KRI Layang-805 saat uji coba rudal C-802 buatan China
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan pihaknya akan mempersenjatai kapal-kapal patroli cepatnya dengan peluru kendali (rudal) untuk meningkatkan efek tangkal.
"Kapal-kapal patroli akan kita perbanyak dan dipersenjatai dengan rudal buatan China dan Rusia, secara bertahap," kata Tedjo Edhy Purdijatno, seusai menghadiri peringatan HUT ke-64 TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (5/10).
Tedjo mengatakan, kapal-kapal patroli tersebut akan dibuat dari bahan baja bukan lagi fiber. "Keterbatasan anggaran membuat kami harus sangat teliti dalam melakukan skala prioritas," ujarnya.
Karenanya, kenaikan anggaran pertahanan pada 2010 sebesar Rp40,7 triliun akan difokuskan untuk meningkatkan kesiapan alutsista yang sudah ada, salah satunya mempersenjatai kapal patroli dengan rudal. "Selain itu, kami akan mengadakan alutsista kapal angkut dan kapal patroli, bukan kapal perang atau kapal selam, karena fokus anggaran pemerintah masih pada kesejahteraan rakyat," tuturnya.
Kapal patroli, lanjut dia, dikerahkan untuk penjagaan dan pengamanan wilayah perbatasan laut RI dengan negara lain. Sedangkan, kapal angkut selain dapat digunakan untuk mobilitas pasukan dan logistik, dapat pula dipakai untuk mendukung penanganan bencana.
Terkait penundaan dua kapal selam baru, Kepala Staf Angkatan Laut Tedjo mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya pengadaan dua kapal selam pada pemerintah. "Sekarang kan prosesnya masih di Departemen Pertahanan, ya kita tunggu saja. Kami serahkan semuanya pada pemerintah," katanya.
"Kapal-kapal patroli akan kita perbanyak dan dipersenjatai dengan rudal buatan China dan Rusia, secara bertahap," kata Tedjo Edhy Purdijatno, seusai menghadiri peringatan HUT ke-64 TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (5/10).
Tedjo mengatakan, kapal-kapal patroli tersebut akan dibuat dari bahan baja bukan lagi fiber. "Keterbatasan anggaran membuat kami harus sangat teliti dalam melakukan skala prioritas," ujarnya.
Karenanya, kenaikan anggaran pertahanan pada 2010 sebesar Rp40,7 triliun akan difokuskan untuk meningkatkan kesiapan alutsista yang sudah ada, salah satunya mempersenjatai kapal patroli dengan rudal. "Selain itu, kami akan mengadakan alutsista kapal angkut dan kapal patroli, bukan kapal perang atau kapal selam, karena fokus anggaran pemerintah masih pada kesejahteraan rakyat," tuturnya.
Kapal patroli, lanjut dia, dikerahkan untuk penjagaan dan pengamanan wilayah perbatasan laut RI dengan negara lain. Sedangkan, kapal angkut selain dapat digunakan untuk mobilitas pasukan dan logistik, dapat pula dipakai untuk mendukung penanganan bencana.
Terkait penundaan dua kapal selam baru, Kepala Staf Angkatan Laut Tedjo mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya pengadaan dua kapal selam pada pemerintah. "Sekarang kan prosesnya masih di Departemen Pertahanan, ya kita tunggu saja. Kami serahkan semuanya pada pemerintah," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar pajak ditanggung pemilik blog ^-^