19 Maret 2010, Bandung -- Kapolda Jabar, Irjen Pol Timur Pradopo membuka latihanbersama TNI dan Polridalam rangka penanggulangan teror 2010 di Lapangan Gasibu Kota Bandung, pagi tadi.
Hadir dalam acara ini Pangdam III Siliwangi MayjenPramono Edhi Wibowodan Wagub Jabar Dede Yusuf.
Rencananya, latihan ini akan digelar di Sentul, Bogor, hingga Sabtu besok.
Polri menurunkan 1.500 personel dari berbagai kesatuan, sementara TNI menurunkan 200 personel dari berbagai kesatuan.
Apel Penanggulangan Terorisme di Jawa Timur
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Pratiknyo membantah latihan bersama penanggulangan aksi terorisme TNI-Polri ini terkait dengan kedatangan Presiden AS Barack Obama. Latihan bersama ini kata Pratiknyo untuk meningkatkan profesionalisme TNI-Polri.
"Oh tidak. Kita tidak hanya menghadapi kedatangan Obama. Sudah kita katakan tadi, bahwa latihan ini untuk menciptakan stabilitas keamanan terkait aksi terorisme. Kita akan melakukan latihan terus," ungkapnya kepada wartawan di sela-sela apel Gelar Pasukan Penanggulangan Terorisme, di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Jumat (19/3/2010).
Hal senada juga dikatakan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suwarno. Latihan penanggulangan terorisme ini tidak ada kaitannya dengan kedatangan Presiden AS.
"Ini sudah biasa kita lakukan dan kegiatan ini sudah terprogram. Tanpa bekerjasama, tanpa berkomunikasi, mana mungkin kita bisa melakukan hal bersama-sama. jadi ada atau tida ada tamu dan lain-lain, kita sudah siap," tutur Suwarno.
Suwarno mengutarakan Polda dan TNI AD, AL, AU mempunyai pasukan penanggulangan antiteror. Suwarno mengaku mempunyai prinsip, pada saat kondisi damai mereka menyiapkan tugas. Pada saat tugas, sudah bisa mengantisipasinya dan tidak bingung.
"Sasaran latihan bersama ini untuk meningkatkan profesionalisme Polda TNI, meningkatkan kebersamaan, dan semua unsur yang mempunyai kemampuan untuk menghadapi teror pada khususnya," ujarnya.
Suwarno menegaskan, dengan kemampuan yang dimiliki harus dipelahara. "Agar suatu saat, apabila diperlukan, maka kita tidak kena dada," tandasnya.
Dalam apel bersama ini, Polda Jatim menurunkan Densus 88, penjinak bom Gegana, Detasemen Tangkal Brimob. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)
Dalam apel bersama ini, TNI AU menurunkan pasukan khusus Bravo. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)
Dalam apel bersama ini, para personel mengenakan seragam lengkap dengan rompi anti peluru dan senjata laras panjang. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)
Berbagai peralatan juga dipamerkan. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)
Dalam apel bersama ini, TNI AL menurunkan Kopaska dan Marinir. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)
TRIBUN JABAR/detikSurabaya
Hadir dalam acara ini Pangdam III Siliwangi MayjenPramono Edhi Wibowodan Wagub Jabar Dede Yusuf.
Rencananya, latihan ini akan digelar di Sentul, Bogor, hingga Sabtu besok.
Polri menurunkan 1.500 personel dari berbagai kesatuan, sementara TNI menurunkan 200 personel dari berbagai kesatuan.
Apel Penanggulangan Terorisme di Jawa Timur
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Pratiknyo membantah latihan bersama penanggulangan aksi terorisme TNI-Polri ini terkait dengan kedatangan Presiden AS Barack Obama. Latihan bersama ini kata Pratiknyo untuk meningkatkan profesionalisme TNI-Polri.
"Oh tidak. Kita tidak hanya menghadapi kedatangan Obama. Sudah kita katakan tadi, bahwa latihan ini untuk menciptakan stabilitas keamanan terkait aksi terorisme. Kita akan melakukan latihan terus," ungkapnya kepada wartawan di sela-sela apel Gelar Pasukan Penanggulangan Terorisme, di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Jumat (19/3/2010).
Hal senada juga dikatakan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suwarno. Latihan penanggulangan terorisme ini tidak ada kaitannya dengan kedatangan Presiden AS.
"Ini sudah biasa kita lakukan dan kegiatan ini sudah terprogram. Tanpa bekerjasama, tanpa berkomunikasi, mana mungkin kita bisa melakukan hal bersama-sama. jadi ada atau tida ada tamu dan lain-lain, kita sudah siap," tutur Suwarno.
Suwarno mengutarakan Polda dan TNI AD, AL, AU mempunyai pasukan penanggulangan antiteror. Suwarno mengaku mempunyai prinsip, pada saat kondisi damai mereka menyiapkan tugas. Pada saat tugas, sudah bisa mengantisipasinya dan tidak bingung.
"Sasaran latihan bersama ini untuk meningkatkan profesionalisme Polda TNI, meningkatkan kebersamaan, dan semua unsur yang mempunyai kemampuan untuk menghadapi teror pada khususnya," ujarnya.
Suwarno menegaskan, dengan kemampuan yang dimiliki harus dipelahara. "Agar suatu saat, apabila diperlukan, maka kita tidak kena dada," tandasnya.
Dalam apel bersama ini, Polda Jatim menurunkan Densus 88, penjinak bom Gegana, Detasemen Tangkal Brimob. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)
Dalam apel bersama ini, TNI AU menurunkan pasukan khusus Bravo. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)
Dalam apel bersama ini, para personel mengenakan seragam lengkap dengan rompi anti peluru dan senjata laras panjang. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)
Berbagai peralatan juga dipamerkan. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)
Dalam apel bersama ini, TNI AL menurunkan Kopaska dan Marinir. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)
TRIBUN JABAR/detikSurabaya
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar pajak ditanggung pemilik blog ^-^