf Lanal Sabang. Komandan Lanal Sabang Kolonel Laut (E) Yanuar Hanwiono berhalangan hadir karena ada tugas ke Aceh. KRI Dewaruci yang dikomandani Letkol Laut (P) Suharto dengan 88 ABK nya dan membawa 88 Kadet AAL akan berlayar selama 9 bulan PP dengan menempuh jarak 24.676 mil laut (45.650 km) dan akan menyinggahi 25 negara di Eropa.

Dalam pelayarannya keliling Eropa tersebut rute yang dilewati: Surabaya-Jakarta-Sabang-Cochin (India)-Salalah (Oman)-Jeddah (Arab Saudi)-Portsaid (Mesir)-Volos (Yunani)-Varna (Bulgaria)-Istambul (Turki)-Lavrion (Yunani)-Tunisia-Algiers (Aljazair)-Malaga (Spanyol)-Cherbourg (Perancis)-Antwerp (Belgia)-Aalborg (Denmark)-Kristiansand (Norwegia)-Hartlepool (Inggris)-Brest (Perancis)-Amsterdam (Belanda)-Brernerhaven (Jerman)-Cadiz (Spanyol)-Cagliari (Italia)-Alexandria (Mesir)-Jeddah (Arab Saudi)-Aden (Yaman)-Mumbay (India)-Colombo (Sri Langka)-Belawan-Jakarta- dan kembali ke Koarmatim, Surabaya.

Total hampir 9 bulan mereka akan meninggalkan keluarga. Selama melaksanakan pelayaran muhibah ke Eropa, beberapa kegiatan kejuaraan lomba layar bergengsi tingkat internasional yang pernah berkali-kali diraih juga akan diikuti sekaligus dipertahankan KRI Dewaruci diantaranya, pada tanggal 12 Mei – 4 Juni mengikuti The Historical Seas Tall Ships Regatta 2010 dengan route: Yunani-Bulgaria-Istambul (Turki).

Pada tanggal 13 Juli-7 Agustus 2010 mengikuti The Tall Ships Race 2010 dengan route: Antwerp (Belgia)-Aalborg (Denmark)-Kristiansand (Norwegia)-Hartlepool (Inggris). Pada tanggal 20-23 Agustus mengikuti festival Sail Amsterdam di Belanda. Pada tanggal 25 – 29 Agustus 2010 mengikuti Sail Brernerhaven 2010 di Jerman. Kemudian pada tanggal 8 – 13 September 2010 mengikuti Festival International Mediferraneo And Velieri di Cagliari (Italia). Direncanakan KRI Dewaruci akan tolak dari Sabang menuju India, hari Jumat (26/3) lusa depan.

Penarmatim

PT PAL Launching Kapal LPD 125 M Pesanan TNI-AL

PT PAL Launching Kapal LPD 125 M Pesanan TNI-ALPAL INDONESIA melaksanakan launching kapal Landing Platform Dock 125 Meter (LPD 125 M) Hull no W000240 kapal yang ke empat pesanan Kementrian Pertahanan Republik Indonesia. Pemesanan kapal ini merupakan bentuk nyata dukungan Kementrian Pertahanan R.I dalam rangka mendukung kemandirian industri dalam negeri dalam membangun ALUTSISTA.

Kesiapan PAL INDONESIA menerima order ini berdasarkan pengalaman sejak tahun 1980 PAL INDONESIA telah menyelesaikan lebih dari 200 kapal berbagai jenis dan ukuran. Untuk produk kapal Niaga s/d ukuran 50.000 DWT, sedangkan untuk Kapal Perang di antaranya: Kapal Patroli Cepat 14 meter, 28 meter dan Kapal FPB 57 meter dari berbagai versi.dan kapal Landing Platform Dock 125 Meter.

Acara Launching Kapal Landing Paltform Dock 125 Meter pada hari ini , merupakan kapal ke Empat dari dua kapal pesanan Kemhan & Daewoo International Corporation, yang dibuat di PAL INDONESIA. Sedangkan dua Unit kapal lainnya yaitu kapal ke satu dan ke dua dibangun di Korsel.

Kapal Landing Platform Dock 125 M ini dirancang secara khusus untuk mampu dipasang senjata meriam sampai dengan kaliber 57mm dan dilengkapi dengan ruang CIC untuk sistem kendali senjata (Fire Control System) yang memungkinkan kapal mampu melaksanakan self defence dengan komunikasi kapal ke kapal combatan untuk melindungi pendaratan pasukan dan kendaraan taktis serta tempur untuk pengendalian pendaratan helicopter.

