Komandan Jenderal Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) TNI Angkatan Darat, Mayjen TNI Lodewijk F Paulus mengatakan Kopassus akan siap mengamankan kedatangan Presiden AS Barack Husein Obama bila diperlukan. Namun Kopassus masih menunggu rencana operasi karena masih disusun.
“Kalau nanti pendekatannya seperti ancaman terror, maka Kopassus akan siapkan pasukan yaitu Satuan 81 Penanggulangan Teror. Kalau yang diminta bantuk dalam konteks membantu satuan intelijen, Kopassus memiliki satuan Sandi Yudha Grup III,” kata Danjen Kopassus Mayjen TNI Lodewijk F Paulus usai memimpin upacara serah terima jabatan (Sertijab) Komandan satuan di Markas Komando Pasukan Khusus (Makopassus), Cijantung, Jakarta Timur, Senin (15/3).
Ketika ditanya normalisasi hubungan militer AS dengan Kopassus, Danjen Kopassus menjelaskan, dirinya baru pulang dari AS dalam rangka normalisasi hubungan AS.
“Benar, saya selama sepuluh hari berada di AS. Di sana saya menjelaskan apa yang sudah dilakukan Kopassus mengenai reformasi internal. Itu yang saya jelaskan kepada mereka. Selanjutnya, hasilnya pada level yang lebih tinggi akan diproses. Hasilnya seperti apa, kita masih tunggu,” katanya.
Ia menambahkan, Indonesia khususnya Kopassus berencana menjalin kerjasama tidak hanya dengan negara AS. Tetapi juga dengan negara lain seperti Singapura, Thailand, Australia, Korea dan China. “Kita akan kerjasama militer, dan latihan bersama dengan Singapura, Thailand, Australia, Korea dan China,” katanya.
Saat ditanya mengenai dugaan pelanggaran HAM yang melibatkan prajurit Kopassus di masa lalu, menurut dia, untuk kasus HAM sesuai dengan pernyataan Panglima TNI sudah selesai.
“Kasus HAM kan sesuai dengan statement Panglima TNI sudah selesai, sudah nggak ada lagi. Yang dulu HAM dan sebagainya sudah dihukum sesuai dengan hukum Indonesia. Jadi nggak ada lagi,” katanya.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar pajak ditanggung pemilik blog ^-^