Korut Menggelar Latihan Militer

IlustrasiSEOUL - Korea Utara menembakkan arteleri di perairan pantai baratnya, Rabu (8/12), dua minggu setelah Korut menembaki sebuah pulau Korsel dekat perbatasan mereka yang disengketakan.

Seorang pejabat militer Korea selatan (Korsel) mengatakan, “Pada pukul 09:04 waktu setempat sejumlah perluru artileri jatuh di daerah Korea Utara (Korut) dari NLL (Garis Perbatasan Utara).”

Menurut media lokal, penembakan arteleri tersebut merupakan pelatihan militer Korut.

Penembakan sempat membuah gelisah pasar saham Korsel dan mata uang Won, tetapi kemudian segera pulih kembali setelah media memberitakan itu hanya pelatihan militer.

Latihan militer itu dilakukan saat Laksamana Mike Mullen, ketua Gabungan Kepala Staf AS, mengunjungi Seoul di mana ia mendesak China untuk bertindak sebagai salah satu pemimpin dunia dan mengekang sekutunya Korut, seryara memperingatkan bahwa “orang jahat” dari Pyongyang akan terus berusaha mengacaukan kawasan itu.

“Mereka adalah pemimpin dunia dan para pemimpin harus berusaha — terutama untuk mencegah krisis-krisis dan mencegah kegiatan-kegiatan yang membuat ketidakstabilan yang sangat jelas datang dari para pemimpin di Pyongyang,” kata Mullen.

Dalam satu indikasi kegiatan diplomatik sejak serangan Korut atas sebuah pulau Korsel, surat kabar The Washington Post memberitakan Gubernur New Mexico Bill Richardson, mungkin akan mengungjungi Pyongyang pekan depan untuk satu “perundingan pribadi dengan para pejabat penting atas undang dari orang penting di sana”.

Kunjungan Mullen ke Korsel dan Jepang menyusul perundingan di Washington, Senin antara Menlu AS Hillary Clinton dan sejawat-sejawatnya dari Korsel dan Jepang. Ketiga menlu itu menyatakan sangat cemas atas serangan-serangan Korut dan menyerukan China melakukan tindakan terhadap sekutunya itu.

Namun Beijing mengancam balik AS dan sekutu-sekutu Asianya atas penolakan mereka untuk beruding dengan Korut dengan mengatakan dialog adalah satu-satunya jalan untuk meredakan ketegangan yang meningkat di semenanjung Korea itu.

China menganggap Korut sebagai satu penyangga strategis terhadp Korsel sekutu AS dan adalah mitra dagang dan penyumbang terbesar Pyongyang.

Wakil Menlu AS Jim Steinberg akan memimpin delegasi AS ke China pekan depan dalam usaha membujuk Beijing untuk lebih menekan Pyongyang walaupun China khawatir bahwa ini mungkin menggoyahkan Korut.

Ketika Korsel melancarkan pelatihan militernya sendiri dengan menggunakan peluru tajam, Mullen akan bertemu dengan para pejabat senior militer Korsel dan Presiden Lee Myung -bak. Lee mengatakan ia akan mengubah pulau yang diserang bulan lalu itu serta empat pulau lainnya menjadi “benteng militer”.

Mullen mengatakan ia ingin meninjau berbagai pelatihaan militer Korsel yang direncanakan akan diselengarakan dalam bulan-bulan depan dan bekerja sama dengan Seoul untuk menenangkan situasi.

(Media Indonesia)

RI-Cina Jajaki Kerja Sama Produksi Peluru Kendali

Rudal C-705
Rudal C-705 Produk Cina.

JAKARTA – Indonesia menjajaki kerja sama produksi peluru kendali (rudal) dengan Republik Rakyat China. Pemerintah telah menawarkan kerja sama tersebut dalam pameran pertahanan beberapa hari lalu.

“Misalnya pengadaan misil C 802 dan C 705. Kalau mau perbanyak, kenapa tidak dibangun di Indonesia saja,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Kantor Kementerian Pertahanan kemarin. Purnomo mengatakan, kebutuhan akan rudal jenis tersebut cukup besar untuk ditempatkan di kapal-kapal perang milik TNI Angkatan Laut.Penjajakan kerja sama ini selaras dengan strategi pembangunan industri pertahanan.

Menurut Purnomo, pengadaan alat utama sistem persenjataan yang belum dapat diproduksi di dalam negeri sedapat mungkin diupayakan transfer teknologi untuk meningkatkan content lokal dan substitusi impor. “Yang belum bisa untuk dalam negeri, kita akan joint production dulu pelan-pelan kemudian kita dapat lisensi jadi kita ingin yang kita impor itu kita substitusi pelan-pelan sehingga impornya berkurang,local content-nya naik, pada suatu saat nanti kita bisa ekspor,”katanya.

Namun, lanjut Purnomo, kerja sama produksi bersama rudal tersebut belum dapat dipastikan dalam waktu dekat karena masih cukup banyak tahapan yang harus dijalani.“ Tentunya China pun masih hitung-hitungan investasinya akan seperti apa,”ujarnya. Ketika ditanyakan peningkatan kerja sama militer dengan Chi-na apakah muncul tekanan dari negara- negara tertentu,Purnomo menegaskan, Indonesia menjalin kerja sama berdasarkan prinsip bebas aktif.

“Kita lakukan kerja sama militer kepada siapa saja. Prinsip kita million friends zero enemy. Dan saya kira mereka juga mengapresiasi cara-cara kita itu,”ujarnya. Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menambahkan, pihaknya telah mengirimkan tim untuk melihat fasilitas pendidikan dan latihan pasukan khusus di negara itu.

Kerja sama antarpasukan khusus TNIdanmiliterChinaitubisa dilakukan dalam berbagai bentukdi antaranya latihan bersama atau pendidikan perwira. “Kerja sama pasukan khusus antara militer Indonesia dan China juga menyangkut kerja sama pemberantasan terorisme,” katanya.

(Sindo)

LAPAN Kembangkan Riset Desain Dan Teknologi Supersonik Pesawat Tempur

KFX
ilustrasi KFX Kerjasama Antara Indonesia - Korea.

Serpong - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional mengembangkan riset desain dan teknologi supersonik pesawat tempur untuk menunjang pertahanan dalam negeri. Realisasi produksinya bekerja sama dengan Korea Selatan.

”Riset ini untuk pengembangan keahlian Lapan, sekaligus memanfaatkan potensi industri penerbangan yang sudah dimiliki PT Dirgantara Indonesia,” kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Adi Sadewa Salatun dalam konferensi pers Seminar Penerbangan dan Antariksa 2010 di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Serpong, Tangerang, Senin (15/11).

Lapan saat ini berhasil mengembangkan produksi roket dan satelit, di antaranya roket pengorbit satelit RX 550 yang akan diuji statis pada Desember 2010 di instalasi pengujian Pantai Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

”Untuk mencapai kemampuan mengorbitkan satelit di luar angkasa, roket harus teruji mampu memiliki kecepatan delapan kilometer per detik dalam keadaan meluncur secara horizontal. Kita lihat hasil pengujiannya nanti,” kata Adi.

Lapan juga merancang satelit kembar Lapan-A2 dan Lapan- Orari. Masing-masing berfungsi untuk menunjang pengamatan permukaan Bumi dan komunikasi pada saat bencana alam terjadi. Satelit ini akan diluncurkan pada November 2011 dari stasiun pengorbit di India.

Audit penerbangan
Pada kesempatan itu, Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata menekankan pentingnya audit potensi teknologi penerbangan dan antariksa. Selanjutnya, agar didorong kerja sama antarindustri maupun lembaga riset untuk mengembangkan teknologi penerbangan dan antariksa tersebut. ”Pemerintah akan menyediakan panggung kolaborasi,” ujar Suharna.

Suharna mengatakan, panggung kolaborasi tetap berbasis pada kebijakan masing-masing institusi.

(Kompas)

Industri Pertahanan RI Harus Jalin Kerjasama Global

Indo Defence 2010
Presiden SBY membuka Indo Defence 2010 di Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (10/11). Berbagai peralatan tempur mutakhir dipajang di ajang ini.

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan industri pertahanan Indonesia menjalin kerjasama global untuk meningkatkan kualitas pertahanan tanah air, sekaligus meningkatkan perekonomian negara.

“Tingkatkan kerjasama antarindustri pertahanan, baik lokal maupun global,” kata Presiden Yudhoyono saat membuka dan meresmikan pameran industri pertahanan internasional di JI Expo, Jakarta, Rabu sore.

