PAK FA jet tempur generasi kelima buatan Rusia, akan dikembangkan bersama India. Diperkirakan harga satu unit 100 juta dolar, Rusia dan India berencana membeli masing-masing 100 unit. India akan menggunakan versi kursi tunggal dan tandem. Versi kursi tandem khusus dikembangkan memenuhi keinginan AU India. (Foto: Sukhoi)
13 Maret 2010 -- Rusia tidak akan membangun kerja sama militer dengan Pakistan ditegaskan Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Jumat (12/3) saat berkunjung ke New Delhi.
Kunjungan Putin ke India kali ini pertama kalinya sebagai pemimpin pemerintahan. Saat menjabat presiden dua periode, Putin berkunjung ke India empat kali pada 2000, 2002, 2004 dan 2007.
India dan Pakistan melanjutkan pembicaraan normalisasi hubungan bilateral pertama kalinya pada 2008 setelah memanas bertahun-tahun, tetapi tertunda ketika serangan teroris terencana ke kota Mumbai, India November 2008, menewaskan 166 orang serta melukai lebih dari 300 orang.
India menuduh gerakan Lashkar-e-Taiba berbasis di Pakistan terlibat dalam serangan ini.
Pakistan membeli tank T-80UD dari Ukraina pada tahun 1990-an.
Hubungan militer India dan Rusia mempunyai sejarah panjang. Saat ini program kerjasama militer kedua negara sekitar 200 proyek, termasuk alih teknologi perakitan tank T-90 di India, produksi bersama rudal BrahMos, pembelian peluncur roket multi laras Smerch.
India juga telah menandatangani pembelian tambahan 29 jet tempur berbasis di kapal induk MiG-29K Fulcrum-D senilai 1,5 milyar dolar, Jumat (12/3). Sebelumnya India membeli 12 MiG-29K kursi tunggal dan 4 MiG-29KUB kursi tandem pada Januari 2004, bagian dari kontrak pembelian kapal induk Admiral Gorshkov (INS Vikramaditya) oleh AL India.
Reaktor nuklir di Koodankulam. (Foto: the Hindu)
Rusia dan India diwakili Hindustan Aeronautics Limited (HAL) bekerja sama mengembangkan jet tempur generasi kelima PAK FA. Kedua pihak menyetujui mengembangkan PAK FA versi kursi tunggal dan tandem. Fokus pertama mengembangkan kursi tunggal. Kedua versi akan dioperasikan oleh AU India.
Rusia juga akan membangun unit keempat dan kelima pembangkit tenaga nuklir di Koodankulam. Unit pertama diharapkan selesai sebelum akhir tahun ini.
Hubungan dagang bilateral diharapkan meningkat dari 7,5 juta dolar pada 2009, diperkirakan menjadi 10 milyar dolar akhir 2010 dan 20 milyar pada 2015.
RIA Novosti/@beritahankam
13 Maret 2010 -- Rusia tidak akan membangun kerja sama militer dengan Pakistan ditegaskan Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Jumat (12/3) saat berkunjung ke New Delhi.
Kunjungan Putin ke India kali ini pertama kalinya sebagai pemimpin pemerintahan. Saat menjabat presiden dua periode, Putin berkunjung ke India empat kali pada 2000, 2002, 2004 dan 2007.
India dan Pakistan melanjutkan pembicaraan normalisasi hubungan bilateral pertama kalinya pada 2008 setelah memanas bertahun-tahun, tetapi tertunda ketika serangan teroris terencana ke kota Mumbai, India November 2008, menewaskan 166 orang serta melukai lebih dari 300 orang.
India menuduh gerakan Lashkar-e-Taiba berbasis di Pakistan terlibat dalam serangan ini.
Pakistan membeli tank T-80UD dari Ukraina pada tahun 1990-an.
Hubungan militer India dan Rusia mempunyai sejarah panjang. Saat ini program kerjasama militer kedua negara sekitar 200 proyek, termasuk alih teknologi perakitan tank T-90 di India, produksi bersama rudal BrahMos, pembelian peluncur roket multi laras Smerch.
India juga telah menandatangani pembelian tambahan 29 jet tempur berbasis di kapal induk MiG-29K Fulcrum-D senilai 1,5 milyar dolar, Jumat (12/3). Sebelumnya India membeli 12 MiG-29K kursi tunggal dan 4 MiG-29KUB kursi tandem pada Januari 2004, bagian dari kontrak pembelian kapal induk Admiral Gorshkov (INS Vikramaditya) oleh AL India.
Reaktor nuklir di Koodankulam. (Foto: the Hindu)
Rusia dan India diwakili Hindustan Aeronautics Limited (HAL) bekerja sama mengembangkan jet tempur generasi kelima PAK FA. Kedua pihak menyetujui mengembangkan PAK FA versi kursi tunggal dan tandem. Fokus pertama mengembangkan kursi tunggal. Kedua versi akan dioperasikan oleh AU India.
Rusia juga akan membangun unit keempat dan kelima pembangkit tenaga nuklir di Koodankulam. Unit pertama diharapkan selesai sebelum akhir tahun ini.
Hubungan dagang bilateral diharapkan meningkat dari 7,5 juta dolar pada 2009, diperkirakan menjadi 10 milyar dolar akhir 2010 dan 20 milyar pada 2015.
RIA Novosti/@beritahankam
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar pajak ditanggung pemilik blog ^-^