Sebuah ancaman dirilis Mujahidin China yang menamakan diri Al Qaida China. Dalam rilis tersebut, pimpinan Mujahidin Uighur, berjanji akan menyerang seluruh kepentingan pemerintahan dzolim China, sebagai balasan kematian Muslim Uighur di Propinsi Xinjiang Timur. Syekh Abdul Haq Al Turkistani, pimpinan Al Qaida China tersebut merilis peryataan ancamannya dalam sebuah video dan dipublis oleh Markaz Media Hizb Al Islam, Turkistan, “Shoutul Islam”.
"China harus di jadikan sasaran baik di dalam maupun di luar negeri," kata Abdul Haq, "Kedubes Mereka, Konsulat mereka, pusat-pusat pertemuan mereka harus di jadikan sasaran. Orang-orang China harus di bunuh dan di tangkap sebagai ganti pembebasan saudara-saudara kami yang di tahan di Turkistan Timur,"
Dia mengatakan bahwa ini merupakan "tugas" bagi pengikutnya "untuk melanjutkan perlawanan tanpa kehilangan harapan."
Video Haq muncul untuk merespon kekerasan baru-baru ini yang terjadi di China Timur Provinsi Xinjiang. Keributan antara Muslim Uighur dan pasukan keamanan pecah setelah polisi berusaha membubarkan sebuah protes di Ibukota Provinsi Urumqi pada 5 July lalu.
Muslim Uighur memprotes serangan kejam terhadap para pekerja Uighur oleh Suku Han China yang tinggal di wilayah tersebut. Sedikitnya 200 orang terbunuh dan lebih dari 1,600 orang terluka dan 1,000 orang lainnya di tahan. Seorang Pemimpin Uighur yang di asingkan (Rabiya Kadeer) kemudian menyatakan bahwa lebih dari 10,000 orang Muslim Uigur telah hilang.
Syekh Abdul Haq & Jaringan Al Qaida
Haq, juga di kenal sebagai Maimaitiming Maimaiti, menjadi pemimpin kelompok Islam Tukistan Timur akhir 2003 setelah Hassan Mahsum, pemimin kelompok sebelumnya tewas di Waziristan, Pakistan, Haq telah di tetapkan sebagai anggota Majlis Syura Al Qaida, atau Dewan Pemimpin Eksekutif pada 2005, menurut Departemen Keuangan Amerika Serikat yang menunjuknya sebagai seorang teroris global pada April 2009, PBB juga menunjuk Haq sebagai seorang pemimpin teroris.
Haq dianggap cukup berpengaruh dalam lingkaran kepemimpinan Al Qaida, yang dia di berangkatkan untuk menengahi antar kelompok-kelompok pesaing Taliban sebagai perwakilan Majlis Syura dalam urusan-urusan militer penting. Pada Juni, Haq di ketahui berada di wilayah perbatasan Pakistan mengadiri sebuah rapat penting dengan Baitullah Mehsud, Komandan Taliban seluruh Pakistan. Haq dan seorang delegasi senior Taliban, dan pemimpin-pemimpin Al Qaida berpergian ke wilayah perbatasan Pakistan untuk membicarakan operasi militer Pakistan di Selatan Waziristan. Di antara mereka yang hadir adalah Siraj Haqqani komandan militer jaringan kematian Haqqani dan Abu Yahya Al-Libi, seorang propagandis dan ideolog senior Al Qaida.
Departemen Keuangan Amerika Serikat mengatakan Haq telah mengirim mata-mata ke luar negeri untuk meningkatkan serangan terhadap kepentingan China baik di dalam maupun luar negeri. Dia juga terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan, perekrutan dan upaya propaganda. Pada awal 2008, Haq secara terbuka mengancaam untuk melakukan serangan pada Pertandingan Olimpiade di Beijing.
Haq menjalankan kamp pelatihan untuk anggotanya di kamp Al Qaida di Tora Bora Nangarhar Afghanistan sebelum invasi Amerika pada Oktober 2001. Dia kemudian mengidupkan kembali kamp pelatihan untuk Kelompok Islam Turkistan Timur di luar wilayah hukum Pakistan, wilayah perbatasan yang di kontrol Taliban. Pemerintah China telah menekan Pakistan untuk membongkar kamp pelatihan tersebut.(aa/tlwj)
Source : www.almuhajirun.net
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar pajak ditanggung pemilik blog ^-^