Presiden menjelaskan, kerjasama itu antara lain bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bersama industri pertahanan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Selain itu, perlu diperbanyak investasi dalam bidang industri pertahanan. Selain untuk merangsang pertumbuhan industri pertahanan dalam negeri, investasi juga berguna untuk transfer teknologi.

Kepala Negara menegaskan, industri pertahanan bukan hanya terkait dengan masalah pertahanan dan keamanan negara. Industri pertahanan, katanya, juga terkait dengan kesejahteraan bangsa.

“Ada sisi ekonomi,” katanya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka sekaligus meresmikan pameran alat pertahanan internasional di JI Expo, Jakarta.

Presiden Yudhoyono hadir di tempat acara dengan didampingi oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

Selain itu, acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPR Marzuki Alie, sejumlah menteri pertahanan dan duta besar.

Pameran bertajuk “Indodefence, Indoaerospace and Indomarine (IDAM) 2010″ itu diikuti oleh 484 perusahaan alat-alat pertahanan dari 38 negara.

Acara itu memamerkan sejumlah alat pertahanan darat, udara, dan laut yang merupakan produksi terbaru.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro berharap, pameran itu bisa memperkuat sistem pertahanan Indonesia. Selain itu, Purnomo berharap pameran itu menjadi ajang alih teknologi antara negara-negara peserta pameran.

Dalam acara itu, pejabat Kementerian Pertahanan Indonesia menandatangani sejumlah nota kesepahaman dengan beberapa produsen alat pertahanan, baik dari dalam dan luar negeri.

(Antara)

PT DI Garap Sembilan CN-235

CN-235 MPABandung - PT Dirgantara Indonesia tengah menggarap sembilan unit CN-235, pesawat produksi andalan mereka untuk kebutuhan tiga negara. Dua pesawat di antaranya dijadwalkan bakal diserahkan dalam waktu dekat di pengujung 2010.

Kesembilan pesawat propeller itu merupakan pesanan Korsel sebanyak 4 unit produksi baru, kemudian Senegal terdiri dari 2 unit yang merupakan pesawat modifikasi, dan Kemenhan RI bagi operasional TNI AL jenis patroli maritim baru 3 unit.

Menurut Jubir PT DI, Rakhendi Triyatna, dua pesawat yang diserahkan dalam waktu dekat masing-masing satu versi pesawat transport militer milik Senegal dan patroli maritim Korea.

“CN-235 Senegal sudah selesai, tinggal diserahkan, sedangkan yang Korea sudah memasuki tahap perakitan akhir. Kami yakin akan berjalan sesuai jadwal pada akhir tahun ini,” tandasnya di Bandung, Rabu (3/11).

Di luar itu, Rakhendi menambahkan pihaknya bersiap pula menyerahkan satu unit helikopter Super Puma versi transport militer kepada TNI-AU. Dijelaskannya, CN-235 Korea merupakan realisasi kontrak yang diperoleh pada Desember 2008 senilai 94,5 Juta US Dollar.

Jadwal penyerahan pesawatnya dilakukan antara 2010-2011. Untuk nilai kontrak dengan Kemenhan RI bernilai 80 Juta US Dollar yang ditandatangani kedua belah pihak pada Desember 2009. Jadwal penyerahan pertama pesawat dijadwalkan 2012.

Nilai kontrak dengan Senegal tidak diungkapkan. Hanya saja, PT DI memodifikasi CN-235 versi penumpang menjadi kepentingan militer. Harga pesawat tersebut, imbuhnya, bergantung pada opsi yang ingin dilekatkan pada fasilitas pesawat sayap tetap itu.

Opsi tersebut dalam rangka memenuhi misi yang diinginkan terhadap operasional pesawat itu di samping sistem avionik dan electroniknya. Terlebih ini adalah pesawat militer.

(Suara Merdeka)

2010 Sebagai Tahun Era Kebangkitan Industri Pertahanan Dalam Negeri

IlustrasiBandung, DMC - Tahun 2010 ini merupakan tahun era kebangkitan dari industri pertahanan dalam negeri. Pemberdayaan industri pertahanan dalam negeri merupakan upaya dalam rangka mendukung kekuatan komponen utama. Selain upaya – upaya dalam pemberdayaan industri Alutsista, juga upaya pemberdayaan industri non Alutsista.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat mewakili Menteri Pertahanan memberikan ceramah kepada Perwira Siswa Pendidikan Reguler (Dikreg) XXXVII Sekolah Staf dan Komando (Sesko TNI) T.A. 2010, Senin (08/11) di Bandung, Jawa Barat.

Lebih lanjut Wamenhan menjelaskan bahwa kebangkitan industri pertahanan dalam negeri antara lain ditandai dengan akan dimulainya pembangunan satu skuadron helikopter Bell 412 di PT. Dirgantara Indonesia dan pembangunan kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) di PT.PAL.

Pembangunan satu skuadron helikopter Belt 412 tersebut untuk memperkuat kekuatan kemampuan TNI AD. Selain helikopter Belt 412, saat ini Indonesia juga sudah memiliki kemampuan untuk membangun kendaraan tempur roda ban unuk kebutuhan batalion mekanis.

Bahkan menurut Wamenhan, kendaraan tempur tersebut sudah akan diekspor ke Malaysia yang nantinya akan ditandatangi pada pameran Indo Defence 2010 tanggal 10 November 2010.

Sedangkan untuk penguatan kemampuan TNI AL, saat ini sudah dimulai produksi proyek pembuatan kapal PKR di PT.PAL. Selain itu, menurut Wamenhan dipastikan pada tahun 2013-2014 Indonesia sudah akan memulai pembangunan kapal selam. Pembangunan kapal selam itu menggunakan sistem kerjasama produksi bersama (joint production) industri pertahanan.

Sementara untuk penguatan kemampuan TNI AU, saat ini juga telah dilakukan persiapan untuk melaksanakan joint production pembuatan pesawat tempur bersama dengan pihak negara Korea Selatan.

Hadir mendampingi Wamenhan dalam kesempatan tersebut sejumlah pejabat eselon I di lingkungan Kemhan antara lain Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Puguh Santoso, ST., Dirjen Kuathan Kemhan Laksda TNI Mochamad Jurianto, S.E. dan Dirjen Pothan Kemhan Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Supandji, D.E.A.

(DMC)

Al-Bantani Ezine Vol 1 - Free Download

Al Bantani Crew Ezine - VOL1
- Pandeglang Hacker Team -
Category : Elektronik Magazine
Forum : http://albantani-crew.friendhood.net
Site : http://pandeglang-hacker.uni.cc

File Size : 3 Mb

Click Here To Download

SmadAv 2010 Rev 8.2 PRO CRACKED


SmadAv 2010 Rev 8.3Date Released : 7 Oktober 2010
Info : www.Smadav.Net

----------------------------------------

Uploader by TheHack3r.com

Smadav 2010 terbaru dan gratis telah disediakan untuk pengguna antivirus Smadav. Download update Smadav 8.3 (update 7 Oktober 2010) kali ini telah dilengkapi dengan berbagai kemampuan yang semakin canggih untuk menghalau berbagai virus lokal yang akan merusak data dan system komputer. Download Smadav ini dapat dilakukan dengan mudah, karena ukuran file yang cukup kecil serta dapat diupdate secara otomatis dengan adanya kemampuan untuk mengecek update terbaru secara langsung setiap saat.

Apa yang Baru di Smadav 8.3?

* Mampu mengenali lebih dari 4.817 virus beserta variannya.
* Penambahan database 40 virus baru.
* Pembersihan semua varian virus shortcut.
* Penambahan berbagai fitur terbaru lainnya.
* Ukuran file menjadi lebih besar (1,23 MB).

Note : Tinggal extract dan klik file "SM?RTP.exe", maka anda sudah mempunyai ANTIVIRUS SmadAv 2010 Rev 8.2 PRO.


TNI-AU Gelar Latihan Angkasa Yudha 2010 di Kalimantan Timur

illustrasi Latihan Militer Angkasa Yudha 2010JAKARTA - TNI Angkatan Udara (AU) menggelar latihan operasi udara di Kalimantan Timur, dalam rangka menjaga dan menegakkan integritas kedaulatan NKRI. Latihan operasi lapangan Angkasa Yudha 2010 itu akan berlangsung 26-28 Oktober 2010.

“Apa pun hasil yang dicapai, merupakan gambaran nyata kesiapan operasi TNI AU dalam melaksanakan tugas pokoknya sekaligus menjadi bahan evaluasi di setiap bidang pembinaan yang dilakukan selama ini,” ujar Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat, usai membuka Gladi Mako Angkasa Yudha 2010, di Mabes TNI AU Cilangkap, Jakarta, kemarin.