Kapal ini dibangun dengan kelas Loyd Register + 100A1 dan menggunakan konstruksi dasar ganda (double bottom). Untuk memudahkan manouver kapal ini dilengkapi dengan bow thruster yang berfungsi untuk memecah gelombang. Untuk mengoperasikan kapal ini mesin dapat dioperasikan dari ruang control dan bisa langsung dari ruang mesin serta dilengkapi peralatan rumah sakit darurat dan bisa di fungsikan untuk pertolongan pertama.

Adapun kapal LPD 125 M di desain dan dibangun untuk memenuhi tugas operasi di antaranya untuk Landing Craft Carrier (23 meter Class Landing Craft Unit,untuk pendaratan pasukan, operasi amphibi, tank carrier, combat vehicle 22 unit dan tactical vehicle 13 unit, total embarkasi 507 personil termasuk troop carrier 354 troop, crew, guest dan officer), operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana dan helicopter platform samapai 5 unit. Untuk hely jenis Mi-2 atau BELL 412. serta mampu berlayar selama 30 hari secara terus menerus.

Kepercayaan yang diberikan kepada PT PAL oleh Kementerian pertahanan, dan TNI-AL, serta semangat yang tinggi yang dimiliki oleh INSAN PAL disertai koordinasi yang semakin meningkat antara PAL Indonesia dengan Kementerian Pertahanan & TNI –AL, maka pada hari ini telah kita lewati suatu tahapan yang cukup berarti yakni diluncurkannya Kapal LPD 125 M di Galangan PT PAL INDONESIA (PERSERO).

Adapun Ukuran Utama Kapal LPD 125 M :
Length Over All : 125 Meter
Length Between Perpendicular : 109,2 Meter
Breath : 22.00 Meter
Depth (Tank Deck) : 6.7 Meter
(Truck Deck) : 11.3 Meter
Draft Max : 4.9 Meter
Displacement : 7.300 Ton
Kecepatan Maximum : 15 Knots
Endurance days : 30 Days
Cruising Range : 10.000 Miles
Max embarcation : 344 Person terdiri dari :
Crew : 126 Person
Troops & Guest : 218 Person
Helicopter : 5 Unit
LCVP : 2 Unit

Dengan pelaksanaan Launching kapal LPD 125 M ke 4 ini diharapkan di masa yang akan datang kerjasama yang sudah terjalin ini dapat lebih ditingkatkan lagi, sehingga kebutuhan ALUTSISTA Kementrian Pertahanan dan TNI AL dapat dipenuhi di dalam negeri, yang secara langsung turut membangun kemandirian bangsa dalam memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata (ALUTSISTA) sekaligus berperan dalam penghematan devisa negara.

Sinergi antara PAL INDONESIA, dengan Kementrian Pertahanan dan TNI-AL, dalam penguasaan teknologi tinggi hendaknya terus dikembangkan tidak hanya untuk pembangunan kapal baru tapi juga di bidang perbaikan dan pemeliharaan kapal-kapal perang R.I dalam rangka ikut mendukung kesiapan kapal untuk tugas operasi menjaga keamanan dan pengamanan perairan wilayah yuridiksi Indonesia.


PAL

10 Prajurit Bravo TNI AU Berhak Kenakan Brivet Pasukan Katak


23 Maret 2010, Surabaya -- Sebanyak 10 prajurit pasukan khusus TNI AU yang dititipkan di sekolah Pasukan Katak (Sepaska) Kobangdikal, berhasil menyelesaikan pendidikan selama 3,5 bulan dan berhak mengenakan Brivet Pasukan Katak (Paska) TNI AL.

Brivet pasukan khusus TNI AL tersebut disematkan Wakil Komandan Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Kolonel Laut (P) Erman Amir pada upacara penutupan pendidikan yang digelar di Lapangan Apel Sepaska, Kodikopsla, Ujung, Surabaya, Selasa (23/3).

Menurut Komandan Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus) Kolonel Laut (P) Dodi Hermawan, pendidikan untuk siswa Dikbravo’90 TNI AU yang dibuka 14 Desember 2009 silam tersebut, adalah program pendidikan titipan dari TNI AU dalam hal ini Paskhas untuk mendidik prajurit khususnya agar memiliki kualifikasi keahlian aspek laut/problem air di Sepaska Kobangdikal. Kali ini hanya 10 orang (2 perwira pertama berpangat Letda dan 8 orang Tamtama berpangkat Prada).

Sementara itu Komandan Kodikopsla Laksma TNI Totok Permanto dalam amanatnya yang dibacakan Wadan Kodikopsla, mengatakan bahwa Pasukan katak adalah pasukan khusus yang mampu berperan ganda. Disamping melakukan tugas-tugas intelijen, pasukan katak juga mampu melakukan pembersihan bawah air untuk melemahkan kekuatan musuh, terutama untuk mendukung operasi amfhibi dan peperangan khusus bawah air .

“karena itu, Pasukan katak diharapkan mampu mendekati sasaran operasi baik melalui laut, darat maupun udara,” terangnya.

