Tomahawk made in Indonesia will no longer exist
Walau masih jauh bila dibandingkan dengan BGM 109 Tomahawk (Si Kapak Indian) buatan Amerika Serikat yang harga satuannya sekitar USD 569.000 (Rp 5.263.250.000), namun patut dibanggakan kreasi anak negeri yang dikomandoi oleh Dr. Rika Andiarti (Kepala Bidang Kendali Pustekwagan - LAPAN). Prototip "Tomahawk" itu adalah Roket RKX 320 (Roket Kendali Eksperimen) berdiameter 320 mm yang mampu terbang dengan daya angkut 52 ton/detik, roket tersebut berdaya jangkau 42,1 km (Jakarta-Bekasi) atau (Pulau Batam-Singapura), bayangkan kalau roket tersebut disisipi warhead berhulu ledak setara dengan 52 ton tnt, ya lumayan lah tower BNI 46 di daerah Manggarai sonoan dikit bisa luluh lantah dibuatnya. Menurut Kepala LAPAN Dr. Adi Sadewo Salatun bahwa pada 2010 LAPAN sudah akan mengembangkan Roket Balistik RX 420 (400 km) dan roket kendali berdaya jelajah 1.000 km. Namun itu semua untuk kepentingan penginderaan (satelit) dan surveillance lho, tapi bisa juga dikembangkan sebagai peluru kendali.
Spesifikasi Roket RX 320 LAPAN:
Pembuat: LAPAN (Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional)
Panjang: 4.7 M
Diameter: 3.2 M
Berat: 500 Kg
Bahar Bakar: Hydroxy Terminated Poly Butadiene dan Ammonium Perchlorate
Daya Dorong: 52 Ton per detik
Diluncurkan: 19 Mei 2008, 06.15 WIB
Lokasi: Fasilitas uji terbang roket LAPAN, Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat
Hasil Peluncuran: Jangkauan 42.1 Km, Ketinggian 15 Km, Lama 115 Detik, Perangkat telemetri di ruang muatan mengirim seluruh data penerbangan
Daya jelajah RX 320 Lapan setara dengan Exoceet block 40 terbaru buatan Perancis, namun lebih gilanya lagi Roket RX 320 memiliki tingkat agresifitas yang lebih dahsyat dan performanya lebih halus (mudah untuk dikendalikan sehingga apabila diberi muatan kendali jarak jauh alias rudal, roket ini akan semakin tepat sasaran), seperti yang dikatakan Staf ahli menristek bidang pertahanan Richard Mengko.
Ke depan, setelah rangkaian uji coba itu mampu mengukur ketinggian dan jarak jangkauannya, nantinya roket akan diberi alat pengendali. Diharapkan, kelak roket memiliki motor jet, yang dikendalikan arahnya dengan diberi koordinat, sehingga sifatnya menjelajah dan mencari sasaran. Selanjutnya, “Bila di kepala roket dipasang bahan peledak, maka jadilah peluru kendali. Itulah tahapan LAPAN berikutnya,” ujar Mawardi optimis.
Bukan tak mungkin TNI tertarik memanfaatkannya, mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia membutuhkan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alusista) yang bisa ditempatkan di pulau-pulau terpencil dan di kapal perang untuk menjaga kedaulatan wilayah kita.
Bahkan, konon, TNI-AL telah memrogramkan rudal permukaan ke permukaan, yang mampu menempuh jarak 20 mil laut. Hulu ledaknya dipesan yang mampu menembus dinding besi. Rudal nasional ini akan dipasang pada empat kapal korvet (kapal cepat) yang dibuat TNI-AL dan PT PAL di Surabaya. Juga, rudal darat ke darat dengan jarak jangkau 20 km.
Berikut roket-roket buatan anak negeri yang berpotensi dikembangkan untuk keperluan militer :
1. Roket RX 100 (panjang 1.543 mm, diameter 110 mm, daya jelajah 4 km) dapat dikembangkan untuk rudal anti tank atau anti permukaan yang dicantolkan pada helokopter serang, dapat dikembangkan seperti rudal AGM 114 Hellfire (daya jangkau 500 m - 7 km) yang dicantolkan pada helikopter serbu NATO AH-64 Apache atau AH-1 W Cobra.
2. Roket RX 100/100 (panjang 2.731 mm, diameter 110 mm, daya jelajah 14,6 km) dapat dikembangkan untuk rudal udara ke udara seperti yang biasa terdapat pada pesawat tempur, dapat dikembangkan seperti rudal AIM 9 Sidewinder.
3. Roket RX 250 (panjang 4.240 mm, diameter 250 mm, daya jelajah 51,3 km - 300 km) dapat dikembangkan untuk rudal udara ke udara seperti AIM 120 AMRAAM atau balistik sekelas BGM 109 Tomahawk.
4 Roket RX 420 (daya jangkau hingga 1.000 km, proyek dimulai 2010) dapat dikembangkan sebagai ICBM (Intercontinental Ballistic Missile) dapat dimuati hulu ledak nuklir.
Semoga Didalam hal ini semua bisa berkembang dan meningkatkan kemiliteran NKRI......
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar pajak ditanggung pemilik blog ^-^