Latihan Angkasa Yudha 2010 melibatkan Koopsau I Jakarta, Koopsau II Makasar, Lanud Sultan Hasanuddin Makasar, Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Lanud Iswahjudi Madiun, Lanud Supadio Pontianak, Wing II Paskhas Malang, Kosek Hanudnas I Jakarta dan Kosek Hanudnas II Makassar.

“Kohanudnas dan Korpaskhas beserta seluruh jajarannya merupakan aset kekuatan udara yang sewaktu-waktu dapat diproyeksikan dalam melaksanakan tugas operasi udara, baik dalam operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP),” ujar Imam.

Oleh karena itu, tutur ia menambahkan, sinergi kemampuan dan kekuatan serta interoperability dari ketiga kekuatan tersebut harus dapat dilatihkan sekaligus diuji melalui latihan.

“Sebagai latihan puncak TNI Angkatan Udara, maka konsekwensi dari hasil yang akan dicapai adalah merupakan refleksi dari hasil investasi dari segala usaha maupun hasil pembinaan yang selama ini telah dilakukan, baik di bidang intelijen, operasi, personel, logistik maupun di bidang komlek,” ujar KSAU.

Latihan Angkasa Yuda dilaksanakan menjadi dua tahap. Yaitu, Latihan Pos dan Komando (Latposko) yang dilaksanakan mulai 12 hingga 15 Oktober 2010 dan manuver lapangan (manlap) yang akan dilaksanakan 21 hingga 28 Oktober 2010 di Lanud Hasanuddin Makassar, Lanud Balikpapan, Tarakan Kalimantan Timur, dan Lanud Abdulrahman Saleh Malang. Latihan Angkasa Yuda ini merupakan latihan puncak TNI Angkatan Udara, di mana sebelumnya telah dilaksanakan latihan per orangan, latihan satuan jajaran TNI AU.

Suara Karya

Block Situs Porno Tanpa Software

1. Buka drive C:
2. Pilih WINDOWS
3. System32
4. Drivers
5. etc
6. Buka file hosts
7. Masukan link situs yg akan d block dg mengganti IP asli'y
example **
[Image: 04704895336479072538.png]
8. Close & save
untuk test cba bkan situs yg tadi ..walah yg terbuka malah google Big GrinBig Grin
- untuk yg brwarna kuning muda (IP target [redirect] 'kali ini sya menggunakan IP google')
- untuk yg brwarna merah muda (alamat situs yang akan d blok)
Selesai
NOTE : jadi Setiap situs yg tlah kita masukan dihosts otomatis akan me'redirect ke google...^-^
untuk IPadress silahkan terserah kamu mo di redirect kemana ''''
bagus jga di gunakan untuk client diwarnet....biar yg ngenet tidak bisa mengakses site17+ Big Grin
atau bisa juga dengan mendownload file host'y d sini..'dpet link dari sahabat perjuangan'
------------------------------------------------------------------------------------------------------
http://www.4shared.com/get/0MhTfpFS/hosts.html
------------------------------------------------------------------------------------------------------
krang lebih 200 link 17+ site luar/lokal..
klo krang tinggal tambahin z coz ane bkan maniak 17+ jg kgak tau nama situs'y

Selamat mencoba....**
'Rascal_21 a.k.a x3nophobi4'

Hacking Billing With Cheat Engine & Bios Mode


Tutorial Basi tapi semoga za masih berguna....dari sekian banyak cara Bobol billing... mungkin nie cara cupu tapi bagi nyubi kaya ane masih bisa di gunakan klo lagi Kere' Seneng

CheatEngine v5.
install >> load/attach program billing [oo8client] >> speedhack.

TABEL SPEEDHACK
0.1 = 1jam jadi 10 jam
0.2 = 1jam jadi 5 jam
0.3 = 1jam jadi 3.33jam
0.4 = 1jam jadi 2.5 jam
0.5 = 1jam jadi 2 jam
1.0 = 1jam jadi ya 1jam


/
With Bios Mode

Pertama : Buka Bios ,pas boot pertama tekan delete tergantung vers BIOSx.

Kedua :
Trus cari setingan tanggal dan waktu d bios.

Ketiga : Mundurin jamnya 'n' menitnya (jangan dimajuin nanti tambah mahal n9akak ) Tp Jangan Gratissssszzzzz juga n9akak ......nanti bisa di dor sama server warnet.....n9akak

Keempat : Restart dan selesai....

Note : Usahakan bwat kepentingan mendesak z ^_^

-' Regards '-
- Rascal_21 @ Pandeglang Wannabe Hacker

Pembentukan Komite Kebijakan Industri Pertahanan

Sidang I KKIP

Sidang I KKIP Dan di lanjutkan penyerahan prototype Alat Komunikasi (Alkom) dan Maket Roket hasil Litbang dari Menristek, Suharna Surapranata Kepada Menhan, Purnomo Yusgiantoro dan dilanjutkan penyerahan prototype Alkom dari Menhan kepada Panglima TNI.

Industri pertahanan mempunyai peran strategis dalam penyelenggaraan pertahanan, sehingga perlu didorong dan ditumbuhkembangkan agar mampu memenuhi kebutuhan alat peralatan untuk mendukung sistem pertahanan negara. Industri pertahanan negara perlu sinergitas sebagai pemangku kepentingan (stakeholder) industri pertahanan yaitu pemerintah, industri dan pengguna.

Dalam rangka pelaksanaan, pengendalian dan kebijakan nasional industri pertahanan, maka dibentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) dengan Perpres Nomor 42 Tahun 2010. KKIP ini nantinya akan mengkoordinasikan terkait perumusan, pelaksanaan, dan pengendalian kebijakan nasional industri pertahanan.

KKIP memiliki tugas dalam hal mengkoordinasikan kerja sama luar negeri dalam rangka memajukan dan mengembangkan industri pertahanan serta melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan industri pertahanan. Saat ini KKIP telah memulai operasional, pembentukan kelompok-kelompok kerja sudah dapat dibentuk sesuai kebutuhan. Keanggotaan Pokja nantinya diisi oleh Pejabat atau personel dari Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian dan pihak terkait lainnya. Sebagaimana diatur dalam Perpres 42/2010, pembentukan, susunan keanggotaan, tata kerja, pengangkatan, pemberhentian, anggota Pokja ditetapkan Menhan.

Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro menjelaskan, sesuai tertuang di dalam Perpres 42 Tahun 2010 telah diatur tugas-tugas KKIP, meliputi perumusan kebijakan nasional yang bersifat strategis di bidang industri pertahanan, mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengendalian kebijakan nasional indsutri pertahanan.

Adapun keanggotaan KKIP terdiri dari Menhan sebagai Ketua merangkap anggota, Menteri BUMN sebagai Wakil Ketua merangkap anggota, Wamenhan selaku Sekretaris merangkap anggota, serta anggota yang terdiri dari Menteri Perindustrian, Menteri Ristek, Panglima TNI dan Kapolri.

Agar penyiapan bahan perumusan kebijakan strategis di bidang industri pertahanan dapat terwujud sesuai keinginan pemerintah, industri dan pengguna, maka perlu dilaksanakan sidang pertemuan KKIP. Sidang KKIP tersebut dijadikan suatu wadah untuk menampung aspirasi dari instansi terkait sesuai dengan tantangan yang dihadapi oleh industri pertahanan dalam negeri.

Sidang I KKIP penentu dilaksanakan pada Kamis, 7 Oktober 2010 bertempat di Aula Bhineka Tunggal Ika Kantor Kementerian RI. Selain itu sidang ini akan mengagendakan penetapan Grand Strategi KKIP dan Penetapan Tim Pokja.

Pada kesempatan Sidang I KKIP tersebut juga diadakan penyerahan prototype Alat Komunikasi (Alkom) dan Maket Roket hasil Litbang dari Menristek, Suharna Surapranata Kepada Menhan, Purnomo Yusgiantoro dan dilanjutkan penyerahan prototype Alkom dari Menhan kepada Panglima TNI.

Roket D230/R-Han-122

Sebagai langkah awal Kementerian Riset dan Teknologi sejak tahun 2007 telah berupaya membangun kembali Teknologi Kedirgantaraan untuk keperluan pertahanan serta mendorong kemandirian Industri Dalam Negeri. Keberadaan program pengembangan teknologi kedirgantaraan ini diawali dengan memadukan tingkat potensi kapabilitas dan kapasitas baik unsur BUMNKIP, LPNK, Balitbanghan, Dislitbang TNI dan Perguruan Tinggi yang diwadahi melalui konsorsium.