Sebagai pasukan khusus TNI AU, lanjutnya, maka pengetahuan dan keterampilan Paska merupakan keahlian khusus untuk mendukung tugas-tugas pasukan khusus di kesatuan masing-masing. Untuk dapat mewujudkan hal trsebut, dibutuhkan latihan yang terencana dan teratur dengan baik karena mengandung resiko yang sangat tinggi. Berbagai kegiatan latihan telah dilaksanakan tanpa mengenal waktu ,siang maupun malam, hujan maupun panas dengan harapan mampu menerapkan segala hasil latihan dimedan pertempuran yang sebenarnya..

Menurutnya, bila dihadapkan pada perkembangan teknologi yang berdampak pada meningkatnya intensitas dan kualitas ancaman pada Negara kesatuan Republik Indonesia, maka peningkatan kualitas personel menjadi kebutuhan yang mendesak. “Dengan pendidikan dan latihan Kepaskaan, diharapkan akan lebih meningkatkan kualitas personel Paskhas sebagai “special force” yang disegani kawan maupun lawan,” imbuhnya.


Penkobangdikal

Komisi 1 DPR RI Kunjungi Prajurit Marinir

Sejumlah anggota Komisi I DPR RI yang dipimpin Hayono Isman (tengah) , berada di depan deretan senjata, saat kunjungan ke Mako Brigif-1 Marinir Gedangan, Sidoarjo, Selasa (23/3). Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi dan kelayakan pakai persenjataan TNI, khususnya Korps Marinir TNI AL. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/Koz/mes/10)

23 Maret 2010, Sidoarjo -- Komisi 1 DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Bhumi Marinir Gedangan, Sidoarjo. Kunjungan kerja ini dengan tujuan mengetahui peran serta prajurit Korps Marinir dalam mendukung tugas pokok TNI AL mempertahankan keutuhan wilayah NKRI.

Dalam kunjungan, Selasa, (23/3/2010) tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI Hayono Isman selaku Ketua Tim dengan anggota Mayjen TNI (Purn) Tri Tamtomo, Ir Dadoes Soemarwanto, Prof DR. Ismet Ahmad, Ir. Muhammad Najib, Msc, Drs. Amin Suparmin, DR. Effendi Choirie dan Staf Ahli Komisi 1 DPR RI Begi Hersusanto.

Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra didampingi Irkormar Kolonel Marinir Budianto, Aspers Dankormar Kolonel Marinir Widodo dan pejabat teras Pasmar-1 menerima kunjungan Komisi 1 DPR RI di Markas Komando Brigif-1 Marinir.

Orang nomor satu dijajaran Pasmar-1 tersebut memaparkan tentang organisasi Pasmar-1, tugas pokok Pasmar-1, kegiatan serta penugasan yang dilaksanakan prajurit Pasmar-1 saat ini kepada Komisi 1 DPR RI.

Ketua Tim Komisi 1 DPR RI Hayono Isman mengatakan, kunjungan kerja ini dengan tujuan mengetahui peran serta prajurit Korps Marinir dalam mendukung tugas pokok TNI AL dalam mengamankan, menyelamatkan, mengawal dan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI.

Kami, Komisi 1 DPR RI hadir didepan 772 prajurit Korps Marinir, untuk mengetahui kesiapan kalian sebagai warga negara yang profesinya mempertaruhkan nyawa demi keutuhan NKRI, oleh karena itu negara berharap kepada kalian semua untuk senantiasa siap dan tangguh menghadapi berbagai ancaman terhadap NKRI. Selain itu, Komisi 1 DPR RI berharap prajurit Marinir tidak kalah dengan pasukan khusus Negara lain.

Meskipun anggaran militer mengalami kekurangan, lanjutnya, namun sudah menjadi kewajiban Negara untuk memperhatikan kesejahteraan prajurit, memang tidak bisa sekaligus, tapi Komisi 1 DPR RI senantiasa akan memperhatikan kesejahteraan prajurit khusunya prajurit Korps Marinir.

Dalam kesempatan tersebut Komisi 1 DPR RI melihat secara langsung kesenjataan yang dimiliki oleh prajurit Korps Marinir yang digelar di lapangan Apel Brigif-1 Marinir.

