Daftar Negara Pengutang Terbesar Dunia
Nurul Qomariyah - detikFinance
Jakarta - Di tengah lingkungan perekonomian dunia yang sedang tak ramah kini, setiap negara harus berjuang untuk mendapatkan pendanaan agar roda perekonomiannya tetap berjalan.
Sumber-sumber pendanaan yang ada harus dimanfaatkan termasuk dari dalam dan luar negeri. Konsekuensinya, rasio utang pun terus meningkat.
Defisit anggaran, utang pemerintah dan swasta kini menjadi satu hal yang banyak ditemui di berbagai negara di dunia. Dan di tengah krisis finansial global, porsi utang sejumlah negara sudah berada di posisi yang mengkhawatirkan.
Siapa saja negara-negara dengan utang paling besar? Daftar yang dikutip dari CNBC ini mungkin saja membuat kita terperanjat. Negara-negara besar di Eropa ternyata memiliki porsi utang eksternal yang cukup besar.
Dalam daftar CNBC ini, yang dimaksud dengan utang eksternal adalah tak hanya utang pemerintah namun juga sektor swasta dan individu.
Berikut daftar negara dengan jumlah utang luar negeri terbesar, seperti dikutip detikFinance dari CNBC, Jumat (24/4/2009).
1. Irlandia: 811%
External debt (% of GDP): 811%
External debt per capita: US$ 549.819
Gross external debt: US$ 2,311 triliun (Q4 2008)
2008 GDP: US$ 285 miliar
2. Inggris: 336%
External debt (% of GDP): 336%
External debt per capita: US$153.616
Gross external debt: US$9,388 triliun (Q4 2008)
2008 GDP: US$ 2,787 triliun
3. Belgia: 327%
External Debt (% of GDP): 327%
External debt per capita: $155.362
Gross External Debt: US$ 1,618 triliun (Q4 2008)
2008 GDP: US$ 495.4 miliar.
4. Hong Kong: 295%
External debt (% of GDP): 295%
External debt per capita: $93.539
Gross external debt: US$ 659,93 miliar (Q4 2008)
2008 GDP: US$ 223,8 miliar
5. Belanda: 268%
External debt (% of GDP): 268%
External debt per capita: US$ 145.959
Gross external debt: US$ 2,439 triliun (Q4 2008)
2008 GDP: US$ 909,5 miliar.
6. Swiss: 264%
External debt (% of GDP): 264%
External debt per capita: US$ 171.478
Gross external debt: US$ 1,304 triliun (Q4 2008)
2008 GDP: US$ 492,6 miliar.
7. Austria: 191%
External debt (% of GDP): 191%
External debt per capita: US$ 100.787
Gross external debt: US$ 827,49 miliar (Q4 2008)
2008 GDP: US$ 432,4 miliar
8. Prancis: 168%
External debt (% of GDP): 168%
External debt per capita: US$ 78.070
Gross external debt: US$ 5,001 triliun
2008 GDP: US$ 2,978 triliun
9. Denmark: 159%
External debt (% of GDP): 159%
External debt per capita: US$ 107.026
Gross external debt: US$ 588,7 miliar (Q3 2008)
2008 GDP: US$ 369,6 miliar.
10. Jerman: 137.5%
External debt (% of GDP): 137,5%
External debt per capita: US$ 63.767
Gross external debt: US$ 5,25 triliun (Q4 2008)
2008 GDP: US$ 3,818 triliun.
11. Spanyol: 137,5%
External debt (% of GDP): 137,5%
External debt per capita: US$ 57.091
Gross external debt: US$ 2,313 triliun (Q4 2008)
2008 GDP: US$ 1,683 triliun.
12. Swedia: 129%
External debt (% of GDP): 129%
External debt per capita: US$ 73.245
Gross external debt: US$ 663,58 miliar (Q4 2008)*
2008 GDP: US$ 512,9 miliar.
13. Finlandia: 116%
External debt (% of GDP): 116%
External debt per capita: US$ 62.579
Gross external debt: US$ 328,56 miliar (Q4 2008)
2008 GDP: US$ 281,2 miliar.
14. Norwegia: 114%
External debt (% of GDP): 114%
External debt per capita: US$ 118.353
Gross external debt: US$ 551,59 miliar.
2008 GDP: US$ 481,1 miliar.
15. Amerika Serikat: 95.09%
External debt (% of GDP): 95.09%
External debt per capita: $44.358
Gross external debt: US$13,627 triliun (2008 Q3)
2008 GDP: US$ 14.330 triliun.
Rasio utang tersebut memang jauh jika dibandingkan dengan Indonesia. Seperti diketahui, pemerintah terus menekan angka rasio utang. Catatan rasio utang Indonesia terhadap PDB dari tahun ke tahun seperti dikutip dari situs Depkeu adalah:
Tahun 2000: 88%
Tahun 2001: 77%
Tahun 2002: 67%
Tahun 2003: 61%
Tahun 2004: 56%
Tahun 2005: 47%
Tahun 2006: 39%.
(qom/ir)
Kalau yang dibawah ini utang luar negeri RI...???