Berkaitan dengan hal tersebut, untuk menjaga keberlanjutan program pengembangan teknologi R-Han 122 ini, Kemenristek dan Kemhan telah sepakat bahwa konsorsium harus focus pada perbaikan kualitas. Keberpihakan kebijakan sudah dapat dipastikan, mengingat tingkat kompleksitas dan senstivitas pengmbangan teknologi kedirgantaraan untuk pertahanan dan sebagai komitmen untuk memenuhi hal tersebut Kementerian Riset dan Teknologi dengan Kementerian Pertahanan telah bersepakat mengawal Penelitian dan Pengembangan R-Han 122 ini dalam kurun 5 Tahun (2011-2015) yang akan diproduksi 1.000 Roket dan tahun 2011 akan direalisasikan 200 unit R-Han 122 oleh Kemenristek dan Kemhan. Dengan demikian cita-cita nasional ini akan secara jelas dapat terealisir untuk memenuhi kemandirian industri pertahanan dalam negeri termasuk industry pendukungnya yang selanjutnya hasil sinergi dalam bentuk program bersama ini dapat dibuktikan pada latihan gabungan TNI.

Alkom ManPack Fiscor – 100

Bermula dari keinginan TNI untuk mengembangkan dan memproduksi alkom militer butan dalam negeri, pada tahun 2001 hingga 2003 Puslitbang TNI bekerjasama dengan PT. LEN Industri dalam program RUK Kementerian Riset dan Teknologi mengembangkan alkom radio anti sadap dan anti jamming. Kegiatan ini menghasilkan prototype alkom VHF FH dengan kecepatan hopping 1 hop/sec. Selanjutnya di tahun 2007 PT LEN industry berhasil melakukan rancang bangun mandiri alkom manpack HF Spread Spectrum Frecuency Hopping, dengan kecepatan hopping 5 hop/sec. Pada tahun 2008, melalui penyempurnaan alkom tersbut dapat mencapai kecepatan hop/sec. Alkom radioma manpack inilah yang kemudian diberi nama “FISCOR-100”.

Setalah melalui berbagai penyempurnaan dari tahun 2008 hingga 2010, maka dihasilkanlah produk nasional Alkom Manpack HF FISCOR -100 dengan spesifikasi mode hopping 5, 10, 20 dan 50 hop/second dan random hop speed, yang tidak dimiliki alkom militer lainnya. Saat ini, FISCOR – 100 sedang dalam proses sertifikasi uji litbang di Dislitbang TNI AD, dengan TKDN mencapai lebih dari 85 %.

Diharapkan dengan diserahterimakan peralatan sebanyak 20 unit kepada Kementerian Pertahanan, alkom tersebut dapat diteruskan ke TNI/angkatan agar dapat diuji coba dan dimanfaatkan untuk mendukung tugas TNI/Angkatan. Demi untuk penyempurnaan produk, maka PT LEN industri selaku pabrikan, sangat mengharapkan adanya berbagai masukan dan feedback membangun dari TNI/angkatan.

(Ristek)

Komisi 1 DPR : Industri Pertahanan Berada Langsung Di Bawah Kementerian Pertahanan

PAL-AFVJAKARTA – Komisi I DPR mendukung usaha Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) untuk merancang Undang-Undang Revitalisasi Industri Strategi Pertahanan dan Keamanan Nasional. RUU tersebut diperlukan untuk menguatkan industri pertahanan agar tidak gampang kolaps.

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq berharap dalam RUU tersebut juga diatur agar industri pertahanan berada langsung di bawah Kementerian Pertahanan (Kemenhan), tidak lagi ditangani lintas sektoral seperti yang sekarang terjadi.

“Jika industri pertahanan berada di bawah Kemenhan, mereka tak akan mudah kolaps karena didukung langsung oleh pemerintah,” kata Mahfudz yang ditemui di Gedung DPR, Jumat (8/10).

Meski demikian, RUU tersebut harus benar-benar disiapkan dan harus banyak didiskusikan agar arahnya jelas. Juga diperlukan sosialisasi ke masyarakat untuk mendapat banyak masukan.

“Pembicaraannya saya pikir masih panjang. Paling mungkin RUU itu bisa diusulkan menjadi program legislasi nasional tahun 2011,” kata Mahfudz. Wakil Ketua Komisi I Tubagus Hasanuddin juga setuju RUU Industri Strategis segera dirumuskan.

Selain memperkuat industri pertahanan, RUU tersebut bisa menjadi payung agar orientasi pengadaan alutsista tidak digunakan untuk kebutuhan sesaat. “Pengadaan alutsista harus menjadi kebutuhan negara.

Artinya harus melalui UU karena kita punya pengalaman yang pa hit dengan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN),” katanya. Hasanuddin mengatakan kalau dari dulu IPTN terus berkembang, mungkin pada tahun 2015 Indonesia sudah mampu membuat pesawat tempur.

Nyatanya IPTN tidak dikelola dengan baik oleh negara. “Ujung-ujungnya menjadi kolaps. Teknisinya pergi ke Brasil. Sekarang kalau kita mau membeli pesawat dari sana, yang bikin orang Indonesia,” katanya. Oleh sebab itu, dia setuju dengan niat KKIP membuat RUU industri strategis.

Ke depan, RUU itu harus mencantumkan beberapa poin yang bertujuan memperkuat industri pertahanan. Pertama, harus ada kebijakan bagaimana membantu industri pertahanan agar mampu mandiri dengan mempermudah bantuan modal, khususnya oleh perbankan.

Kedua, harus ada iktikad baik dari pengguna, yakni TNI dan Polri, untuk membeli dan mau menggunakan produk mereka. Ketiga, negara pun harus mau memasarkan perlengkapan itu ke luar negeri.

(Koran Jakarta)

TNI Harus Fokus Dalam Memperkuat Dirinya Dengan Membeli Kapal Perang Modern Dan Kapal Selam Canggih

Kapal Selam Yang Ditawarkan Pihak asing Untuk TNI-AL

Kapal Selam Yang Ditawarkan Pihak asing Untuk TNI-AL

Jakarta - Tentara Nasional Indonesia harus lebih fokus memperkuat dirinya dengan membeli kapal-kapal perang modern serta kapal selam canggih di samping kapal-kapal patroli super cepat yang dilengkapi peralatan sergap mumpuni.

“Kita melakukan bukan untuk siap perang dengan negara lain, tapi demi menjaga kedaulatan dan mengamankan kekayaan alam serta manusia,” kata anggota Komisi I DPR RI Fayakhun Andriadi di Jakarta, Jumat.

Melihat komitmen pemerintah yang terus didorong DPR RI, ia yakin kekuatan pokok minimum atau ‘minimum essential force’ (MEF) TNI akan terpenuhi selama 2011-2015.

“MEF TNI dipastikan tercapai dalam periode 2011-1015 dengan anggaran sebesar Rp150 triliun, jika semua berjalan sesuai rencana strategi pertahanan,,” kata Anggota Fraksi Partai Golkar ini kepada ANTARA.

Optimismenya itu juga dikaitkannya dengan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang telah menyetujui MEF tersebut.

“Berarti sesuai rencana itu, Rp93 triliun sudah bisa ditangani oleh Pemerintah. Tinggal Rp57 triliun (yang dibutuhkan), dan itu pun sudah ditegaskan akan menjadi prioritas oleh Presiden,” ungkap.

Fayakhun Andriadi menjelaskan pula, terus menurunnya MEF sangat berimbas pada pertahanan Indonesia.

“Itu bisa dilihat pada persenjataan TNI yang tidak diperbarui, karena anggaran yang terbatas,” ungkapnya.

Penurunan MEF tersebut, menurutnya, terjadi sejak dekade 1980-an, karena ada anggapan ketika itu yang mengatakan, berapapun dikasih dana, TNI siap.

“Di situlah mulai terjadi penurunan Alutsista TNI. Inilah yang kita perbaiki bersama. Dan sekarang ada target yang diberikan oleh Pemerintah kepada TNI soal MEF,” ujarnya.

Tetapi ia kembali mengingatkan, dengan MEF tersebut, TNI harus lebih memfokuskan pada pengadaan dan pembelian kapal perang, kapal selam serta kapal patroli guna memperkuat sekaligus mengamankan wilayah maritim Indonesia.

Ia juga mengingatkan banyak aksi kejahatan, termasuk yang berskala transnasional terjadi di perairan kita.

“Khusus ‘illegal fishing’, terjadi pencurian terbesar-besaran di laut. Setiap tahun, kerugian negara minimal sebesar Rp40 triliun. Belum lagi aktivitas ‘illegal logging’ dan aksi penyelundupan, ‘trafficking’ dst,” ungkapnya.

