Dua penerbang pesawat SU-30 Sukhoi melakukan persiapan terbang dalam latihan Hanud Kilat B/10, dari hanggar Skadron Udara 11 Lanud Makassar untuk melaksanakan tugas penyergapan pesawat musuh, di wilayah Komando Pertahanan Udara Nasional II, tepatnya di wilayah Lanud Balikpapan (Satrad 223) Kalimantan timur dalam skenario latihan Hanud kilat.
Kepala Staf Komando pertahanan udara nasional (Kas Kohanudnas) Marsma TNI Adityawarman, S.IP bertindak selaku Direktur Latihan menggelar latihan pertahanan udara (Hanud) dengan sandi “Hanud Kilat B/10”, mulai 21 hingga 28 April 2010 bertempat di Pangkalan Udara (Lanud) Balikpapan Kalimantan Timur, Kamis (29/4).
Gelar latihan Hanud Kilat mengambil lokasi di wilayah Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) II Makassar, tepatnya di Balikpapan Kalimantan timur, dan manuver lapangan (manlap) akan berlangsung tanggal 27-28 April itu, melibatkan unsur Hanud dari Kosekhanudnas II Makassar sebagai Komando Latihan (Kolat), melibatkan satu flight pesawat tempur sergap SU-27/30 Sukhoi dari Skadron Udara 11 Lanud Makassar, Satuan Radar (Satrad) jajaran Kosekhanudnas II, Helikopter Super Puma sebagai SAR dan pendukung angkutan pesawat C-130 Hercules serta Satrad 223 Balikpapan merupakan Alutsista yang diasumsikan mejadi sasaran musuh.
Latihan Hanud Kilat, merupakan konsistensi Kohanudnas dalam pelaksanaan program kerja dan rencana yang akan berlanjut latihan “Hanud Cakra B/10”, guna menghadapi kontijensi permasalahan yang mungkin timbul dalam negeri pada masa ke depan, juga pembinaan kesiapan personel satuan radar maupun unsur tempur sergap yang ada dibawah kendali Kohanudnas, untuk meningkatkan kemampuan personel dalam kesiapan operasional melalui penyelenggaraan latihan Air Interception (AI) dan Ground Control Interception (GCI).
Kohanudnas sebagai komando operasi TNI yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan dan mengendalikan operasi Hanud dalam rangka menegakkan kedaulatan hukum di udara, serta melindungi obyek vital nasional, terus berupaya mempertahankan kesiapan alutsista dan personelnya, dan Kohanudnas bertanggung jawab terhadap pembinaannya. Oleh karena itu, dengan latihan Hanud Kilat ini sebagai wujud tahap pembinaan yang akan bertingkat dan berlanjut hingga mencapai tingkat kesiapan operasional yang memadai dalam pelaksanaan tugas.
Dengan latihan diharapkan adanya peningkatan kemampuan bagi para perwira GCI dalam menuntun penyergapan Air Interception (AI), Air Combat Tactic (ACT) dan Dissimilar Air Combat Tactic (DACT), juga perwira penerbang yang mampu melaksanakan tuntunan dalam penyergapan AI, ACT maupun DACT serta menguasai taktik dan teknik penyergapan dalam segala medan operasi, mengetahui pesawat dan persenjataan yang dioperasikan serta Scramble time dan Combat Formasi sesuai Protap Hanud. Untuk mewujudkan harapan tersebut, agar para peserta latihan menguasai sistem pertahanan udara dan petunjuk Protap yang telah ditentukan, serta melaksanakan sesuai aturan dan disiplin, sehingga meningkatkan profesionalisme setiap prajurit TNI dan prestasi Kohanudnas. Demikian keterangan Kepala Penerangan Kohanudnas Mayor Sus Suharto SH.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar pajak ditanggung pemilik blog ^-^