![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguGVoE1nn2sqBaHt8qFiLvmmaR-qiHSFgtvoxwz9KbGTIK3rJMGK7PulaJeXrPMu4KGXBXtzXx4sjdA5z_3pQXNxM8sZ6CY32UssczE4FLWkpc8Q6WYRSXX4tLRH-v7wEKfVnyyc2DoIQ/s400/KRI+Yos+Sudarso.jpg)
25 Januari 2010, Lhok Sukon -- TNI Angkatan Laut memberi perhatian serius terhadap perairan Aceh yang selama ini kerap mengalami gangguan dari para perompak. Jajaran TNI AL pun siap mengamankan perairan laut Aceh, termasuk Selat Malaka, guna memberikan rasa aman bagi para pengusaha, nelayan dan seluruh pihak yang menggunakan salah satu jalur perairan terpenting dunia ini.
Hal itu diungkapkan Kepala Staf Gugus Tempur Wilayah Barat (Guspurlaba), Kolonel Laut (P) Didin Zainal Abidin, didampingi Komandan KRI Yos Sudarso, Kolonel Laut (P) Suhartono, dan Mayor Laut (P) Ali Ridho di Pelabuhan Krueng Geukuh, Aceh Utara, Minggu (24/1). Didin menyebutkan, seperti diketahui selama ini aksi perampokan kerap terjadi di perairan Selat Malaka yang masuk dalam kawasan Idi dan Langsa, Aceh Timur. “Kita siap mengamankan perairan laut Aceh. Selain itu, kita tentu mengantisipasi gangguan asing di kawasan Selat Malaka,” kata Didin Zainal Abidin kepada Serambi, di atas Kapal KRI Yos Sudarso.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEils5SiOoVFw3GwmuXc26QkIC5XFOcBENvIFInMz9Yf1JQrOmCZ-mN9ol2-pot7wCRuOrH2xN19jyIinvTXH4VpZ7rl4l9aONerIRNIdZCiXXjpbHzkRUJg6FmM0TqCLmc3yh1Z5HAXi0w/s400/p_pr_1264325104.jpg)
Karenanya, kata Didin, TNI berharap masyarakat dan nelayan di Aceh memberikan informasi bila terjadi gangguan. Ia menyatakan, pihaknya akan langsung menindaklanjuti setiap laporan masyarakat mengenai gangguan di kawasan tersebut. “Selat Malaka menjadi selat sangat rawan. Karena, ini jalur internasional. Kita siap mengamankannya, melakukan patroli saban hari,” kata Didin Zainal Abidin. Menurutnya, kerja sama yang telah terbangun selama ini antara masyarakat dengan pihak TNI AL telah memberi dampak baik, di mana gangguan di perairan Aceh relatif menurun.
Pulau terluar
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj48S4pKFf9Y_RXpgAiiRBdfhVMFt6NQ_x3rdy1Ii5d5m5csS0zM1WwXCbeisZMCbsGdFPX5YEqEv8cLLErEndNCLRe2Iq80yra3CbxjXdiw1p3MeKFT29S-4FqZMUhJTBTVy8ubNAIFHE/s400/p_pr_1264325102.jpg)
Selain itu, Didin menyebutkan saat ini TNI AL juga bertugas mengamankan 92 pulau terluar (berbatasan langsung) dengan negara lainnya di Indonesia. Dari jumlah itu, 12 pulau diberikan pengamanan khusus dengan menempatkan satuan TNI AL di pulau tersebut. Khusus untuk Guspurlaba, memberikan perhatian serius pada lima pulau terluar yaitu Pulau Rondo, Berhala, Lipah, Jemur, dan Pulau Sekatung. “Ada 12 pulau yang kita berikan perhatian khusus. Untuk kawasan barat, ada lima pulau. Sisanya, ada di kawasan timur,” kata Didin.
Kehadiran KRI Yos Sudarso di pelabuhan Krueng Geukuh, sekaligus memperkenalkan tugas TNI AL pada sejumlah pelajar di Aceh Utara dan mengisi bahan bakar. KRI ini meninggalkan Krueng Geukuh, Minggu (24/1) sore dan akan singgah di Langsa untuk seterusnya melakukan patroli di kawasan barat laut Indonesia.
SERAMBI NEWS
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar pajak ditanggung pemilik blog ^-^