Fayakhun Andriadi memperkirakan, kalau pencurian ikan saja bisa diminimalisasi ini dapat digunakan untuk membangun infrastruktur maupun pembangunan berbagai fasilitas publik.

(Antara)

RDP Komisi I dengan Industri Pertahanan RI

Replika Kapal Perusak Kawal RudalKami bawa dua paparan Pak. Paparan pertama kapal PKR dan paparan mengenai kapal selam. Pada tanggal 16 Agustus yang lalu, telah ditetapkan pemenang kapal perusak rudal. DSNS dari Belanda, akan dibangun di PT PAL dengan komponen lokal akan diprioritaskan . Kapal yang kedua akan bisa dilakukan sendiri.

Kesepakatan dengan Belanda 25 persen sampai 40 persen 220juta US dolar. Sudah ada kesepakatan juga bahwa kita bisa menjual tanpa royalty. Akan ada transfer ke instusi lain, PT Inti dan PT LEN. Kita butuh investasi juga, kita dapat business to business kita dapat 7 juta US dolar.

Kontrak PT PAL dengan Belanda ditandatangani sebelum kontrak induk RI-Belanda ditandatangani. Kita sudah dapat design kapal Sigma dan bisa kita include kan kapal ini. Kemudian tanpa terkena pajak. Prosesnya tak semudah itu Pak kontraknya, butuh waktu. Meski secara teori bisa satu bulan. Bahkan, menghilangkan tanda bintang pun di DPR butuh waktu. Empat bulan, maka sliding akan jatuh di awal tahun depan. Kapal ini sepenuhnya akan dibangun dalam hangar dan nantinya bisa untuk kapal selam.

Berdasarkan pengalaman masa lalu, aka nada satu projek officer, bintang satu dari Kemhan yang akan memimpin pembangunan ini. Kita bisa menggandeng PT Krakatau Steel. Yang paling mahal ada combat system manajemen. Kita harus beli atau kita “curi” kemudian dikembangkan bersama PT LEN. Engine harus kita beli. Sayangnya kita belum mampu membuat main engine. Kami mohon konsistensi dari pemerintah dan DPR dalam kebutuhan alat perang. Ada kebutuhan 40 meter untuk rudal. Kenapa 40 meter, kami sudah bisa membuat yang 37 dan 38 meter dan sudah dipersenjatai rudal.

Mengenai security dan after sale service. Pembuatan kapal perang bisa dibuat di galangan kapal swasta. Saya dengar ada kapal perang dibuat di galangan kapal Batam. Batam kan dekat Singapura. Nah, bagaimana securitynya.

Kami sedang membicarakan kepada komisaris kami adalah restrukturisasi perbankan. Mungkin perlu ada rapat yang melibatkan komisi-komisi yang lain. Saya usulkan RDP yang terpadu.

Berikutnya kapal selam. Tahun ini sudah selesai tendernya dan akan ada pembahasan lanjutan. Latarbelakangnya adalah rencana Kemhan dan TNI AL untuk pengadaan satu kapal selam, dan adanya tawaran kerja sama dari Negara lain untuk membuat kapal selam, salah satunya adalah Daewoo. Salah satu yang ditawarkan adalah Kelas 209. Dia beli 9 unit, memang Daewoo belajar dari Jerman, yang mereka bilang mbahnya teknologi kapal selam. Selanjutnya HDW. Sebenarnya kapal selam yang ada di TNI AL itu kelasnya 209 Pak. Ada lagi diatas 209, yaitu 214 tapi memang lebih mahal.

Direktur Utama PT Pindad Adik A Soedarsono:

Dalam pemaparan ini kami bagi dua, yaitu yang memiliki daya gempur dan daya gerak. Kita mengintegrasikan 125 unit yang sudah kita deliver ke TNI, di antaranya sudah beroperasi di Libanon. Kita akan bergerak ke roda rantai Pak. Insya Allah kita akan memproduksi kendaraan tempur roda rantai.

Sebelumnya yang dijual itu receh Pak. Amunisi itu Rp 5000. Senjata itu Rp 7 jutaan. Begitu kita dapat ranpur yang satunya itu nilainya ratusan dolar US Pak. Panser sebanyak 154 unit akan selesai akhir tahun ini, belum ada kejelasan untuk kelanjutan program panser ini di tahun depan Pak.

Selama ini yang mulai 2010 satuan batalyon tempur sudah memakai SS 2 dan pasukan perbatasan. Pistol generasi baru, yaitu G3. Ini agak berat, karena karyawan kami belum terlatih untuk memproduksi pistol ini. Sedangkan untuk amunisi, tahun ini kami produksi 80 juta butir munisi kecil, yang biasanya 60 juta. Ada amunisi khusus dan amunisi kaliber besar.

Untuk 65 panser unit bukan karena kemampuan produksi tapi karena keterbatasan anggaran, jadi belum deliver. Selain itu, ada produk sniper yang telah kami kembangkan dan disertifikasi.

Dari teknologi yang ada ini kita sudah pasarkan ke Negara tetangga, selama ini sudah ditest oleh drivernya dari Malaysia. Sudah lulus dan tinggal penandatanganan kontrak atau LoI, dan tinggal dikirim ke Libanon. Jadi dikirimnya ke Libanon, bukan ke Malaysia. Jadi begitu LoI ditandatangani kami akan memulai produksi.

Untuk kendaraan taktis, juga akan kita deliver ke kodim-kodim yang ada. Beuty kontesnya akan dimulai bulan Oktober. Ini proyeknya ada di Dirjen Renahan Pak. Untuk retroviting AMF kendaraan tank Angkatan Darat. Semua komponen dinyatakan original, jadi harus dari subjek. Jadi kami hanya berlaku sebagai assembly Pak.

Sedangkan di situ juga kami sudah ada MoU untuk senjatanya apakah 90 milimerter. Kenapa 90 milimeter, agar bisa ganti-gantian dengan tank Scorpion Pak. Hingga kini yang masih idle ini soal produksi feel TNT dan Filling Plant TNT Pak. Kita harapkan sampai hari ini ke menteri pertahanan, tapi belum ada respon. Teknologinya, bagaimana mencampur TNT dengan bahan yang lain, agar daya ledaknya lebih besar dari TNT murni.

Selain itu, ada kontrak dari mitra TOT Produk Alutsista , tapi perlu ada patner lokal. Kami sudah teken MoU-nya. Untuk meriam tarik, kita berharap ada kesepakatannya patner joint production. Ada yang agak a lot, karena dalam TOT Kemhan belum sepakat soal konten local. Selain itu, pembuatan TOT itu diplot berdasarkan gambar. Gambar dihitung 5 juta US dolar gitu lho Pak. Kita lihat gambar ini untuk apa? Kalau kita bisa tanpa dengan gambar so what gitu lho? Gambar itu cukup mahal.

Varian-varian yang kita kembangkan, ampibi, dengan canon maupun APC. Kita akan pamerkan dan pada Oktober akan diuji coba Angkatan Darat. Untuk jembatan yang akan habis di Aceh, kita bekerja sama dengan PT Krakatau Steel.

Sebagai penutup kami sampaikan bahwa program 2010, karena problem yang tiba-tiba maka beberapa produk menyebrang ke tahun 2011. Ke depan, untuk mengantisipasi, kalau sudah disetujui di RKAL, maka itu sudah merupakan kesepakatan produk-produk yang akan diproduksi.

Untuk pengembangan produk diharapkan ada DIPA-nya Pak, seperti panser 6×6 dari Pindad dan dibantu sedikit dari Menristek, bukan dari pemerintah langsung. Kalau bisa dipinjamkan sepenuhnya dari bank, karena kalau terlambat, bank akan senang-senang saja Pak, karena argonya jalan terus. Soal administrasi kita disamakan dengan perusahaan swasta. Pembayarannya Pak, dibayarnya sepenuhnya diterima kalau semua barangnya sudah selesai semuanya dikirim. Kalau bisa dibayar per termin Pak.

Sebagai contoh pengadaan 3 unit maritim patrol, kami menawarkan 5 bank, 3 dari dalam negeri dan 2 dari luar negeri untuk kredit eksport (KE), yaitu BNI dan BRI. BRI New York dan akan dilakukan di Keyman Island. Dari luar negeri, BNP Paribas Paris, dan dari Jerman. Itu nanti akan dipilih langsung oleh Kementerian Keuangan.

Direktur Utama PT DI Budi Santoso:

Kami menunggu kontrak antara BNI dengan Kementerian Keuangan. Administrasinya pun mencapai satu tahun sendiri. Padahal dengan TNI Angkatan Laut sendiri kami janji 2 tahun, ini sudah mundur 10 bulan.

