Konferensi juga menyesalkan usaha-usaha organisasi ekstrim di Eropa yang mentarget wanita-wanita Muslim dan cadar mereka
Konferensi Persatuan Muslim Dunia di Makkah, "Persatuan Muslim Dunia - Realitas dan Masa Depan" berakhir pada Senin dengan sejumlah hasil yang meminta dialog konstrukstif dan keadilan untuk muslim.
Peserta konferensi meminta PBB, UNESCO dan organisasi-organisasi lain untuk mencegah Israel menjalankan rencananya untuk menghancurkan Mesjid Al-Aqsa dan mengambil alihnya sehingga mereka bisa membangun kuil di atas reruntuhannya.
Mereka juga mencela peraturan pendudukan Israel, yang mentarget keberadaan penduduk Palestina dengan mengambil alih rumah-rumah dan tanah mereka dan mengeluarkan mereka dari negaranya.
Pada akhir konferensi, mereka menekankan pentingnya pembelajaran Islam di universitas-universitas yang berada di Negara-negara dimana Islam menjadi minoritas, untuk menyuarakan prinsip-prinsip Islam yang murni, yang mencakup toleransi, dan moderat.
Para partisipan mengekspresikan penghargaan mereka terhadap usaha-usaha yang dilakukan Raja Abdullah, Penjaga dua mesjid suci, dalam mensupport organisasi, menseponsori aktifitas mereka dan layanan kepada Islam, Muslim dan kemanusiaan.
Mereka mengatakan bahwa usaha-usaha Raja Abdullah dalam hal ini adalah untuk mencapai kestabilan dan kedamaian diantara manusia, lepas dari budaya dan agama mereka.
Konferensi juga memuji keterbukaan Persatuan Muslim Dunia, dimana hal ini didukung oleh Raja dan petunjuk-petunjuknya untuk mewujudkan inisiatifnya terhadap dialog antar agama, hal ini membantu orang-orang di seluruh dunia untuk belajar Islam secara lebih jauh.
Konferensi juga menyesalkan usaha-usaha beberapa pihak dan organisasi ekstrim di Eropa yang mentarget wanita-wanita Muslim dan cadar mereka. Mereka juga meminta Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk melakukan pendekatan pada pemerintah-pemerintah Eropa dan meminta mereka untuk tidak menekan wanita-wanita Muslim untuk membuka cadarnya dimana hal ini telah diperintahkan Allah.
[meo/ar/hidayatullah.com]
Konferensi Persatuan Muslim Dunia di Makkah, "Persatuan Muslim Dunia - Realitas dan Masa Depan" berakhir pada Senin dengan sejumlah hasil yang meminta dialog konstrukstif dan keadilan untuk muslim.
Peserta konferensi meminta PBB, UNESCO dan organisasi-organisasi lain untuk mencegah Israel menjalankan rencananya untuk menghancurkan Mesjid Al-Aqsa dan mengambil alihnya sehingga mereka bisa membangun kuil di atas reruntuhannya.
Mereka juga mencela peraturan pendudukan Israel, yang mentarget keberadaan penduduk Palestina dengan mengambil alih rumah-rumah dan tanah mereka dan mengeluarkan mereka dari negaranya.
Pada akhir konferensi, mereka menekankan pentingnya pembelajaran Islam di universitas-universitas yang berada di Negara-negara dimana Islam menjadi minoritas, untuk menyuarakan prinsip-prinsip Islam yang murni, yang mencakup toleransi, dan moderat.
Para partisipan mengekspresikan penghargaan mereka terhadap usaha-usaha yang dilakukan Raja Abdullah, Penjaga dua mesjid suci, dalam mensupport organisasi, menseponsori aktifitas mereka dan layanan kepada Islam, Muslim dan kemanusiaan.
Mereka mengatakan bahwa usaha-usaha Raja Abdullah dalam hal ini adalah untuk mencapai kestabilan dan kedamaian diantara manusia, lepas dari budaya dan agama mereka.
Konferensi juga memuji keterbukaan Persatuan Muslim Dunia, dimana hal ini didukung oleh Raja dan petunjuk-petunjuknya untuk mewujudkan inisiatifnya terhadap dialog antar agama, hal ini membantu orang-orang di seluruh dunia untuk belajar Islam secara lebih jauh.
Konferensi juga menyesalkan usaha-usaha beberapa pihak dan organisasi ekstrim di Eropa yang mentarget wanita-wanita Muslim dan cadar mereka. Mereka juga meminta Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk melakukan pendekatan pada pemerintah-pemerintah Eropa dan meminta mereka untuk tidak menekan wanita-wanita Muslim untuk membuka cadarnya dimana hal ini telah diperintahkan Allah.
[meo/ar/hidayatullah.com]
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar pajak ditanggung pemilik blog ^-^