Satuan anti teror KOPASSUS selesai mengikuti upacara penutupan Latgab TNI-Polri 2010. (Foto: Getty Images)
15 Maret 2010, Jakarta -- Reformasi telah terjadi dalam tubuh Tentara Nasional Indonesia secara alami. Seharusnya, Amerika Serikat bisa melihat perubahan itu dan menciptakan normalisasi hubungan militer kedua negara.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan hal itu seusai menerima kunjungan Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Asia Barat dan Pasifik, Kurt Campbell, di kantornya, Senin (15/3). “Reformasi di tubuh TNI merupakan sebuah fakta. Kini tinggal bagaimana Amerika Serikat menyikapinya,” kata Marty.
Jika saat ini pemerintah Washington sudah bisa mengapresiasi perkembangan itu, Marty menambahkan, seharusnya akan ada normalisasi. Tapi, kalau sebaliknya, Amerika Serikat merasa perlu untuk mempelajari lagi normaliasi itu, memahaminya lebih baik, pemerintah Indonesia tidak akan memaksa.
Pemerintah Indonesia, kata Marty, hanya ingin negara lain termasuk Amerika Serikat tahu bahwa reformasi di tubuh TNI sudah dilakukan tanpa paksaan dari siapapun. “Seandainya itu menjadi bahan untuk merubah sikapnya, ya, syukur Allhamdulilah. Kami biarkan itu semua mengalir dengan alamiah,” kata Marty sambil menambahkan, "Kami tidak ingin ada bentuk kerjasama yang seolah-olah kondisionalitas (bersyarat)."
Kurt mengunjungi Marty sebagai bagian dari rangkaian kunjungannya ke beberapa negara di kawasan Asia Barat dan Pasifik. Kedatangan Kurt juga terkait persiapan kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia.
TEMPO Interaktif
15 Maret 2010, Jakarta -- Reformasi telah terjadi dalam tubuh Tentara Nasional Indonesia secara alami. Seharusnya, Amerika Serikat bisa melihat perubahan itu dan menciptakan normalisasi hubungan militer kedua negara.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan hal itu seusai menerima kunjungan Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Asia Barat dan Pasifik, Kurt Campbell, di kantornya, Senin (15/3). “Reformasi di tubuh TNI merupakan sebuah fakta. Kini tinggal bagaimana Amerika Serikat menyikapinya,” kata Marty.
Jika saat ini pemerintah Washington sudah bisa mengapresiasi perkembangan itu, Marty menambahkan, seharusnya akan ada normalisasi. Tapi, kalau sebaliknya, Amerika Serikat merasa perlu untuk mempelajari lagi normaliasi itu, memahaminya lebih baik, pemerintah Indonesia tidak akan memaksa.
Pemerintah Indonesia, kata Marty, hanya ingin negara lain termasuk Amerika Serikat tahu bahwa reformasi di tubuh TNI sudah dilakukan tanpa paksaan dari siapapun. “Seandainya itu menjadi bahan untuk merubah sikapnya, ya, syukur Allhamdulilah. Kami biarkan itu semua mengalir dengan alamiah,” kata Marty sambil menambahkan, "Kami tidak ingin ada bentuk kerjasama yang seolah-olah kondisionalitas (bersyarat)."
Kurt mengunjungi Marty sebagai bagian dari rangkaian kunjungannya ke beberapa negara di kawasan Asia Barat dan Pasifik. Kedatangan Kurt juga terkait persiapan kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia.
TEMPO Interaktif
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar pajak ditanggung pemilik blog ^-^