Pada 27 Desember 2007 itu kami baru bangkit setelah dipailitkan. Betapa beratnya bagi perusahaan yang baru bangun dari dipailitkan untuk mendapat kepercayaan. Kami mendapat kontrak CN 235, akhir bulan lalu kami mendapat kontrak pembangunan Puma dan heli Bell untuk Angkatan Darat.

Untuk renstra 2010-2014 ada kontrak untuk 3 helikopter, 33 super puma. Super puma sudah selesai tesnya, tapi kami belum berani menerbangkannya. Untuk cobat SAR di TNI Angkatan Udara, cogar, sebenarnya pengembangan dari pesawat Super Puma.

Kami dibayar oleh pemerintah Turki untuk mengembangkan pesawat yang akan digunakan TNI Angkatan Laut Turki, berupa pesawat anti submarine dan sedang akan diuji di Prancis, karena di Prancis yang memiliki peralatan tes-nya.

Tiga buah pesawat patrol akan dikembangkan menjadi pesawat kapal anti sub marine (kapal selam), tapi terhambat bukan karena kemampuan tapi karena keterbatasan dana, karena membutuhkan dana sekitar 80 juta dolar US. Dengan setiap pesawat diperkirakan membutuhkan dana tambahan sebesar 15 juta US dolar hingga 20 juta US dolar.

Untuk renstra 2010-2014 dibutuhkan 84 helikopter serbut dan 16 helikopter serang. Kami menawarkan heli bell 412 yang sesuai dengan standar TNI Angkatan Darat, bisa untuk tempur bisa juga untuk evakuasi.

(Jurnal Parlemen)

Dengan Satelit Lapan Bakorkamla Amankan Perairan Bangka Dan Natuna

Dengan Satelit Lapan Bakorkamla Amankan Perairan Bangka Dan NatunaPangkal pinang - Badan Koordinasi Keamanan Laut bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dalam pemanfaatan teknologi pengindraan jarak jauh. Teknologi itu diharapkan meningkatkan efektivitas pengawasan, pengamanan, dan penegakan hukum di wilayah perairan Indonesia.

Penandatanganan kerja sama itu dilakukan Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) Laksamana Madya Y Didik Heru Purnomo dan Deputi Pengindraan Jarak Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Nur Hidayat, Rabu (6/10) di Pangkal Pinang, Bangka Belitung (Babel). Acara itu disaksikan Gubernur Babel Eko Maulana Ali.

Hasil pengindraan jarak jauh menggunakan citra satelit diterima dua stasiun bumi milik Bakorkamla di Pulau Bangka dan Bitung. Dari pengindraan itu bisa diketahui wilayah yang memiliki potensi perikanan dan perlu mendapat pengawasan ketat. Teknologi itu juga memungkinkan melacak kapal, mengidentifikasi kapal, serta memindai tumpahan minyak dan pencemaran dari limbah kapal.

Kerja sama Bakorkamla dan Lapan berlangsung untuk lima tahun ke depan. Pemanfaatan sistem pengindraan jarak jauh itu akan diperluas di sejumlah wilayah perairan Indonesia.

”Kerja sama ini diharapkan bisa membantu penegakan hukum di laut, khususnya di sekitar Selat Bangka dan Laut Natuna, terkait pencurian ikan,” kata Didik.

Eko Maulana berharap gangguan kapal ikan asing di perairan Babel ke depan tiada lagi.

(Kompas)

Nasionalisme Dan Percaya Diri Modal Dasar RI Membuat Kapal Selam Nasional

KFX Versi 101

KFX Versi 101

Masih dalam suasana peringatan hari jadi ke-65 TNI, maka satu tema yang masih terus bergema adalah pengembangan kemampuan industri pertahanan nasional. Bukan saja sekarang sudah ada Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), melainkan juga karena sekarang penguatan industri pertahanan dalam negeri telah diangkat sebagai wacana pendamping penguatan postur angkatan bersenjata RI.

Dua hal setidaknya bisa menjelaskan hal di atas. Pertama, ketika menjalani uji kelayakan dan kepatutan untuk menjadi Panglima TNI di DPR, Laksamana Agus Suhartono mendapat pesan bahwa terkait dengan pembangunan postur TNI, hal itu dilaksanakan dengan mempertimbangkan sungguh-sungguh pelibatan industri pertahanan dalam negeri. Berikutnya, sehari menjelang HUT ke-65 TNI, Presiden ketika memimpin sidang kabinet yang khusus membahas alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI menegaskan bahwa upaya modernisasi alutsista disertai komitmen mengutamakan produk industri strategis dalam negeri, kecuali yang belum bisa kita buat, seperti pesawat tempur, kapal perang, atau kendaraan tempur canggih (Kompas, 5/10).

Belum lama ini terbetik kabar bahwa bersama Korea Selatan, RI akan mengembangkan pesawat tempur KFX yang disebut lebih canggih dibandingkan F-16, tetapi masih di bawah kemampuan F-35 JSF Lightning II. Namun, seiring dengan itu, terbetik pula kabar bahwa Indonesia akan merancang kapal selam. Tidak kurang Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro sendiri yang mengemukakan hal ini di sela-sela seminar di LIPI yang dikutip di awal kolom ini.

Merentang rancang bangun

Tank Scorpion Yang dibedah Pindad

Tank Ringan Scorpion Yang Di Bedah PT Pindad

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin yang mengunjungi PT DI, PT Pindad, dan PT PAL tentu diyakinkan bahwa dari segi kemampuan, tak ada yang diragukan dari putra-putra bangsa Indonesia untuk menguasai rancang bangun alutsista. Di matra udara, setelah membuktikan diri bisa membuat pesawat secanggih N-250 pada pertengahan dekade silam, masuk akal kalau program seperti KFX bisa merentang kemampuan lebih lanjut. Hal sama bisa dikatakan untuk PT Pindad, yang setelah menguasai rancang bangun kendaraan tempur dan membedah tank ringan Scorpion, lalu dalam posisi untuk merancang bangun pembuatan tank sekelas AMX.

Untuk matra laut, wacana bisa direntang lebih luas. Membaca buku Kapal Selam Indonesia (karya Indroyono Soesilo dan Budiman, 2008), pembaca tidak saja disuguhi sejarah kapal selam dan pengoperasiannya di Indonesia, lengkap dengan komandan dan awak yang pernah bertugas di kapal-kapal selam tersebut, tetapi juga segi lain yang berlingkup masa depan.

Di masa ketika isu perbatasan, khususnya perbatasan di laut, semakin sering mewarnai hubungan Indonesia dan negara tetangga, khususnya Malaysia, salah satu alutsista yang lalu sering dirasakan urgensinya adalah kapal selam. Bila kapal permukaan seperti korvet atau fregat melambangkan kehadiran, tetapi mudah disimpulkan kekuatannya, kapal selam lebih bermakna strategis karena memiliki daya penggentaran yang besar. Eksistensi yang nyata, tapi relatif sulit dilacak, membuatnya semakin dihargai oleh banyak negara. Setelah Singapura (4 Challenger dan 2 Archer yang merupakan kelas Vastergotland, Swedia), Malaysia pun kini sudah membeli dua kapal dari kelas Scorpene (buatan Perancis) (lihat The Military Balance 2010, IISS, 2010).

Kini Indonesia hanya mengoperasikan dua kapal selam–Cakra dan Nanggala–yang usianya hampir 30 tahun. Kapal selam tipe 209 buatan HDW Jerman ini sejak beberapa tahun terakhir disebut-sebut akan dicarikan penggantinya.

Ada wacana untuk melanjutkan apa yang sudah dimulai dengan kapal selam tipe 209, yang artinya tetap menggunakan buatan Jerman. Lalu yang terakhir muncul tawaran dari Pemerintah Korea, yang juga telah menguasai teknol

Ardava

Sukhoi Hanya di Makassar


30 September 2010, Makassar -- Untuk memperkuat pertahanan udara Indonesia, pemerintah telah membangun satu skadron pesawat tempur Sukhoi di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin Makassar dan jet tempur Rusia itu hanya akan berada di Lanud Hasanuddin.

"Untuk skadron pesawat tempur Sukhoi ditempatkan di Lanud Hasanuddin Makassar dan hingga saat ini Lanud telah mempunyai 10 unit pesawat tempur Sukhoi," kata Kepala Penerangan dan Kepustakaan (Kapentak) Lanud Hasanuddin Makassar, Kapten Agus, Kamis.

Untuk melengkapi skadron Lanud Hasanuddin Makassar, pemerintah masih akan memesan enam pesawat tempur Sukhoi lagi dari Rusia.