Tim Komisi 1 DPR RI memeriksa persenjataan prajurit Marinir. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

Kunjungan Tim Komisi 1 DPR RI ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI Hayono Isman. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

Kunjungan kerja ini bertujuan mengetahui peran serta prajurit Korps Marinir dalam mendukung tugas pokok TNI AL dalam mengamankan, menyelamatkan, mengawal dan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

Staf Ahli Komisi 1 DPR RI Begi Hersusanto mencoba senjata Truvelo saat kunjungan Tim Komisi 1 DPR RI ke Bhumi Marinir, Gedangan, Sidoarjo. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

Seorang prajurit menunjukkan persenjataan yang dimiliki Korps Marinir. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

Aksi para prajurit Korp Marinir saat menyambut kedatangan Tim Komisi 1 DPR RI. (Foto: Serda Mar Kuwadi)


detikSurabaya

Ribuan Prajurit Marinir Duduki Pantai Bengkak


22 Maret 2010, Situbondo -- Setelah tiga hari berhasil menumpas musuh di hutan Selogiri, ribuan prajurit Korps Marinir dari berbagai kesatuan di jajaran Pasmar-1 mengejar musuh yang tersisa dan melarikan diri ke pantai Bengkak, Banyuwangi, hingga berhasil menduduki pantai tersebut, Sabtu (20/3).

Hal itu merupakan bagian dari skenario Latihan Pemantapan Terpadu (Lattapdu) Korps Marinir wilayah timur yang dikomandani oleh Komandan Brigif-1 Korps Marinir Kolonel Marinir Amir Faisol selaku Pemimpim Latihan (Pimlat) dengan wakilnya (Wapimlat) dijabat oleh Kolonel Marinir Suhono yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Resimen Bantuan Tempur-1 Korps Marinir.

Sesampai di pantai Bengkak, para prajurit berbaret ungu itu dituntut oleh para pelatihnya untuk melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain: renang laut siang dan malam, renang pertolongan, renang penyelamatan, dan lain-lain.

Sementara itu Pimlat, Kolonel Marinir Amir Faisol didampingi Kolonel Marnir Suhono sebagai wakilnya ketika ditemui di tempat latihan mengatakan bahwa sepanjang sejarah berdirinya Korps Marinir yang lahir tahun 1945, baru kali ini Korps Marinir menggelar latihan berskala besar, melibatkan banyak personel, semua kesenjataan, dan makan waktu yang cukup lama.

Menurut dia, dalam latihan yang berlangsung sejak 18 Maret hingga 22 April itu tidak ada kendala yang mengganggu jalannya latihan, kecuali faktor medan yang dianggapnya menjadi kendala dalam manuver latihan terutama dalam latihan menembak senjata bantuan dikarenakan sudah semakin padatnya jumlah rumah penduduk.

Dari latihan ini kita memang harus mampu membuahkan hasil yang maksimal yakni semakin terwujudnya prajurit yang siap tempur, tetapi di sisi lain kita juga harus memerhatikan faktor keselamatan prajurit, tak terkecuali keselamatan penduduk di sekitar daerah latihan, paparnya.


PELITA

Pembaretan 12 Tamtama Remaja Satkat Koarmatim


22 Maret 2010, Surabaya -- Sebanyak 12 Tamtama Remaja yang baru masuk dijajaran Satuan Kapal Cepat Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkat Koarmatim) dilakukan pembaretan. Upacara pembaretan dipimpin langsung oleh Komandan Satkat Koarmatim Kolonel Laut (P) Robeth W. Tappangan di Lapangan Satkat Koarmatim Ujung Surabaya, Senin (22/3).

Pembaretan tersebut merupakan rangkaian kegitan Pekan Orientasi Tamtama Remaja Satkat Koarmatim yang dilaksanakan selama empat hari. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran serta pemahaman kepada tamtama remaja tentang berbagai hal yang akan mereka laksanakan selama bertugas di kapal perang di jajaran Satkat Koarmatim.

Adapun tujuan yang diharapkan adalah untuk meminimalisir kekerasan yang dapat berdampak pada kerugian personel serta mengorganisir kegiatan orientasi secara terpusat sehingga dicapai pemahaman dan pengetahuan yang sama oleh para tamtama remaja, sehingga yang pada akhirnya akan memperlancar pelaksanaan tugas di kapal.

Sedangkan bekal yang diberikan selama kegiatan orientasi, yaitu diantaranya memberikan pemahaman berbagai kegiatan dinas dalam di kapal, pemahaman terhadap organisasi serta peralatan di kapal, pemahaman kompleks Mako Koarmatim, mengetahui kemampuan berenang, serta memberikan pembekalan tentang etika dan moral prajurit.

