
25 Juli 2010 -- Amerika Serikat dan Korea Selatan memulai latihan bersama udara dan laut skala besar di Semenanjung Korea, Minggu (25/7). Latma diberinama "Invincible Spirit" berlangsung empat hari, sebelumnya dijadwalkan berlangsung 8-11 Juni tetapi ditunda menunggu resolusi PBB terkait insiden tenggelamnya korvet AL Korsel Cheonan 26 Maret 2010.
Latma ini ditujukan memberikan isyarat kuat pada Korea Utara yang dituduh menembakan torpedo ke Cheonan sehingga tenggelam dan menewaskan 46 pelaut.
Amerika Serikat menurunkan kapal induk tenaga nuklir kelas Nimitz USS George Washington 97.000 ton yang menjadi salah satu simbol kekuatan militer AS. USS George Washington membawa satuan udaranya sekitar 80 pesawat, diantaranya F/A-18E/F Super Hornet, EA-6B Prowler, E-2C Hawkeye. Sekitar 8000 personil dari kedua negara, 20 kapal perang dan lebih dari 200 pesawat terlibat dalam latma ini. Jet tempur siluman F-22 Raptor akan melakukan misi terbang pertama kalinya di udara Korea.
Korea Selatan menyertakan LHD Dokdo 14.000 ton, kapal perusak kelas KDX-II 4500 ton, kapal selam kelas Son Won-il 1800 ton dan jet tempur F-15K.
Dalam latma akan dilakukan latihan penembakan artileri, menjatuhkan bom anti kapal selam dan ranjau laut serta pengisian bahan bakar di udara. Latihan ini ditujukan mencegah terulangnya insiden seperti Cheonan.
Jepang mengirimkan pengamat dalam latma ini karena sangat sensitif terkait isu ancaman Korea Utara. Pengiriman pengamat militer Jepang pada latma gabungan AS dan Korsel untuk pertama kalinya.
Latma ini ditujukan memberikan isyarat kuat pada Korea Utara yang dituduh menembakan torpedo ke Cheonan sehingga tenggelam dan menewaskan 46 pelaut.
Amerika Serikat menurunkan kapal induk tenaga nuklir kelas Nimitz USS George Washington 97.000 ton yang menjadi salah satu simbol kekuatan militer AS. USS George Washington membawa satuan udaranya sekitar 80 pesawat, diantaranya F/A-18E/F Super Hornet, EA-6B Prowler, E-2C Hawkeye. Sekitar 8000 personil dari kedua negara, 20 kapal perang dan lebih dari 200 pesawat terlibat dalam latma ini. Jet tempur siluman F-22 Raptor akan melakukan misi terbang pertama kalinya di udara Korea.
Korea Selatan menyertakan LHD Dokdo 14.000 ton, kapal perusak kelas KDX-II 4500 ton, kapal selam kelas Son Won-il 1800 ton dan jet tempur F-15K.
Dalam latma akan dilakukan latihan penembakan artileri, menjatuhkan bom anti kapal selam dan ranjau laut serta pengisian bahan bakar di udara. Latihan ini ditujukan mencegah terulangnya insiden seperti Cheonan.
Jepang mengirimkan pengamat dalam latma ini karena sangat sensitif terkait isu ancaman Korea Utara. Pengiriman pengamat militer Jepang pada latma gabungan AS dan Korsel untuk pertama kalinya.


0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar pajak ditanggung pemilik blog ^-^