Komandan Wing Lanud Halim Perdanakusuma Kolonel Pnb. Joko Seno Putro (kiri) saling bertukar cinderamata dengan Komandan Skuadron Airlift ke-36 US Air Force Letkol David Kincaid pada acara penutupan Latihan Bersama "Cope West" di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (23/4). Prajurit TNI AU dan Angkatan Udara Amerika Serikat melakukan sejumlah latihan bersama seperti penerjunan personil, barang serta penanggulangan bencana alam dalam "Cope West" yang berlangsung selama lima hari sejak tanggal 19 April lalu. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/ed/hp/10)
23 April 2010, Jakarta -- Upacara penutupan latihan pengangkutan udara taktis Indonesia-AS Cope West 10 dijadwalkan ditutup Jumat (23/4) di Lanud Halim Perdanakusuma, upacara itu menandai berakhirnya kegiatan bilateral selama seminggu antara angkatan udara kedua negara.
Cope West 10 merupakan latihan pengangkutan udara taktis bilateral yang disponsori oleh Angkatan Udara Pasifik dan melibatkan Angkatan Udara AS dan Indonesia. Latihan ini dirancang untuk meningkatkan interoperabilitas dan bertukar pengalaman terbaik berkaitan dengan C-130 Hercules. Ini merupakan tahun ke-dua 374th Airlift Wing Angkatan Udara AS mengerahkan personel dan perlengkapan dalam pelatihan Cope West.
Sekitar 90 penerbang dari 374th Airlift Wing Lanud Yokota, Jepang dan sejawat mereka dari Indonesia berlatih bersama untuk meningkatkan tujuan interoperabilitas, kerjasama, dan kesatuan sekaligus bertukar gagasan berkaitan dengan misi- misi pengangkutan, pendaratan dan penerjunan.
Para ahli saling berbagi pengalaman dalam perencanaan misi dan menjelaskan prosedur operasi C-130. Diantara personel yang dilibatkan adalah para penerjun dan pengawas penerjun, awak pesawat kargo, insinyur penerbangan, navigator dan pilot Indonesia, yang berbagi keahlian dengan para personel AS pada setiap misi Cope West.
Tiga Hercules C-130 Angkatan Udara AS dari Pangkalan Udara Yokota dan satu C-130 TNI-AU turut serta dalam latihan ini. Cope West 10 memberikan kesempatan pelatihan dan pertukaran yang berharga bagi kedua angkatan udara yang akan memudahkan integrasi untuk misi-misi kemanusiaan di masa mendatang di wilayah ini.
Meskipun bukan merupakan bagian resmi dari Cope West, sejumlah personel menyalurkan lebih dari 500 kg pakaian, sepatu, mainan, buku, dan peralatan olahraga ke sebuah sekolah di dekat zona penerjunan, Rabu lalu. Para personel Pangkalan Udara Yokota menyumbangkan barang-barang tersebut bagi anak-anak dan keluarga yang tinggal di sekitar zona ini.
Komandan Wing Lanud Halim Perdanakusuma Kolonel Pnb. Joko Seno Putro (kiri) saling bertukar badge kesatuan dengan Komandan Skuadron Airlift ke-36 US Air Force Letkol David Kincaid pada acara penutupan Latihan Bersama "Cope West" di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (23/4). (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/ed/hp/10)
Sebuah pesawat Hercules C130 milik Angkatan Udara Amerika Serikat mendarat setelah menerjunkan sejumlah penerjun pada hari terakhir Latihan Bersama "Cope West" di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (23/4).(Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/ed/hp/10)
CyberNews
23 April 2010, Jakarta -- Upacara penutupan latihan pengangkutan udara taktis Indonesia-AS Cope West 10 dijadwalkan ditutup Jumat (23/4) di Lanud Halim Perdanakusuma, upacara itu menandai berakhirnya kegiatan bilateral selama seminggu antara angkatan udara kedua negara.
Cope West 10 merupakan latihan pengangkutan udara taktis bilateral yang disponsori oleh Angkatan Udara Pasifik dan melibatkan Angkatan Udara AS dan Indonesia. Latihan ini dirancang untuk meningkatkan interoperabilitas dan bertukar pengalaman terbaik berkaitan dengan C-130 Hercules. Ini merupakan tahun ke-dua 374th Airlift Wing Angkatan Udara AS mengerahkan personel dan perlengkapan dalam pelatihan Cope West.
Sekitar 90 penerbang dari 374th Airlift Wing Lanud Yokota, Jepang dan sejawat mereka dari Indonesia berlatih bersama untuk meningkatkan tujuan interoperabilitas, kerjasama, dan kesatuan sekaligus bertukar gagasan berkaitan dengan misi- misi pengangkutan, pendaratan dan penerjunan.
Para ahli saling berbagi pengalaman dalam perencanaan misi dan menjelaskan prosedur operasi C-130. Diantara personel yang dilibatkan adalah para penerjun dan pengawas penerjun, awak pesawat kargo, insinyur penerbangan, navigator dan pilot Indonesia, yang berbagi keahlian dengan para personel AS pada setiap misi Cope West.
Tiga Hercules C-130 Angkatan Udara AS dari Pangkalan Udara Yokota dan satu C-130 TNI-AU turut serta dalam latihan ini. Cope West 10 memberikan kesempatan pelatihan dan pertukaran yang berharga bagi kedua angkatan udara yang akan memudahkan integrasi untuk misi-misi kemanusiaan di masa mendatang di wilayah ini.
Meskipun bukan merupakan bagian resmi dari Cope West, sejumlah personel menyalurkan lebih dari 500 kg pakaian, sepatu, mainan, buku, dan peralatan olahraga ke sebuah sekolah di dekat zona penerjunan, Rabu lalu. Para personel Pangkalan Udara Yokota menyumbangkan barang-barang tersebut bagi anak-anak dan keluarga yang tinggal di sekitar zona ini.
Komandan Wing Lanud Halim Perdanakusuma Kolonel Pnb. Joko Seno Putro (kiri) saling bertukar badge kesatuan dengan Komandan Skuadron Airlift ke-36 US Air Force Letkol David Kincaid pada acara penutupan Latihan Bersama "Cope West" di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (23/4). (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/ed/hp/10)
Sebuah pesawat Hercules C130 milik Angkatan Udara Amerika Serikat mendarat setelah menerjunkan sejumlah penerjun pada hari terakhir Latihan Bersama "Cope West" di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (23/4).(Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/ed/hp/10)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar pajak ditanggung pemilik blog ^-^