15 Mei 2010, Lebanon -- Bunyi dentuman bom yang memekakkan telinga terdengar, diikuti bunyi sirene menggema di seluruh compound Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-D/Unifil (Indonesian Battalion/ Indobatt), suara perintah untuk berlindung dari pengeras suara memecah kesunyian malam Lebanon Selatan.
Serentak, seluruh Prajurit TNI Satgas Indobatt lari keluar dari korimex mencari tempat perlindungan berbentuk kubu pertahanan (shelter) dengan berpakaian lengkap loreng, membawa senjata dan ransel, siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.
Hal ini merupakan bagian dari skenario latihan yang dilaksanakan di seluruh Multinational Brigade Sector East UNIFIL, Jumat malam (14/5) untuk rencana kontinjensi, yaitu rencana gerakan penarikan mundur pasukan dari bumi Lebanon Selatan, jika keadaan makin memburuk dan tak terkendali.
Menurut Kasi Operasi Indobatt – Kapten Inf Arfan Johan, latihan ini secara intern telah lebih dahulu dilaksanakan di masing-masing Kompi Indobatt pada 12 Mei 2010 di Kompi A dan B.
Pada 13 Mei 2010 di Kompi C, D dan Bantuan, yang puncaknya adalah pada l 14 Mei 2010 di drill tempur, di seluruh batalyon yang tergabung dibawah naungan Sektor Timur UNIFIL termasuk Spain Signal Unit yang juga bermarkas di lantai 4 Mayon Indobatt turut serta dalam latihan tersebut.
Dasar dilaksanakannya kegiatan ini adalah adanya Frago Sector East tentang pelaksanaan Portaleza Plan untuk seluruh jajaran Sector East UNIFIL, yang bertujuan agar Satgas Yon Mekanis Konga XXIII-D/UNIFIL memiliki kesiapsiagaan yang tinggi dan selalu siap gerak pada situasi dan kondisi yang bersifat pendadakan.
Penentuan waktu pelaksanaan latihan kesiapsiagaan ditentukan oleh satuan atas, dalam hal ini Kasi Operasi Sektor mewakili Komandan, selanjutnya Sektor memberitahukan ke seluruh jajaran yang berada di bawah Sector East.
Setelah menerima instruksi latihan, Komandan Satgas memberikan instruksi kepada Kasi Operasi untuk memberikan perintah kepada masing-masing Kompi secara bersamaan, untuk melaksanakan latihan kesiapsiagaan di compound masing-masing sesuai dengan Protap dan ketentuan yang berlaku.
Menurut Wadan Satgas Indobatt – Letkol Mar Guslin yang meninjau langsung latihan ini dari Kompi B UN Posn 8-33 Syekh Abba Tomb, latihan ini memberikan banyak bahan evaluasi bagi pimpinan untuk mengantisipasi kejadian serupa yang menuntut kecepatan dan ketepatan pergerakan pasukan.
Dengan digelarnya latihan yang sangat berharga ini, Satgas dapat mengetahui kekurangan-kekurangan apa saja yang perlu diminimalisasi baik dari segi kesiapan personel maupun kendaraan tempur, senjata bantuan, alat komunikasi dan perhubungan serta perlengkapan di dalam shelter yang ternyata masih ditemukannya ketiadaan peta di dalam shelter maupun obat-obatan yang sudah kadaluarsa penggunaannya.
Puspen TNI
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar pajak ditanggung pemilik blog ^-^