42 pasukan Kadet Marinir Akademi Angkatan Laut (AAL) Laksanakan Pendaratan Amfibhi.(Foto Dispen AAL)
Setelah terjadi pertempuran sengit kurang lebih dari satu jam lamanya, akhirnya 42 pasukan Kadet Marinir Akademi Angkatan Laut (AAL) yang dibantu oleh pasukan dari Yonif 5 Marinir berhasil memukul mundur pihak musuh dan merebut kembali daerah Sukolilo dan sekitarnya. Pertempuran ini terjadi saat Pasukan Marinir melaksanakan serbuan amfibhi dengan menggunakan 3 unit sekoci pendarat. Mereka diluncurkan dari KRI Teluk Ende-517 sejak pukul 03.30 Wib di pantai Karang Pandang, Madura, Senin (03/08).
Musuh disimulasikan sudah menguasai pulau Madura dan bertahan di daerah Sukolilo. Mereka aktif melakukan patroli dan penjagaan instalasi gudang logistik serta sarana komunikasi yang ada di gunung Ranompel.
Pada sasaran pertama musuh diperkuat 3 orang menggunakan senjata otomatis, dan dalam kontak senjata ini 1 tewas, 1 menyerah dan 1 melarikan diri. Pada sasaran kedua pihak musuh 2 tewas, dan pada sasaran ketiga instalasi komunikasi dijaga sebanyak I regu dan semua tewas. Sedang dipihak Kadet Marinir AAL yang dikomandani oleh Mayor (Mar) Budi Setyoko semua selamat.
Begitulah simulasi latihan yang dilaksanakan oleh Kadet Marinir Tingkat tiga AAL yang sekarang ini sedang melaksanakan latihan Karkata Yudha. Latihan yang telah berlangsung satu minggu ini, merupakan bagian dari kegiatan rutin untuk kadet korps Marinir AAL. Berbagai materi latihan diberikan dalam kegiatan ini, di antaranya adalah latihan taktik yang terdiri dari serbuan Amphibi dan Raid Amphibi, ujar Kolonel (Mar) F.X Deddy Susanto yang sehari-harinya menjabat sebagai Kepala Departemen Marinir (Kadepmar) AAL.
Latihan ini sangat penting bagi para kadet Korps Marinir yang nantinya akan menjadi seorang perwira, karena mereka dituntut harus paham, mampu, dan mahir dalam peperangan amfibhi dan pendaratan modern. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk dapat menambah dan meningkatkan keterampilan, khususnya dalam bidang ilmu-ilmu dasar kemariniran sebagai bekal setelah menjadi Perwira TNI AL, jelas Gubernur AAL Laksda TNI Hari Bowo.
“Ini kesempatan bagi kalian untuk merasakan medan yang sebenarnya, bagaimana membawa anggota yang merupakan tanggung jawab moral dalam mengendalikan dan menyelamatkan mereka, bisa mengevaluasi diri, dan saya berharap tidak ada prajurit yang cengeng dan cepat menyerah”, tegas orang nomor satu di AAL ini saat meninjau dan menyaksikan langsung latihan pendaratan ini.
Latihan pendaratan ini juga disaksikan oleh Wagub AAL Brigjen TNI (Mar) Gatot Subroto, dan pejabat teras lainnya, serta masyarakat setempat.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar pajak ditanggung pemilik blog ^-^