Dispen Koarmatim

Pocong Setan Jompo - Indonesian Movies 2009


Jenis Film :Horror
Produser : Zainal Susanto, Se
Produksi : Mitra Pictures
Durasi :90 Menit
Pemain :
Jonathan Frizzy
Uli Auliani
Deriell Jaqualine
Bella Esperance
Rizky Mocil
Herichan
Sutradara :Findo Purwono Hw
Penulis : Abbe Ac
Format File Avi


Romeo Juliet - Dvdrip Free Download


Jenis Film : Drama
Produser : Andibachtiar Yusuf
Produksi : Bogalakon Pictures !
Durasi : 104 Menit
Pemain :
Sissy Prescillia
Edo Borne
Alex Komang
Epi Kusnandar
Ramon Y Tungka
Norman Akyuwen
Permata Sari Harahap
Sutradara : Andibachtiar Yusuf
Penulis : Andibachtiar Yusuf

Format File Avi


Transformers 2 Revenge of the Fallen 2009


Jenis Film : Action/fantasy
Produser : Lorenzo Bonaventura, Ian Bryce
Produksi : Dreamworks, Paramount Pictures
Durasi : 147 Menit
Pemain :
Shia Labeouf
Megan Fox
Josh Duhamel
Tyrese Gibson
John Turturro
Sutradara : Michael Bay
Penulis :
Roberto Orci Alex Kurtzman Ehren Kruger
Format File Mkv

CD1 Size 194.85 MB

CD2 Size 213.09 MB

Anak Setan - Indonesian Movies - Free Download

Anak Setan - Indonesian Movies 2009

Jenis Film : Horror
Produser : Monty Tiwa
Produksi : Indonesia Merdeka Film (imf)

Pemain :
Ringgo Agus Rahman
Indri Satiya
Jill Gradys
Alex Komang
Marini Burhan
Mieke Amalia
Gading Marten
Sutradara : Allo Geaffary
Penulis : Monty Tiwa
Format File Avi

Garuda Di Dadaku Dvdrip - Free Downlaod


Jenis Film : Drama - Semua Umur (general)
Produser : Shanty Harmayn
Produksi : Sbo Films Dam Mizan Productions

Pemain :
Emir Mahira
Aldo Tansani
Marsha Aruan
Ikranagara
Maudy Koesnaedi
Ary Sihasale
Ramzi
Sutradara :Ifa Isfansyah
Penulis :Salman Aristo
Format File Avi


Darah Janda Kolong Wewe Dvdrip - 2009


Jenis Film :Horror
Produksi : K2k Production
Durasi :90 Menit
Pemain :
Mario Pratama
Shiddiq Kamidi
Trio Macan (nurlela & Teman)
Yurike Prastica
Sutradara :Mamahit Luigi Donie
Penulis : Sad Purnadi & M. Romalis Radea

Size 500.39 MB

Format File Avi

Click Here To Download

6 Teroris Mati Ditembak

Sejumlah personel dari Batalyon Rider 300 TNI AD turun menggunakan tali untuk menyergap teroris saat Latihan Gabungan (Latgab) TNI-Polri di Sentul Internasional Convetion Center (SICC), Sentul, Jawa Barat, Sabtu (20/3). Latihan yang dikuti kurang lebih 1500 personel Kodam Siliwangi dan Polda Jabar tersebut merupakan kolaborasi demi tercapainya kerjasama yang kuat dalam menumpas aksi terorisme di Indonesia, khususnya di wilayah Bogor. (Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo/ss/mes/10)

20 Maret 2010, Bogor -- Latihan gabungan TNI/Polri dalam upaya pembebasan sandera yang dilakukan segerombolan teroris atas seorang pejabat dan puluhan tamu undangan di Sentul Internasional Convetion Center (SICC) Bogor, Sabtu (20/3) siang berlangsung sukses.

Latihan yang didukung penuh satuan inti dari kedua institusi ini, berakhir dengan dramatis dimana enam pelaku teroris berhasil mati ditembak. Sementara sisanya berhasil diselamatkan. Sedangkan dari pihak tamu undangan, satu orang ditembak pelaku setelah alotnya negoisasi dengan petugas.

Pangdam 3 Siliwangi, Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo dan Kapolda Jabar, Irjen Pol Timor Prapodo hadir dalam acara gelar bersama pasukan pembebasan tersebut.

Kepada wartawan saat ditanya, apakah SICC adalah satu tempat yang disinggahi Presiden AS, Barrack Obama, baik Kapolda Timor Pradopo maupun Pangdam Mayjen Pramono tidak memberi jawaban eksplisit.

“Wilayah Jawa Barat selalu terbuka bagi semua orang yang hendak berkunjung. Latihan ini, bukan dalam kapasitas ada kunjungan, tapi ini latihan rutin untuk mempererat hubungan diantara kedua intitusi,” kata Pangdam Mayjen Pramono.

Ketika didesak, apakah selama ini hubungan antara Polri dan TNi tidak akur, sehingga harus dilakukan dengan cara latihan bersama, Kapolda langsung membantahnya. “Tidak ada itu. Siapa yang bilang TNI dan Polri renggang hubungannya. kami baik-baik saja,” ujar Irjen Timor Pradopo.

