25 Desember 2009 –- Myanmar dan Rusia menandatangani kontrak pembelian 20 jet tempur MiG-29 senilai hampir 600 juta dolar, diberitakan media Rusia Pravda.Ru, Kamis (24/12).
Pada 2001, Rusia mengirimkan 12 MiG-29 ke Myanmar diungkapkan Wakil Direktur Institut Analisa Politik dan Militer Alexander Khramchikhin pada Pravda.Ru.
Meskipun pemerintah junta militer Myanmar dikenakan sangsi oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat terkait pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia). Myanmar masih dapat memperkuat angkatan bersenjatanya dengan membeli senjata dari Cina, India dan Rusia.
Rusia mengalahkan Cina yang menawarkan jet tempur modern Chengdu Jian J-10 dan FC-1/JF-17 menurut sebuah sumber di Rosoboronexport.
Kontrak pembelian ini merupakan yang terbesar untuk penjualan MiG-29. Setelah Aljazair menolak menerima 34 MiG-29 senilai 1,406 milyar dolar pada 2007 karena kualitas lebih rendah daripada yang diharapkan Aljazair. Jet tempur tersebut dikembalikan ke Rusia di tahun 2008, selanjutnya dioperasikan oleh Angkatan Udara Rusia.
Setelah insiden pengembalian oleh Aljazair, Rusia hanya menjual dapat menjual 6 MiG-29 ke Sri Lanka dan menghibahkan 10 pesawat ke Lebanon.
Pravda.Ru
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar pajak ditanggung pemilik blog ^-^