(Daftar Negara/Lembaga Kreditor Utang Luar Negeri terbesar Indonesia)
25 Marc 2009
-Jepang
45,5% atau 29.8 miliar USD* atau Rp 358 triliun
-ADB (Asian Development Bank)
16,4% atau 10.8 miliar USD atau Rp 129 triliun
-World Bank (Bank Dunia)
13.6% atau 8.9 miliar USD atau Rp 107 triliun
-Jerman
4.7% atau 3.1 miliar USD atau Rp 37 triliun
-Amerika Serikat
3.7% atau 2.3 miliar USD atau Rp 28 triliun
-Inggris
1.7% atau 1.1 miliar USD atau Rp 13 triliun
-Negara/lembaga lain
14.6% atau 9.6 miliar USD atau Rp 115 triliun
Data Utang Luar Negeri Indonesia (2001-2009** )
2001 : 58,791 miliar USD
Tambahan Utang (5,51 miliar USD), Cicilan Utang + Bunga (4,24 miliar USD)
2002 : 63,763 miliar USD
Tambahan Utang (5,65 miliar USD), Cicilan Utang + Bunga (4,57 miliar USD)
2003 : 68,914 miliar USD
Tambahan Utang (5,22 miliar USD), Cicilan Utang + Bunga (4.96 miliar USD)
2004 : 68,575 miliar USD
Tambahan Utang (2,60 miliar USD), Cicilan Utang + Bunga (5,22 miliar USD)
2005 : 63,094 miliar USD
Tambahan Utang (5,54 miliar USD), Cicilan Utang + Bunga (5,63 miliar USD)
2006 : 62,02 miliar USD
Tambahan Utang (3,66 miliar USD), Cicilan Utang + Bunga (5,79 miliar USD)
2007 : 62,25 miliar USD
Tambahan Utang (4.01 miliar USD), Cicilan Utang + Bunga (6,32 miliar USD)
2008 : 65,446 miliar USD
Tambahan Utang (3,89 miliar USD), Cicilan Utang + Bunga (5,87 miliar USD)
2009*: 65,7 miliar USD
Tambahan Utang (????), cicilan utang + bunga (>5 miliar USD)
* 1 USD = Rp 12.000 (asumsi rata-rata) -
** Data Utang Indonesia per 31 Januari 2009. www.dmo.or.id atau Perkembangan Utang Pemerintah 2001-2009
Berdasarkan kebijakan dan diplomasi Pemerintah RI saat ini, pada tahun 2009 jumlah utang luar negari Indonesia akan meningkat. Indonesia akan menambah utang dari ADB, Amerika Serikat, Australia (standby loan), dan lembaga/negara lain.
*****
Dari data posisi utang luar negeri tiap tahunnya, kita melihat bahwa kebijakan pemerintah selalu gali lubang tutup lubang. Tabiat membayar utang dengan utang lagi, merupakan mental yang terus dipupuk oleh Pemerintah SBY. Mengenai dampak utang dan besarnya Utang Indonesia selama 2001-2009, saya telah menulisnya di Fakta-Fakta Tersembunyi SBY-JK (3): Utang Indonesia Membengkak 1667 Triliun
Disisi lain, banyak utang luar negeri Indonesia yang merupakan peninggalan utang era Soeharto yang tidak pantas dibayar oleh rakyat Indonesia, mengingat 30% dana utang luar negeri masuk ke kantong-kantong kroni Soeharto. Harusnya pada tahun 2006, Indonesia mengambil kebijakan pembebasan utang yang diberikan beberapa negara kreditor. Tapi, sayang…..pemerintah pada saat itu tetap ngotot ingin melunasi semua utang kroni/korupsi Soeharto, disisi lain dana kesehatan dan kejahteraan bagi rakyat miskin sangatlah minim dibanding cicilan utang.
Bayangkan setiap tahun pemerintah menggangarkan puluhan triliun untuk membayar bunga dan utang. Dan sebagian besar anggaran tersebut digunakan untuk membayar bunga pinjaman. Namun ironisnya, meskipun pemerintah tahu konsekuensi bahwa setiap penambahan utang, berarti tiap tahun rakyat harus membayar bunga utang tersebut yang jumlahnya sangatlah besar. Sampai kapan kita menjadi negara yang terus mengutang? Mengapa tidak mengikuti langkah China di era 80-an hingga saat ini yang enggan berutang? Dan perlu dicatat bahwa ekonomi China bangkit menjadi salah satu ekonomi terkuat dunia bukan karena utang, tapi karena kemandirian negaranya dalam memanfaatkan manusia yang dilatih + pengelolaan sumber daya alam yang terbatas. Mengapa Indonesia yang kaya dengan sumber daya alam (lahan yang subur) tidak dapat dimanfaatkan oleh rakyat Indonesia? Yang pasti, sumber daya manusia Indonesia perlu diberi pelatihan, dan pemerintah secara pro-aktif mengembangkan kebijakan pengolahan industri pertanian, perkebunan, manufaktur sehingga meningkatkan nilai jual pengelolaan sumber daya alam kita. Jangan lagi menjual batubara, gas, emas yang besar-besaran ke luar negeri, beranikah pemerintah?
Katakan Tidak pada : Utang
ech.nusa – 25 Marc 2009
Semoga Saja Tiap Tahun Negeriku Bisa Mengurangi Jumlah Hutangnya...Bukan Menambah Hutang dan Maraknya para KORUPTOR....
`HUKUMAN MATI LAYAK BAGI PARA KORUPTOR`