Sejumlah personel dari Batalyon Rider 300 TNI AD mengawal sandera yang berhasil diselamatkan. (Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo/ss/mes/10)

Latihan bersama yang melibatkan kekuatan inti 289 dari Polri dan 212 dari TNI serta 510 dari kalangan umum ini, merupakan latihan kesiapan dalam mengamankan kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Kawasan Sentul City, yang berada di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Tempat ini dipilih menjadi tempat kunjungan rangkaian lawatan penguasa negara adidaya itu. Rencananya, ditempat ini Presiden Obama juga akan menyampaikan pidatonya.

Walau kedatangan Obama ke Indonesia ditunda, namun latihan kesiapan terus dilakukan.

Komandan Korem (Danrem) 061/Surya Kencana, Kol Inf. Agus Sutomo, pengamanan VVIP tersebut akan dilakukan dengan sistem pengamanan berlapis di ring dua dan ring tiga. Pihaknya, lanjut Danrem akan membantu pengamanan ring satu yang dilakukan Paspampres dan SS (Secret Service-red) dengan melakukan steril ring satu dan ring dua.

Semua rute yang nantinya akan dilalui Presiden Obama diamankan secara berlapis. Jumlah pasukan TNI/Polri mencapai 4.500 personel. Dalam melakukan pengamanan, lanjut dia, pihak keamanan akan mengedepankan tindakan pencegahan dan preventif. Namun, jika terjadi hal-hal yang tidak diharapkan seperti unjuk rasa, pihaknya baru melakukan tindakan atau represif.

“Secara personel kami sudah siap operasional. Kami akan mendahulukan tindakan preventif dibanding represif,” kata Danrem Agus.

POS KOTA

Lomba Lari, Paspampres SBY Kalahkan Pengawal Obama

Sejumlah anggota Paspampres dan US Secret Service berbincang saat mengikuti lari "Indonesia-USA Friendship Run 5K" di Monas, Jakarta, Sabtu (20/3). (Foto: VIVAnews/Tri Saputro)

20 Maret 2010, Jakarta -- Pengawal Obama ternyata kalah cepat dibandingkan pengawal SBY. Tim Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Indonesia berhasil mengalahkan tim militer dari Amerika Serikat dalam lomba lari Indonesia-US Friendship Run K yang menempuh rute Monas-Bundaran HI-Monas.

Kemenangan tersebut diperoleh setelah 15 orang pelari yang berasal dari Paspampres berhasil finis terlebih dahulu dalam lomba yang digelar Sabtu 20 Maret 2010.

Trophy pemenang overall winner lomba lari yang diadakan untuk mempererat persahabatan antara psukan pengawal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pengawal Presiden AS Barack Obama tersebut diserahkan kepada perwakilan pimpinan Paspampres.

Lomba lari yang diprakarsai Jubir Presiden Dino Patti Djalal ini awalnya dirancang sebagai bentuk silaturami/kerjasama/keakraban antara Paspampres dan US Secret Service (USSS - Presidential Guard) yang ada di Indonesia berkaitan dengan rencana kedatangan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia.

Walaupun Presiden Obama menunda kedatangannya hingga bulan Juni nanti, pasukan keamanan dan "advance team"nya yang berjumlah ratusan orang telah/sedang berada di Indonesia. Acara ini akan tetap berjalan dan bahkan dianggap menjadi semakin penting sebagai "satu-satunya" acara silaturami antara Indonesia dan Amerika dalam minggu ini. Sekaligus sebagai pembentuk fondasi untuk kehadiran Presiden Obama bulan Juni nanti.

SUARA MERDEKA

Polri-TNI Latihan Gabungan Berantas Teroris

19 Maret 2010, Bandung -- Kapolda Jabar, Irjen Pol Timur Pradopo membuka latihanbersama TNI dan Polridalam rangka penanggulangan teror 2010 di Lapangan Gasibu Kota Bandung, pagi tadi.

Hadir dalam acara ini Pangdam III Siliwangi MayjenPramono Edhi Wibowodan Wagub Jabar Dede Yusuf.

Rencananya, latihan ini akan digelar di Sentul, Bogor, hingga Sabtu besok.

Polri menurunkan 1.500 personel dari berbagai kesatuan, sementara TNI menurunkan 200 personel dari berbagai kesatuan.

Apel Penanggulangan Terorisme di Jawa Timur


Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Pratiknyo membantah latihan bersama penanggulangan aksi terorisme TNI-Polri ini terkait dengan kedatangan Presiden AS Barack Obama. Latihan bersama ini kata Pratiknyo untuk meningkatkan profesionalisme TNI-Polri.

"Oh tidak. Kita tidak hanya menghadapi kedatangan Obama. Sudah kita katakan tadi, bahwa latihan ini untuk menciptakan stabilitas keamanan terkait aksi terorisme. Kita akan melakukan latihan terus," ungkapnya kepada wartawan di sela-sela apel Gelar Pasukan Penanggulangan Terorisme, di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Jumat (19/3/2010).