"Satu skadronnya akan diisi Sukhoi sebanyak 16 unit dan hingga saat ini kita sudah punya 10 unit," ujarnya tanpa menjelaskan kapan enam pesawat tempur berikutnya bakal dibeli.

Berdasarkan rencana jangka panjang hingga tiga dekade ke depan, pemerintah akan membangun 10 skadron dengan 180 unit pesawat tempur berbagai jenis.

10 skadron itu akan ditempatkan 180 pesawat tempur berbagai jenis, diantaranya F-16 Fighting Falcon yang sudah masuk dalam rencana kerja strategi Kemenhan sebagai pengganti Hawk Australia.

ANTARA News

Koarmabar Gelar Latihan Tempur Tingkat III di Kepulauan Riau

KRI Kapiten Pattimura melintas di perairan Tanjung Uban, Bintan, Kepulauan Riau, saat bertolak dari Fasharkan Mentigi untuk bergabung dengan KRI lainnya dalam melakukan latihan tempur tingkat III terpadu pada Selasa (21/9). Latihan tempur tingkat III terpadu dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AL dalam keterampilan bertempur, latihan akan berlangsung selama tiga hari di perairan Laut Natuna. (Foto: ANTARA/Henky Mohari/Koz/mes/10)

22 September 2010, Jakarta -- Komando Armada RI Kawasan Barat menggelar latihan tempur tingkat III terpadu di perairan Kepulauan Riau untuk meningkatkan kemampuan tempur dan profesionalisme prajurit TNI Angkatan Laut dalam mempertahankan negara.

"Latihan tempur tingkat III (L-III) terpadu diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme prajurit dalam mempertahankan kedaulatan negara," kata Panglima Armada RI Kawasan Barat, Lasamana Muda TNI Marsetio usai melepas keberangkatan prajurit TNI AL dengan kapal perang (KRI) di Fasharkan Mentigi, Tanjung Uban, Bintan, Kepulauan Riau, Selasa.

Marsetio mengatakan, prajurit TNI AL harus meningkatkan kemampuan tempur dan memahami tindakan-tindakan yang harus diambil disaat dalam keadaan bertempur.

"Prajurit harus berperan aktif menyiapkan kemampuan tempur dan alutsista sesuai kebutuhan dalam sebuah ancaman," katanya.

Dalam latihan yang akan berlansung selama 3 hari tersebut, Pangarmabar mengatakan sebanyak 11 KRI dengan berbagai jenis dilibatkan dan akan melakukan latihan peperangan, manuver, komunikasi dan kedaruratan.

Saat latihan berlangsung, juga akan dilakukan simulasi pengamanan pulau dari ancaman musuh.

"Saya harapkan seluruh prajurit dalam melaksanakan L-III terpadu dapat bersungguh-sungguh dan membuka kembali referensi agar dapat memahami tugas dan fungsi serta koordinasi," kata Pangarmabar.

Pangarmabar juga berharap dalam latihan tersebut tidak terjadi kecelakaan dan memperhatikan lingkungan sekitar.

"Jangan sampai ada kesalahan dan saya harapkan tidak ada kecelakaan atau `zero accident`," katanya.

Seperti diketahui TNI Angkatan Laut adalah bagian dari Tentara Nasional Indonesia yang bertanggung jawab atas operasi laut, dipimpin oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut.

Kekuatan TNI-AL saat ini terbagi dalam 2 armada, Armada Barat yang berpusat di Tanjung Priok, Jakarta dan Armada Timur yang berpusat di Tanjung Perak, Surabaya, serta satu Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). Selain itu juga membawahi Korps Marinir. Dan sumber Prajurit TNI AL dididik dan dilatih di AAL dan Kobangdikal serta Seskoal.

SIGAP

Marinir Bangun Pangkalan Pertahanan di Lima Wilayah

Sertijab Danpasmar 1Surabaya - Marinir mengaku siap jika jalur diplomasi gagal dilakukan dengan Malaysia. Bentuk kesiapannya korps baret ungu ini membangun Marinir Pertahanan Pangkalan (Marhanlan) di 5 lokasi. Kelima lokasi yakni di Kupang, Makasar, Teluk Bitung, Jayapura dan Merauke.

“Kita harus siapkan pasukan, tidak saja untuk operasi ampibi tapi juga untuk pertahanan pantai, landasan dan juga operasi-operasi lain sebagaimana diamanatkan konstitusi,” ujar Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjend TNI (Mar) M Alfan Baharudin dalam sambutannya di upacara sertijab Komandan Pasmar I di Lapangan Trian Sutedi Senaputra Bumi Marinir Karangpilang, Kamis (16/9/2010).

Menurut Alfan, slogan politik yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi gesekan di perairan dengan negara tetangga dianggap tidak cukup.

“Masih ingat dibenak dan pikiran kita jika gesekan di perairan dengan negara tetangga masih kuat. Tidak menutup kemungkinan memicu konflik berturut-turut pada pulau-pulau garis perbatasan. Jangan hanya slogan politik belaka tapi harus dilakukan dengan gelar kekuatan penuh di pulau terluar secara konkret untuk mempertahankan negara,” tegasnya.

Alfan juga berpesan kepada prajurit agar tetap bersemangat menjaga alutsista meski kebutuhan negara sangat terbatas untuk pengadaan, pemeliharaan, perbaikan dan untuk kesejahteraan prajurit.

Detik Surabaya

Indonesia Tegaskan Rencana Penambahan Enam Sukhoi

Sebuah pesawat jet tempur Sukhoi tipe SU-27 SKM asal Rusia diderek menuju hanggar setibanya di Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin, Makassar, Kamis (16/9) malam. Pesawat tempur asal Rusia itu merupakan pesanan TNI AU ke 10 yang akan memperkuat kemampuan Skadron 11 Lanud Hasanuddin. (Foto: ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang/Koz/10)

17 September 2010, Jakarta -- Indonesia menegaskan untuk menambah enam unit pesawat jet tempur Sukhoi guna menggenapkan sepuluh unit yang ada menjadi satu skuadron.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat kepada ANTARA di Jakarta, Jumat menyatakan, rencana penambahan enam Sukhoi itu telah mendapat persetujuan presiden.

Ia mengatakan, keberadaan sepuluh pesawat Sukhoi yang bermarkas di Skadron Udara 11 Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, belum memadai untuk memberikan daya tangkal.

"Dibandingkan dengan wilayah udara nasional yang begitu luas, sepuluh unit Sukhoi yang ada belum memadai," tutur Imam.

Bandingkan dengan Malaysia dan Singapura yang luas wilayah udaranya lebih kecil. Malaysia memilki 18 Sukhoi dan Singapura memiliki 24 pesawat F15, ungkap Kasau.

Dalam jangka panjang TNI Angkatan Udara sudah menetapkan untuk menambah enam unit pesawat jet tempur Sukhoi.

Sejak 2003 Indonesia telah memiliki sepuluh pesawat tempur Sukhoi yang diadakan dari Rusia. Pada 2003 Indonesia membeli empat Sukhoi jenis SU-30MK dan SU-27SK, masing-masing dua unit.

Indonesia kemudian membeli enam pesawat Sukhoi lagi pada 2007 setelah perusahaan Rusia penghasil pesawat tempur Sukhoi pada 21 Agustus 2007 mengumumkan penjualan enam pesawat tempur tersebut kepada Indonesia senilai sekitar 300 juta dollar AS atau senilai Rp 2,85 triliun.

Enam pesawat Sukhoi yang dibeli itu terdiri atas tiga Sukhoi SU-30MK2 dan tiga jenis SU-27SKM. Tiga jenis Sukhoi SU-30MK2 telah tiba pada Desember 2008 dan Januari 2009.

Dan tiga unit Sukhoi SU-27SKM masing-masing tiba pada Jumat (10/9) dan Kamis (16/9).

Dengan penambahan yang ada dan akan diadakan pada jangka panjang, TNI Angkatan Udara telah mengirimkan calon penerbang dan teknisi Sukhoi ke Rusia dan Cina sebagai salah satu operator Sukhoi.

ANTARA News

Dua Pesawat Tempur Sukhoi SU-27 SKM Pesanan TNI-AU Dari Rusia Tiba Di Makasar

Kedatangan 2 Su-27 SKM(Foto : Dispen TNI-AU)

Kedatangan 2 Su-27 SKM(Foto : Dispen TNI-AU)

Makassar - Dua pesawat tempur Sukhoi SU-27 SKM dari Rusia tiba di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin Makassar. Satu pesawat sejenis akan menyusul tiba pada bulan ini untuk memperkuat TNI AU.

Kepala Penerangan Lanud TNI AU Sultan Hasanuddin Makassar, Mayor Mulyadi, di Makassar, Jumat, mengatakan, pesawat tempur Sukhoi tersebut melengkapi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.

