23 Maret 2010, Merak -- Ratusan pasukan Komando Armada RI Kawasan Barat (Armabar) yang terdiri dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) Armabar dan pasukan intai amfibi Marinir dari Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), Selasa (23/3), menggelar latihan di Pantai Salira, Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon. Latihan perang dimaksudkan untuk menjaga keamanan perairan Selat Sunda dari ancaman aksi teror.
Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Banten, Kolonel Laut (P) S Irawan, usai memantau latihan mengatakan, serangkaian latihan digelar hingga 30 Maret. Kata Irawan, latihan yang akan dilakukan diantaranya serangan ke atas kapal, pembebasan sandera baik di bawah air maupun di atas air.
“Ini (latihan-red) untuk mengasah kemampuan prajurit khusus dalam pengamanan perairan Indonesia khusunya wilayah barat,” ujar Mantan Komandan Pasukan Katak ini.
Konsep latihan sendiri, kata Irawan, memadukan kecepatan dan kesigapan para pasukan katak dalam melumpuhkan para penjahat saat beraksi. Serangan yang dilakukan melalui udara dengan para penerjun, dan serangan bawah air.
“Dibawah satu komando, para pasukan diminta melumpuhkan kawanan penjahat tanpa melukai sandera. Maka dari itu, kecepatan penyergapan terhadap sasaran aksi diperlukan,” ujarnya.
Menurut Irawan, Selat Sunda yang merupakan wilayah perlintasan kapal roro Merak-Bakauheni cukup rentan disusupi para penjahat yang beraksi. Yakni, melakukan penyanderaan penumpang untuk tujuan tertentu. Apalagi, lanjutnya, Selat Sunda masuk dalam kawasan Alur Laut Kepulauan Indonesia I (ALKI-I).
“Kita (TNI AL-red) tidak ingin segala bentuk yang mengancam keamanan perairan laut Indonesia terjadi. Maka dari itu perlu kesinergisan di tubuh TNI AL terutama kerjasama antar pasukan khusus angkatan laut,” paparnya.
POS KOTA
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar pajak ditanggung pemilik blog ^-^