Hal senada juga dikatakan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suwarno. Latihan penanggulangan terorisme ini tidak ada kaitannya dengan kedatangan Presiden AS.

"Ini sudah biasa kita lakukan dan kegiatan ini sudah terprogram. Tanpa bekerjasama, tanpa berkomunikasi, mana mungkin kita bisa melakukan hal bersama-sama. jadi ada atau tida ada tamu dan lain-lain, kita sudah siap," tutur Suwarno.

Suwarno mengutarakan Polda dan TNI AD, AL, AU mempunyai pasukan penanggulangan antiteror. Suwarno mengaku mempunyai prinsip, pada saat kondisi damai mereka menyiapkan tugas. Pada saat tugas, sudah bisa mengantisipasinya dan tidak bingung.

"Sasaran latihan bersama ini untuk meningkatkan profesionalisme Polda TNI, meningkatkan kebersamaan, dan semua unsur yang mempunyai kemampuan untuk menghadapi teror pada khususnya," ujarnya.

Suwarno menegaskan, dengan kemampuan yang dimiliki harus dipelahara. "Agar suatu saat, apabila diperlukan, maka kita tidak kena dada," tandasnya.

Dalam apel bersama ini, Polda Jatim menurunkan Densus 88, penjinak bom Gegana, Detasemen Tangkal Brimob. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)

Dalam apel bersama ini, TNI AU menurunkan pasukan khusus Bravo. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)

Dalam apel bersama ini, para personel mengenakan seragam lengkap dengan rompi anti peluru dan senjata laras panjang. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)

Berbagai peralatan juga dipamerkan. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)

Dalam apel bersama ini, TNI AL menurunkan Kopaska dan Marinir. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)

TRIBUN JABAR/detikSurabaya

Kopassus Siap Amankan Presiden Obama

Gultor 81 KopassusKomandan Jenderal Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) TNI Angkatan Darat, Mayjen TNI Lodewijk F Paulus mengatakan Kopassus akan siap mengamankan kedatangan Presiden AS Barack Husein Obama bila diperlukan. Namun Kopassus masih menunggu rencana operasi karena masih disusun.

“Kalau nanti pendekatannya seperti ancaman terror, maka Kopassus akan siapkan pasukan yaitu Satuan 81 Penanggulangan Teror. Kalau yang diminta bantuk dalam konteks membantu satuan intelijen, Kopassus memiliki satuan Sandi Yudha Grup III,” kata Danjen Kopassus Mayjen TNI Lodewijk F Paulus usai memimpin upacara serah terima jabatan (Sertijab) Komandan satuan di Markas Komando Pasukan Khusus (Makopassus), Cijantung, Jakarta Timur, Senin (15/3).

Ketika ditanya normalisasi hubungan militer AS dengan Kopassus, Danjen Kopassus menjelaskan, dirinya baru pulang dari AS dalam rangka normalisasi hubungan AS.

“Benar, saya selama sepuluh hari berada di AS. Di sana saya menjelaskan apa yang sudah dilakukan Kopassus mengenai reformasi internal. Itu yang saya jelaskan kepada mereka. Selanjutnya, hasilnya pada level yang lebih tinggi akan diproses. Hasilnya seperti apa, kita masih tunggu,” katanya.

Ia menambahkan, Indonesia khususnya Kopassus berencana menjalin kerjasama tidak hanya dengan negara AS. Tetapi juga dengan negara lain seperti Singapura, Thailand, Australia, Korea dan China. “Kita akan kerjasama militer, dan latihan bersama dengan Singapura, Thailand, Australia, Korea dan China,” katanya.

Saat ditanya mengenai dugaan pelanggaran HAM yang melibatkan prajurit Kopassus di masa lalu, menurut dia, untuk kasus HAM sesuai dengan pernyataan Panglima TNI sudah selesai.

“Kasus HAM kan sesuai dengan statement Panglima TNI sudah selesai, sudah nggak ada lagi. Yang dulu HAM dan sebagainya sudah dihukum sesuai dengan hukum Indonesia. Jadi nggak ada lagi,” katanya.


Jurnas

TNI Tambah 30 Pos Perbatasan

Rata Penuh


16 Maret 2010, Samarinda -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Korem Aji Surya Natakusuma (ASN)/091 akan menambah sebanyak 30 pos perbatasan yang tersebar di tiga Kabupaten, yakni Malinau, Kutai Barat dan Nunukan. Jumlah 27 Pos yang dimiliki selama ini, dinilai tidak maksimal sebagai fungsi pengamanan dan pertahanan Negara Indonesia. Sebanyak 21 pos berada di Kabupaten Malinau, 6 pos di Nunukan dan 3 pos sisanya dibangun di Kutai Barat. Realisasi pembangunan direncanakan dalam tahun 2010 ini, dengan tentunya pada fungsi utama pengamanan dan pertahanan Negara dan Bangsa Indonesia.