“Pada tahun ini, sebanyak tiga unit pesawat Sukhoi yang dipesan dari Rusia. Satu unit lagi akan menyusul pada bulan ini,” tuturnya.

Ia menambahkan, ketiga pesawat canggih tersebut akan memperkuat Skuadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin.

Lanud Sultan Hasanuddin sendiri merupakan home base pesawat tempur SU-27 SKM dan SU-30 MK2 buatan Komsomolsk Amure Arcraft Production Association (KNAPO).

Menurutnya, dengan tambahan pesawat tersebut, enam pesawat Sukhoi pesanan TNI AU sudah lengka., Sebelumnya Sukhoi jenis SU-30 MK2 tiba secara bertahap pada Desember 2008 dan Januari 2009.

Tiga tambahan pesawat tersebut belum dilengkapi dengan persenjataan, karena paket pembelian pesawat berbeda dengan pembelian senjata.

“Dengan tambahan tiga unit pesawat tersebut, TNI AU memiliki sebanyak 10 unit pesawat tempur Sukhoi,” ungkapnya.

Pesawat Sukhoi tersebut akan menggantikan peran pesawat A-4 Sky yang berada di Skuadron Udara 11 Lanud Hasanuddin.

Pesawat Antonov AN-124-100 yang mengangkut pesawat tempur Sukhoi, tiba di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar pada pukul 10.00 WITA dengan didampingi oleh tim personel dari Rusia sebanyak 40 orang.

Antara

Rusia Mampu Mengekspor Lebih Dari 600 Jet Sukhoi PAK FA Generasi Kelima


Jet Sukhoi PAK FARusia mampu mengekspor lebih dari 600 unit pesawat tempur Sukhoi generasi kelima. Menurut ahli dari Pusat Analisis Perdagangan Global Arms, direncanakan untuk membangun setidaknya seribu pesawat ini. Urutan yang diharapkan dari Angkatan Udara Rusia selama tahun 2020-2040 dengan skenario ekonomi yang menguntungkan di dalam negeri dapat mencapai 400-450 unit.

Secara umum, volume pesanan ekspor potensial untuk PAK FA, mengingat India, bisa mencapai 548-686 pejuang. Saat ini, satu-satunya anggota asing dari program PAK FA adalah India, yang berencana untuk memiliki tidak kurang dari 250 unit pesawat tempur generasi kelima dalam pelayanan yang angkatan udara. Mereka akan dibangun atas dasar Rusia PAK FA, namun tingkat kontrol perizinan dari sisi Rusia untuk model masa depan pesawat generasi kelima tidak diketahui.

Pada bulan Juli tahun 2010, Direktur Jenderal Sukhoi Mikhail Pogosyan mengatakan bahwa kontrak dengan India dapat ditandatangani sebelum akhir tahun ini. Rincian kerjasama masa depan Sukhoi dan perusahaan terkemuka India Hindustan Aeronautics (HAL) berpartisipasi dalam pembangunan belum dilaporkan.

Berdasarkan proyeksi tersebut, pembeli potensial PAK FA didistribusikan antara negara-negara berikut: Aljazair (dapat membeli 24-36 pesawat tempur generasi kelima dalam periode tahun 2025-2030), Argentina (12-24 unit pada tahun-tahun 2035 - 2040), Brazil (24 - 36 unit pada tahun-tahun 2030-2035), Venezuela (24-36 unit pada tahun-tahun 2027-2032), Vietnam (12-24 unit pada tahun-tahun 2030-2035), Mesir (12-24 unit pada tahun-tahun 2040-2045).

Juga, Indonesia (6-12 unit pada tahun-tahun 2028-2032), Iran (36-48 unit di tahun 2035-2040), Kazakhstan (12-24 unit pada tahun-tahun 2025-2035), Cina (hingga 100 unit di tahun-tahun 2025-2035), Libya (12-24 unit pada tahun-tahun 2025-2030), Malaysia (12-24 unit pada tahun-tahun 2035-2040), dan Suriah (12-24 unit pada tahun-tahun 2025-2030) .

Pesaing nyata kepada FA PAK di masa mendatang hanya F-35 Lightning-2, sebagai versi berat dari US generasi kelima tempur F-22. Karena harga yang berlebihan (sekitar $ 250.000.000 per pesawat untuk ekspor) hampir tak ada permintaan di pasar dunia senjata.

Selain itu, pada paruh pertama abad kedua puluh satu, sejumlah negara menghadapi meningkatnya kompetisi dari AS Mereka ingin menyimpan kemandirian dalam kebijakan dan akan mencari mitra kerjasama dalam produksi sistem senjata teknologi tinggi, analis mengatakan.

Di masa mendatang, sejumlah negara Eropa Barat dan, di atas semua, Prancis dan Jerman mungkin, akan menunjukkan kepentingan praktis dalam kemitraan dengan Rusia untuk mengembangkan pesawat tempur generasi kelima. Mereka tidak akan dapat melaksanakan program serupa secara mandiri, dari awal. Mereka tidak akan mau membeli F-35, seperti yang dilakukan sekarang dengan negara-negara lain, karena mereka tidak ingin masuk ke teknologi, dan sebagai akibatnya, ketergantungan politik di Amerika Serikat

Pesawat generasi kelima direncanakan untuk mengambil bagian dalam acara dirgantara MAKS-2011. Direktur Jenderal Sukhoi mengatakan bahwa pesawat itu melakukan penerbangan 16 tes, dan sampai saat ini tingkat sistem dalam hal kehandalan dan keamanan memungkinkan untuk program tes penerbangan secara penuh. Selama tahun-tahun 2011-12 itu direncanakan untuk menyelesaikan pengujian pesawat tempur baru.

Deputi Pertama Menteri Pertahanan Vladimir Popovkin diperkirakan kebutuhan pesawat tempur Angkatan Udara dari generasi kelima di 50-100 unit. By the way, kebutuhan Rusia di generasi baru peralatan tersebut, mengingat besarnya negara ini, diperkirakan sebagai sangat sederhana. Pada 2013-2015 Departemen Pertahanan akan membeli pesawat batch instalasi sepuluh, dan pada tahun 2020 batch seri 60 unit akan dibeli untuk Angkatan Udara.

Menurut Stockholm Peace Research Institute (SIPRI), Rusia peringkat kedua dunia dalam hal senjata diekspor. Di pasar dunia, berbagi Rusia adalah 23%, sementara Amerika Serikat memiliki 30%. Pada 2001-2005, Rusia telah menjadi pemimpin dalam memasok senjata luar negeri - 31% vs 30% dari Rusia US menghabiskan empat kali kurang dari Jepang, Jerman dan tiga kali lebih kecil dari Republik Ceko pada penelitian dan pengembangan eksperimental.

Pravda

Menhan : RI Berencana Membangun Full Skuadron Sukhoi dan F16

Sukhoi dan F-16 TNI-AUJakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan Indonesia akan membangun Full Skuadron Sukhoi dan F16, disamping membangun skuadron light fighter, guna mengimbangi salah satu Hawk 109.

“Kita akan membangun 1 skuadron sifatnya counter overtent, mengganti OVB10, yang akan digunakan untuk melakukan operasi perbatasan yang mempunyai kemampuan terbang rendah sehingga dapat mengawasan perbatasan lebih efektif,” katanya kepada wartawan di Kemhan Jakarta, Rabu (15/9).

Kemudian Indonesia juga akan membangun skuadron light fighter yang dulu punya hawk 109. Masih efektif kita retrofit di samping akan ditambahkan lagi. “Biasanya kita pakai patroli di Pekan Baru dan Singkawang.”

“Selain itu 3 skuadron skyhawk sudah ada. Harapannya kita bisa tambahkan untuk straghting process. Sehingga full skuadron,” tandasnya.

Menanggapi rencana operasi Pesawat Tempur Sukhoi yang akan dipakai HUT TNI pada 5 Oktober 2010 mendatang, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro memastikan kasus kematian tiga teknisi Sukhoi tidak akan mengganggu rencana tersebut.

“Sudah dipastikan dengan Kasau bahwa kasus kematian teknisi tersebut tidak akan mengganggu operasional Sukhoi. Apalagi nanti digunakan pada HUT TNI,” katanya.

Selain itu, timbang terima tiga pesawat tempur Sukhoi dari Rusia ke Indonesia tetap dilaksanakan pada 27 September mendatang di Makassar. “Saya akan ke Makassar menjadi saksi untuk timbang terima Sukhoi dari pihak Rusia ke Indonesia,” ujarnya.

KOMINFO

----------------------

Support Palestine