Sejumlah personel dari Batalyon Rider 300 TNI AD turun menggunakan tali untuk menyergap teroris saat Latihan Gabungan (Latgab) TNI-Polri di Sentul Internasional Convetion Center (SICC), Sentul, Jawa Barat, Sabtu (20/3). Latihan yang dikuti kurang lebih 1500 personel Kodam Siliwangi dan Polda Jabar tersebut merupakan kolaborasi demi tercapainya kerjasama yang kuat dalam menumpas aksi terorisme di Indonesia, khususnya di wilayah Bogor. (Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo/ss/mes/10)
20 Maret 2010, Bogor -- Latihan gabungan TNI/Polri dalam upaya pembebasan sandera yang dilakukan segerombolan teroris atas seorang pejabat dan puluhan tamu undangan di Sentul Internasional Convetion Center (SICC) Bogor, Sabtu (20/3) siang berlangsung sukses.
Latihan yang didukung penuh satuan inti dari kedua institusi ini, berakhir dengan dramatis dimana enam pelaku teroris berhasil mati ditembak. Sementara sisanya berhasil diselamatkan. Sedangkan dari pihak tamu undangan, satu orang ditembak pelaku setelah alotnya negoisasi dengan petugas.
Pangdam 3 Siliwangi, Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo dan Kapolda Jabar, Irjen Pol Timor Prapodo hadir dalam acara gelar bersama pasukan pembebasan tersebut.
Kepada wartawan saat ditanya, apakah SICC adalah satu tempat yang disinggahi Presiden AS, Barrack Obama, baik Kapolda Timor Pradopo maupun Pangdam Mayjen Pramono tidak memberi jawaban eksplisit.
“Wilayah Jawa Barat selalu terbuka bagi semua orang yang hendak berkunjung. Latihan ini, bukan dalam kapasitas ada kunjungan, tapi ini latihan rutin untuk mempererat hubungan diantara kedua intitusi,” kata Pangdam Mayjen Pramono.
Ketika didesak, apakah selama ini hubungan antara Polri dan TNi tidak akur, sehingga harus dilakukan dengan cara latihan bersama, Kapolda langsung membantahnya. “Tidak ada itu. Siapa yang bilang TNI dan Polri renggang hubungannya. kami baik-baik saja,” ujar Irjen Timor Pradopo.
Sejumlah personel dari Batalyon Rider 300 TNI AD mengawal sandera yang berhasil diselamatkan. (Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo/ss/mes/10)
Latihan bersama yang melibatkan kekuatan inti 289 dari Polri dan 212 dari TNI serta 510 dari kalangan umum ini, merupakan latihan kesiapan dalam mengamankan kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Kawasan Sentul City, yang berada di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Tempat ini dipilih menjadi tempat kunjungan rangkaian lawatan penguasa negara adidaya itu. Rencananya, ditempat ini Presiden Obama juga akan menyampaikan pidatonya.
Walau kedatangan Obama ke Indonesia ditunda, namun latihan kesiapan terus dilakukan.
Komandan Korem (Danrem) 061/Surya Kencana, Kol Inf. Agus Sutomo, pengamanan VVIP tersebut akan dilakukan dengan sistem pengamanan berlapis di ring dua dan ring tiga. Pihaknya, lanjut Danrem akan membantu pengamanan ring satu yang dilakukan Paspampres dan SS (Secret Service-red) dengan melakukan steril ring satu dan ring dua.
Semua rute yang nantinya akan dilalui Presiden Obama diamankan secara berlapis. Jumlah pasukan TNI/Polri mencapai 4.500 personel. Dalam melakukan pengamanan, lanjut dia, pihak keamanan akan mengedepankan tindakan pencegahan dan preventif. Namun, jika terjadi hal-hal yang tidak diharapkan seperti unjuk rasa, pihaknya baru melakukan tindakan atau represif.
“Secara personel kami sudah siap operasional. Kami akan mendahulukan tindakan preventif dibanding represif,” kata Danrem Agus.
POS KOTA
20 Maret 2010, Bogor -- Latihan gabungan TNI/Polri dalam upaya pembebasan sandera yang dilakukan segerombolan teroris atas seorang pejabat dan puluhan tamu undangan di Sentul Internasional Convetion Center (SICC) Bogor, Sabtu (20/3) siang berlangsung sukses.
Latihan yang didukung penuh satuan inti dari kedua institusi ini, berakhir dengan dramatis dimana enam pelaku teroris berhasil mati ditembak. Sementara sisanya berhasil diselamatkan. Sedangkan dari pihak tamu undangan, satu orang ditembak pelaku setelah alotnya negoisasi dengan petugas.
Pangdam 3 Siliwangi, Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo dan Kapolda Jabar, Irjen Pol Timor Prapodo hadir dalam acara gelar bersama pasukan pembebasan tersebut.
Kepada wartawan saat ditanya, apakah SICC adalah satu tempat yang disinggahi Presiden AS, Barrack Obama, baik Kapolda Timor Pradopo maupun Pangdam Mayjen Pramono tidak memberi jawaban eksplisit.
“Wilayah Jawa Barat selalu terbuka bagi semua orang yang hendak berkunjung. Latihan ini, bukan dalam kapasitas ada kunjungan, tapi ini latihan rutin untuk mempererat hubungan diantara kedua intitusi,” kata Pangdam Mayjen Pramono.
Ketika didesak, apakah selama ini hubungan antara Polri dan TNi tidak akur, sehingga harus dilakukan dengan cara latihan bersama, Kapolda langsung membantahnya. “Tidak ada itu. Siapa yang bilang TNI dan Polri renggang hubungannya. kami baik-baik saja,” ujar Irjen Timor Pradopo.
Sejumlah personel dari Batalyon Rider 300 TNI AD mengawal sandera yang berhasil diselamatkan. (Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo/ss/mes/10)
Latihan bersama yang melibatkan kekuatan inti 289 dari Polri dan 212 dari TNI serta 510 dari kalangan umum ini, merupakan latihan kesiapan dalam mengamankan kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Kawasan Sentul City, yang berada di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Tempat ini dipilih menjadi tempat kunjungan rangkaian lawatan penguasa negara adidaya itu. Rencananya, ditempat ini Presiden Obama juga akan menyampaikan pidatonya.
Walau kedatangan Obama ke Indonesia ditunda, namun latihan kesiapan terus dilakukan.
Komandan Korem (Danrem) 061/Surya Kencana, Kol Inf. Agus Sutomo, pengamanan VVIP tersebut akan dilakukan dengan sistem pengamanan berlapis di ring dua dan ring tiga. Pihaknya, lanjut Danrem akan membantu pengamanan ring satu yang dilakukan Paspampres dan SS (Secret Service-red) dengan melakukan steril ring satu dan ring dua.
Semua rute yang nantinya akan dilalui Presiden Obama diamankan secara berlapis. Jumlah pasukan TNI/Polri mencapai 4.500 personel. Dalam melakukan pengamanan, lanjut dia, pihak keamanan akan mengedepankan tindakan pencegahan dan preventif. Namun, jika terjadi hal-hal yang tidak diharapkan seperti unjuk rasa, pihaknya baru melakukan tindakan atau represif.
“Secara personel kami sudah siap operasional. Kami akan mendahulukan tindakan preventif dibanding represif,” kata Danrem Agus.
POS KOTA
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar pajak ditanggung pemilik blog ^-^