Hal itu diungkapkan Kepala Staf Korem ASN/091 Letkol Inf Andi Muhammad dalam rapat koordinasi percepatan pembangunan kawasan perbatasan di Kantor Gubernur beberapa waktu lalu. Ini adalah untuk memaksimalkan kerja TNI dalam menjaga pertahanan negara di perbatasan. Dan pembangunan pos ini adalah termasuk dalam rencana kami ke depan yang akan menambah jumlah personil yang disiap siagakan,” katanya.

Penambahan jumlah pos tersebut, dikatakannya, juga berkaitan dengan program pemerintah yang akan memfokuskan pembangunan perbatasan. Diantaranya program peningkatan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi dan masyarakat perbatasan.

Banyak hal dimana semua pemangku kepentingan akan bersama-sama memperhatikan perbatasan tersebut. Kami contohkan Pemprov Kaltim yang sudah menghibahkan sebuah helikopter untuk operasional kami. Dan kami dari TNI tetap akan fokus kepada pertahanan negara. Mudah- mudahan segera terealisasi pos perbatasan tersebut dalam waktu dekat ini,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Andi juga mengemukakan, agar Kota Tarakan dan Berau juga dijadikan kawasan perbatasan, sebab Kota dan Kabupaten tersebut memiliki wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

Misalnya di Berau ada Maratua, kebetulan saya pernah bertugas di sana. Kondisinya harus kita perhatikan, sebab potensi untuk dikembangkan sangat besar. Karenanya dalam forum ini saya pikir sangat layak kita usulkan dua daerah (Tarakan dan Berau) masuk dalam serambi Indonesia,” tambahnya.


Tribun Kaltim

Kopaska Latihan Bersama Angkatan Laut Singapura


18 Maret 2010, Surabaya -- Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut dengan Angkatan Laut Singapura (Republic of Singapore Navy) Naval Diving Unit (NDU) menggelar latihan bersama. Latihan bersama itu menggunakan sandi Exercise Pandu-10/10.

Latihan bersama ini dibuka Asisten Operasi Kasal Laksamana Muda TNI Ignatius Dadiek Surarto di Lapangan Tembak Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Ujung, Kamis (18/3/2010).

Hadir pada kegiatan itu Pangarmatim Laksamana Muda TNI Among Margono dan pihak RSN yang dihadiri langsung Asops Kasal RSN RADM Tan Wee Beng, Komandan NDU Letkol Yip Wai Choong dan beserta 4 perwira stafnya.

Latihan bersama ini yang akan berakhir pada tanggal 31 Maret ini ditandai dengan penyematan tanda peserta latihan kepada peserta perwakilan oleh Asops Kasal. Dalam pembukaan latihan Exercise Pandu-10/10 ini dilanjutkan dengan penyematan brevet Kopaska kepada Athan Singapura Letkol Tan Bian. Komandan RSN NDU Letkol Yip Wai Choong juga menyematkan brevet NDU kepada Asops Kasal, Komandan Guspurla Koarmatim, dan Komandan Lantamal VII Kupang.

Materi latihan bersama ini meliputi teori dan praktek yaitu diantaranya Explosive Vapour Detector, Improvised Explosive Device, Shallow Water Mine Clearence, Prosedur Standart Operasi SWMC, Alpha Sonar Diving Training, Menembak Pistol, Closed Quarter Battle, EOD Weapon Drill, Junggle Survival dan Booby Trap. Latihan bersama ini akan dilaksanakan di Pantai Banongan dan Selogiri.

Asops Kasal dalam amanatnya mengatakan, latihan bersama ini merupakan wujud dari kebijakan luar negeri yang bersifat regional, khususnya antara Indonesia dengan Singapura. Prinsip saling menghormati, menghargai dan saling menguntungkan. Kedepan diharapkan adanya kerjasama dalam menanggulangi, memberantas segala bentuk pelanggaran maupun kejahatan khususnya yang terjadi di perbatasan dua negara.

"Mengingat latihan bersama ini memiliki aspek resiko yang sangat tinggi karena berhubungan dengan Explosive Ordnance Disposal (EOD), maka saya perintahkan laksanakan seluruh materi latihan sesuai prosedur yang telah ditetapkan agar kerugian baik personel maupun materiil dapat di eliminir sekecil mungkin," tandasnya.

Usai pembukaan, dilanjutkan dengan lomba Tri Athlon yang diikuti peserta dari Kopaska maupun RSN NDU dengan route lari dari Lapangan Tembak Koarmatim, kemudian dilanjutkan dengan renang laut start dari Dermaga kapal selam dan sampai finish di Dermaga Penjelajah. Selanjutnya para peserta lomba melaksanakan lari beregu sampai di lapangan tembak Koarmatim.

Penarmatim

----------------------

Support Palestine